4. Tak terduga, bukan?

205 36 0
                                    

“Berharap kembali padamu, bolehkah?”

><

"Gila anjing, ga nyangka gue Jeno kerja disini. Bukannya kemarin di kerja di minimarket 24jam ya?" tanya Nakyung.

"Gue ke wc dulu ya, kalian makan duluan aja" sahut Siyeon dan segera pergi ke wc yang ada di restoran kecil itu. Sementara Heejin, dia langsung menghabiskan makanannya.

Nakyung ingin sekali rasanya menghantamkan kepala Siyeon dan Heejin. Bukannya menjawab, malah mengabaikan.

Di wc, Siyeon hanya berdiri di depan wastafel, menatap matanya sendiri yang kini mulai mengeluarkan air mata, padahal sejak tadi dia sudah berhasil sedikit melupakan Jeno, tapi goyah begitu saja saat melihat paras pemuda itu.

"Jeno bego!" umpat Siyeon pelan.

Perlahan air mata mulai berhenti keluar, Siyeon kembali merapikan make up nya dan keluar dari wc kembali ke meja yang kini hanya tersisa Nakyung.

"Loh, Kyung? Heejin mana?" tanya Siyeon begitu duduk.

"Di jemput si memble tadi, katanya mau jalan" jawab Nakyung dan melanjutkan makannya.

Siyeon hanya mengangguk dan mengaduk sopnya, saat ingin menyuapkan makanan itu kemulutnya, ponsel Siyeon bergetar. Siyeon meletakkan kembali sendoknya dan mengambil ponsel di saku celananya.

"Halo kak. Ada apa?"

"Eh, Yeon. Main yuk!!"

"Main? Kemana? Emang kakak gak kerja?"

"Lagi ambil cuti dek, besok kakak mau liburan ke luar kota, makanya kakak ajak kamu main hari ini, tadinya mau ngajak Hyunjin tapi anaknya malah lebih milih Heejin, padahal kakak loh yang ngurus dia dari kecil"

"Ya ampun kak, hahahah. Yaudah kita ke famszone aja, kebetulan aku lagi di mall, habis belanja tadi"

"Emang mau ngajak kesana, dek. Yaudah 5 menit lagi kakak sampe"

Siyeon terkekeh dan menutup panggilan dari Minhyun, kakak Hyunjin.

"Siapa, Yeon?"

"Kak Minhyun. Nanti lo balik sendiri gapapa, kan? Kak minhyun ngajak main dulu"

"Gapapa kok. Ntar gue mau ke rumah Renjun dulu, ngajak ketemu anaknya"

"Baguslah. Mana tau jadi ada perasaan cinta diantara kalian" Siyeon tertawa meledek hubungan Nakyung dan Renjun. Bayangkan saja, mereka bertunangan, tapi tidak saling mencintai.

"Sialan, tapi gue udah mulai deg-degan, sih. Gatau kalau Renjunnya. Lagipula, gimanapun gue bakal nikah sama dia, kan?" nada bicara Nakyung sedikit melemah.

"Sabar ya, Kyung. Lo tau sendirikan Renjun gimana, walaupun dia ga cinta sama lo, gue yakin dia pasti tetap lindungi lo walau—"

"Sebatas sahabat. Sejujurnya, gue nyesel ga bisa nolak ke inginan mami sama papi, Renjun juga ga bisa nolak"

Siyeon tersenyum lalu menepuk pelan pundak Nakyung, "sabar, ya" ucapnya dibalas anggukan oleh Nakyung.

"Eh, gue cabut duluan, ya. Udah ngechat si Renjun"

Siyeon mengangguk dan membiarkan Nakyung pergi, dia merasa sedikit beruntung, setidaknya dia tidak akan terikat oleh perjodohan konyol seperti Renjun dan Nakyung.



Tepat 5 setelah Siyeon menutup telfon dari Minhyun, Minhyun tiba di meja Siyeon. Tadi Siyeon sempat mengirim pesan pada Minhyun sedang di mana dia berada.

[1] Dua Asing Yang Pernah SalingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang