Bukan permintaan,tapi perintah 2.

380 61 4
                                    

Yugyeom mendorong bola biliar putih itu dengan stiknya. Setelah sekali melompat, bola itu bergulir dan menabrak bola bernomor delapan dan menggiringnya masuk kedalam lubang. Mark Yang berada di dekatnya langsung memukul udara kosong sambil memaki.

"Sudahlah, Mark.. kau tak mungkin menang melawannya."Jackson tertawa, "Yugyeom always the winner he does."

"Yeah, about the girls, too" Mark mencibir sambil menunjuk Salah satu pipi yugyeom dengan jarinya.

"Apa yang terjadi sampai yiren baby menamparmu?" Yugyeom mengerling tak suka, namun menjawab juga, "Aku menyuruhnya Jangan mengganggu lagi."

"Setelah kejadian malam itu?"

Yugyeom menganggakat bahu, " I was drunk."

"Stupid!"  Mark terus memaki, "Yiren baby? Nemenin kau dan kau tolak? Kau benar-benar brengsek!"

Yugyeom tersenyum mengejeknya, "Aku memang brengsek, tapi dia tak jauh berbeda."

Jackson menepuk bahu yugyeom, "Aku penasaran, gadis seperti apa sebenarnya yang kau sukai."

Yugyeom terdiam. Bayangan seorang gadis bergaun merah jambu Membuat yugyeom memikirkannya. Masih jelas baginya pikiran gila yang menggodanya untuk memiliki gadis itu. Ah, semua itu terlalu rumit. yugyeom tidak tahu mengapa dia menyukai gadis itu. seolah menemukan sesuatu yang hilang dari dirinya, Dan menuntutnya untuk segera menaklukan sang gadis. Namun, yugyeom menepis keinginan itu keras-keras. Kalau bisa,ia menginginkan gadis itu segera pergi dari maximus. Maximus bukanlah tempat yang cocok untuknya. Terlebih lagi jika gadis itu berada di sisinya.

"Mengapa kau tak pernah berpikir untuk menjalin hubungan dengan gadis-gadis?" Ucapan jackson membuyarkan lamunan yugyeom.

"Betul," Mark menyambung,"Kalau dibandingkan kau dengan jungkook, kalian berdua adalah tipe cowok idaman gadis. Ganteng, iya. berkuasa juga. Tapi..."

"Jangan menyamakan aku dengan jungkook"

Jackson merasakan nada suara Yugyeom mulai meninggi. Jackson tahu, yugyeom tak suka kepada ketua klan Yakuza itu. Jadi ia langsung memberi tanda pada mark untuk menghentikan pembicaraanya. Sayang, cowok itu tidak peka terhadap situasi. mulutnya tetap saja bergerak mengalahkan semua mulut Ibu-Ibu penggosip.

"Ngomong-ngomong Tadi Doyoung kenjuania menemu suga, kau tahu?"

"Untuk apa dia kemari?"

Mark Memutar mata, "Tentu saja buat menagih pendendam seperti jungkook. Pasti akan terus ngotot sampai dia mendapat keinginannya."

"Apa yang kau tahu?" Jackson berkata, ikut Terpancing oleh gosip Mark yang seperti layanan infotainment.

"Yang aku tahu, jungkook memaksa harus mendapatkan salah satu mawar maximus, dan aku sempat dengar, Nama Tzuyu di sebut."

"what??? jadi kau menguping pembicaraan lain?"

Mark menutup telinganya, karena teriakan Jackson.

"Lalu?"

"Lalu..." Mark memandang ke arah yugyeom. Akhirnya menyadari kalau Yugyeom, mulai tersulut emosinya. "Kalau nggak salah dia menyebut orang dari jepang yang berusaha memfitnahnya. Dengan rencana pembunuhan terhadap mawar maximus.

"Komplit sekali beritamu." Sindir Jackson. Yugyeom di sebelahnya langsung mengembalikan stik biliar tadi ke tempatnya. Hilang sudah Niatnya bersenang-senang. "Jungkook kyouhaikai." Yugyeom mengumpat. "Kau tak akan bisa mengambil apa yang ku inginkan Jungkook. setelah kau mengambil yiren dan sekarang Tzuyu dari mawar maximus.".

Pertemuannya degan suga alexandiren kembali berputar dalam ingatannya.

"Bagaimana mungkin aku bisa menyerahkannya kepada Mark dan Jackson? Kau tahu sendiri bagaimana mereka jika berhadapan dengan perempuan. Aku hanya bisa memercayaimu untuk melindunginya. Hanya kau..."

Kemudian Suga alexandiren meletakkan sebuah laptop di depan Yugyeom . Layarnya masih menyala menampilkan aktivitas harian Tzuyu yang di ambilnya diam-diam.

Suga alexandiren telah menyerahkan tugas untuk melindungi gadis itu kepadanya. memberinya sebuah kepercayaan. Namun masalahnya, yugyeom justru tidak memercayai dirinya sendiri.

♡♡♡

TBC.

MY BOY GANGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang