"WHERE is YOUR real EARS!?""..." Tidak ada jawaban dari orang asing itu, bersuara saja tidak.
"Ya Tuhan jika ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, tolong hapus semua dosa saya dan berikanlah hamba jodoh di surga."
"Ngomong apa sih?..."
"ASDFGHJKL YA TUHAN DIA BISA BICARA!!!!! SJJSJSKH AMPUNI HAMBA!!!" Felix menangis keras, dan itu baru saja membuat orang asing itu terkejut.
"Hey..."
"AAAAAAAAAAAAKHH-" Akhirnya Felix terdiam, tapi itu juga gara-gara mulutnya di bekap oleh orang itu.
Felix semakin pucat, dia tahu bahwa dirinya akan diculik lalu diperkosa, itulah yang di pikiran Felix...
"Diam dulu."
Felix mencoba untuk berkata sesuatu di balik tangan orang itu, namun langsung dia berhenti berisik disaat dia sadar ada yang mengetuk pintu rumahnya.
"Halo!! Ada orang disini!?" Suara di balik pintu itu terdengar asing bagi Felix, tapi itu jalan keluar Felix.
Felix kembali berisik, membuat orang asing itu tidak punya pilihan selain memeluk Felix dengan kedua tangannya membekap mulut Felix.
Posisi Felix sekarang membelakangi orang itu, dia merasa sangat panas di seluruh bagian tubuhnya karena orang itu masih naked.
"Aku ingin kau diam sebentar, ada orang asing di luar..."
Felix gemas ingin berkata 'Ini bukan rumahmu!' namun tetap saja tidak ada gunanya.
Gubrak!!
Pintu rumah terbuka, kedua orang asing memasuki rumah Felix perlahan dengan senjata di tangan mereka.
"Aku ingin kau diam, aku akan keluar menangani mereka..." Felix membesarkan matanya, mendengar kata-kata orang asing itu membuatnya semakin takut.
Tidak sampai sedetik, bekapan Felix terlepas, tapi anehnya Felix merasa tubuh orang itu mengecil dibelakangnya.
"Wait..." Felix takut menoleh ke belakang, tapi dia penasaran.
Sambil memaksakan matanya untuk melihat, tubuhnya bergemetaran dengan hebat.
"Oh my fucking God..." Felix terkejut disaat ada anjing dibelakangnya, dan itu anjing yang ia ambil di tepi jalan hari ini.
Felix melihat kebelakang anjing itu yang segera mengecilkan ekornya seperti biasa, dan Felix tersadar.
Anjingnya punya ekor kecil, sedangkan orang asing itu mempunyai ekor yang lumayan besar. Melihat anjing itu dengan ajaib membuatnya kecil kembali, pikiran Felix yang tadinya dia mengira orang itu langsung keluar dan membawa anjingnya kedalam adalah salah.
"Am I dreaming?" Felix menatap anjing itu dengan gugup.
Dan sebagai balasan anjing itu menggeleng lucu.
"I am dreaming..."
Anjing itu yang diberi nama oleh Felix, Bangchan, keluar dari kamar mandi dan pergi mendatangi kedua polisi yang sudah berada di dalam ruang tamu.
Bangchan menggonggong kearah dua polisi itu dengan marah, Felix yang mendengarnya langsung keluar menyusul Bangchan dan mengangkat anjingnya.
"Ah, m-maaf pak! Anjing saya ini memang galak!" Felix gemetaran sambil menggendong anjingnya itu.
Kedua polisi itu terdiam menatap Felix dan Bangchan bergantian. Lalu Felix tanpa pikir dua kali memeluk anjing itu ke dadanya.
"S-saya salah paham! Ternyata orang itu sepupu jauh saya, sudah lama saya tidak berjumpa dengannya jadi saya lupa w-wajahnya, haha!" Felix tertawa canggung, menunggu respon dari dua polisi itu.
YOU ARE READING
Shrimp on the Barbie || Chanlix
FanfictionFelis hanya seorang manusia biasa yang bosan akan hidupnya... Namun, Tuhan merencanakan sesuatu untuk bocah itu kedepannya. Siapa sangka Felix dapat bertemu dengan seorang werewolf? {}Indonesian{} 🎃 ⚠(NO DISNEY HERE, GET OUT KIDS) 🎃 [I've warn you...