3. Bagian dari masa lalu

275 36 0
                                    

"Bagaimanapun juga, dia adalah bagian dari masa lalumu. Sapalah dia, jangan bertingkah seperti kamu tidak mengenalnya"

^^^

Siyeon dan Heejin sedang menunggu Nakyung di kantin fakultas kedokteran. Seperti janji mereka tadi, hari ini mereka akan pergi ke Mall untuk berbelanja. Kelas Siyeon dan Heejin sudah selesai sejak jam 2.45 tadi, sementara kelas Nakyung baru akan berakhir di jam 3.00. Sembari menunggu, Siyeon memesan minum dan Heejin memesan minum beserta makanannya.

"Yeon ! Sorry lama tadi abis ngobrol bentar sama Jinyoung" ucap Nakyung saat baru saja tiba di kantin.

"Santai aja, Kyung. Langsung berangkat aja yuk, takut macet kalau jam pulang kantor" Nakyung mengangguk dan memberikan kunci mobilnya pada Siyeon.

"Setirin, Yeon!"

Siyeon mengambil kunci mobil Nakyung dan bangkit dari duduknya berlalu meninggalkan Heejin yang masih menyeruput mie nya.

"Woy anjir tunggu dong! Nanggung nih!" ucap Heejin tapi hanya diabaikan oleh Siyeon dan Nakyung membuat Heejin harus mengikhlaskan mienya dan segera berlari mengejar sahabatnya.

"Anjing lo berdua, mie gue nangis tuh belum di abisin" Siyeon dan Nakyung hanya tertawa, sementara Heejin sudah cemberut.


><

15 menit kemudian Siyeon, Heejin dan Nakyung sudah tiba di Mall. Jangan tanyakan kenapa bisa cepat, jika Siyeon yang mengemudi maka sejauh apapun akan menjadi dekat.

"SIYEON ! HEEJIN !" panggil seseorang membuat Siyeon, Heejin dan Nakyung berhenti lalu menatap sekitar mencari orang yang memanggil mereka.

Di depan restoran kecil ada seorang perempuan melambaikan tangan ke arah mereka dan mulai mendekat.

"Shasha bukan sih?" tanya Heejin pada Siyeon.

"Gatau, ngeblur" jawab Siyeon.

"Woy anjing sombong banget lo berdua" ucap gadis itu saat sudah di depan Heejin dan Siyeon.

"Lah beneran Shasha. Sorry Sha, gue rabun" - Heejin.

"Halah lo mah kalo memble aja langsung apal" celetuk Shuhua yang hanya dijawab kekehan oleh Heejin.

"WOY SHUHUA! BALIK LO MALAH BEGOSIP" ucap seseorang dari ujung sana.

"IYE ANJING BENTARAN DOANG GUE NGASIH BROSUR JUGA" jawab Shuhua.

Ga ada akhlak emang di Mall kayak di hutan.

"Nih nih, gue mau kasih brosur restoran mini tempat gue kerja, singgah yaa. Dah gue mau balik dulu, bos gue bacot bener, belum aja gue lem mulutnya" Shuhua pun berlalu meninggalkan Siyeon, Heejin dan Nakyung.

"Cantik, ya?" celetuk Nakyung tiba-tiba. Oh, mereka bahkan hampir lupa pada Nakyung.

"Eh, Shasha? Iya cantik, tapi nasipnya ga secantik mukanya" jawab Heejin.

"Lupa tadi ngenalin kalian. Nanti deh kita mampir sekalian lo kenalan sama dia, Kyung" - Siyeon.

><

Seusai belanja, sesuai kesepakatan, Heejin, Siyeon dan Nakyung mampir ke restoran tempat Shuhua kerja. Sekalian makan malam, kalo kata Heejin.

"Eh Yeon, Jin. Datang juga. Ayo sini gue anterin ke tempat duduk"

Mereka mengambil meja yang ada di pojok untuk mereka tempati. Posisinya Heejin dan Nakyung bersebelahan, sedangkan Siyeon di hadapan mereka dengan barang belanjaan di sebelahnya.

"Kenalin dulu, Sha. Ini Nakyung, temen SMA gue sama Heejin sampe sekarang satu kampus, tapi beda fakultas"

"Eh, gue Shuhua, panggil Shasha atau Shua aja biar gampang. Gue temen Heejin sama Siyeon waktu SD sampe SMP doang" Shuhua mengulurkan tangannya dan disambut dengan hangat oleh Nakyung.

"Nakyung, semoga kita bisa temenan ya" ucap Nakyung dengan senyum ramahnya, dibalas senyum juga oleh Shuhua.

"Jadi, mau pesen apa?" tanya Shuhua.

"Apa aja yang recomended aja Sha, buruan ya, laper gue" ucap Heejin.

"Ga berubah lo, Jin. Tetep aja doyan makan, yaudah, 3 kan?" tanya Shuhua lagi dibalas anggukan oleh semua.

"Oke, tunggu 15 menit ya !" Shuhua pun pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Shuhua ramah ya. Btw lo pas SMA kenapa dia ga satu sekolah sama kita ya?" tanya Nakyung. Siyeon dan Heejin tertegun. Ini masalah pribadi Shuhua, apa tidak masalah jika memberitahukan pada Nakyung.

"Duh gimana ya, sebenarnya Shasha itu beda sama kita" jawab Siyeon.

"Beda gimana?" tanya Nakyung lagi.

"Shasha, ga punya orang tua. Dia tinggal di panti asuhan dari kecil, pas SMA dia udah disuruh lanjut sekolah, tapi Shasha nya gamau, dia gamau bebanin ibu pantinya gitu, jadi tamat SMP dia langsung berhenti sekolah" jelas Heejin.

"Dan, lo mau tau yang paling nyakitin dari semuanya?" tanya Heejin dijawab anggukan oleh Nakyung.

"Dia dipaksa putus sama pacarnya cuma gara gara dia bukan anak orang kaya. GILA GAK TUH!" - Heejin.

"ANJIR APA APAAN!" teriak Nakyung.

"Maaf, ini makanannya, mba" Ucap seseorang tiba tiba membuat Heejin dan Nakyung yang sedang asik membicarakan Shuhua tersentak kaget.

Karena . . .









































"Loh, JENO?!" teriak Heejin dan Nakyung serentak.

Siyeon yang terkejut menatap ke arah Jeno yang sedang menatapnya juga. Hanya sebentar karna sedetik kemudian, Siyeon kembali mengalihkan pandangannya pada Ponselnya.

Jeno mengatakan sesuatu, dengan suara yang sangat kecil. Tidak tau apa, tapi Siyeon yakin Jeno mengatakan sesuatu.

"Selamat makan" ucap Jeno ramah lalu pergi meninggalkan meja Siyeon, Heejin dan Nakyung.

Sial, kenapa Siyeon jadi seperti orang bodoh sekarang.






^^^

Yeh Shuhua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeh Shuhua

Siyeon bestfriend
Sekolah sampai SMP
"Ya ampun, Jenoooooo. Siyeon itu nerima lo apa adanya, ngapain banyak tingkah gitu sih ?!"



^^^

Punten gais~ part panjang btl

[1] Dua Asing Yang Pernah SalingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang