19. Perjuangan 3 bujang

134 24 1
                                    


Disinilah Jeno sekarang, setelah sekian lama, Jeno kembali mendatangi kediaman Siyeon dan keluarganya.

Entah apa yang ada difikiran Jeno, tapi yang pasti dia menerima tawaran dari Jisung.

"Gak masuk dulu, bang?" tanya Jisung setelah turun dari vespa kesayangan Jeno.

"Errr— Siyeon ada?"

Jisung melihat kedalam rumah, mencoba memastikan apakah kakaknya itu sedang dirumah atau tidak.

"Tuh, ada sepatu lain, berarti kak Siyeon dirumah sama temennya" jawab Jisung sembari menunjuk flat shoes yang ada dirak sepatu di depan pintu.

Senyum Jeno mengembang begitu saja, dia memilh turun dari vespanya lalu masuk ke rumah keluarga Siyeon.

"Bunda! Ada bang Jeno, nih!" Jisung sedikit berteriak karena tidak menemukan ibunya diruang tamu, padahal biasanya, sang ibu selalu duduk disana.

"Masuk dulu, bang. Kayaknya bunda lagi masak didapur" ucapnya pada Jeno. Jeno mengangguk lalu melepas sepatunya dan ikut masuk ke dalam bersama Jisung.

Jisung mempersilahkan Jeno untuk duduk dulu sementara dia berganti pakaian. Sesuai yang dimita Jisung, Jeno duduk di sofa, matanya menerawang ke seluruh penjuru rumah yang dapat dia lihat dari tempatnya duduk.

"Loh, nak Jeno. Apa kabar?" Ibu Siyeon mendatangi Jeno yang langsung berdiri dan menyalami tangannya.

"Baik, bun. Bunda sendiri gimana?" Tanya Jeno setelah menyalami tangan ibu rumah tangga itu.

"Bunda baik. Duduk dulu biar bunda buatin minum" Jeno tersenyum kikuk, merasa tidak enak karena telah menyakiti hati anak perempuan di rumah ini.

Ibu Siyeon pergi kedapur setelah memastikan Jeno benar benar kembali duduk.

"Kak, makasih ya. Tapi kayaknya Somi gak akan nyerah naklukin hati kak Hae — Loh kak Jeno ?!" Somi memekik kaget ketika melihat Jeno, sama halnya dengan Siyeon. 'ini Jeno ngapain disini sih', fikirnya.

Jeno mengalihkan pandangannya pada Somi dan Siyeon yang baru saja turun dari lantai atas, lalu tersenyum.

"Somi, lo keluar sendiri ya. Gue males ke depan" Ucap Siyeon lalu hendak berbalik, tapi sayang Jisung sudah ada dibelakang Siyeon.

"Mau kemana kak? Itu bang Jeno datang nyariin lo" Ucap Jisung lalu mendorong tubuh Siyeon agar pergi keruang tamu.

Somi pun juga mengekor ke ruang tamu dan duduk di samping Siyeon.

Timingnya tepat, ibu Siyeon datang membawa minuman dan meletakkannya di meja ruang tamu.























































Jaemin menatap Heejin yang dia fikir akan berguna tapi ternyata tidak, sejak tadi Heejin hanya makan dan tidak memperdulikan dirinya.

"Jin—

"Bentar" Jaemin kembali mengatupkan bibirnya.

Helaan nafas keluar begitu saja. "Gak guna lo" ucap Jaemin.

Heejin mendecih, memangnya Jaemin tidak tau kalau dia sangat lapar saat ini.

"Udah?" tanya Jaemin saat melihat makanan di piring Heejin telah habis. "Langsung aja, gue butuh bantuan lo" lanjutnya.

"Bantuan apa?". Jaemin menatap Heejin, menyandarkan punggungnya pada kursi "Gue butuh bantuan lo buat jauhin Siyeon dari Guanlin".

"LO GILA?!"

"Ck. Gue suka Siyeon sejak SMA, jadi gue butuh bantuan lo buat jauhin Siyeon dari Guanlin"

"What?!"

"Gue suka Siyeon, tapi Jeno juga, jadi gue relain Siyeon. Dan sekarang gue gak bakal relain Siyeon sama si brengsek Guanlin"

Heejin mengerjapkan matanya, masih mencerna kalimat yang barusan keluar dari mulut seorang Na Jaemin. 'Apa apaan Jaemin suka Siyeon dari dulu tapi gue gak tau', pikirnya.

"Bisa gak?" tanya Jaemin, membuyarkan lamunan Heejin.

"Oke. Lo butuh bantuan apa?"

Jaemin tersenyum lalu mulai membahas rencana dengan Heejin. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, Jaemin akan berhasil menjauhkan Guanlin dari Siyeon, begitu juga sebaliknya.

















































Di tempat lain, terlihat dua orang pemuda sedang bersantai dengan segelas minuman di depan mereka. 

"Gimana?" tanya pemuda satu.

"Dikit lagi, sesuai janji, kan?". pemuda yang pertama kali bertanya tadi mengangguk, senyum sumringah terpampang diwajah tampannya.

"Gue pengen dia ngerasain apa yang dirasain Minju dulu" lanjut pemuda satu. 

Pemuda dihadapannya mengangguk mengiyakan. "Gue sebenarnya gak mau peduli, tapi gue terlanjur penasaran. Emang dia salah apasih sama Minju?"

Pemuda satu menyeringai.



















^^^

kangen aku gak sih - a/n

[1] Dua Asing Yang Pernah SalingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang