"I really miss you.."
Krieet—
"I really miss you, Kit."
Tetesan air mata Felix merusak beberapa kata di lembaran kertas itu. Dia mencoba untuk kembali tenang begitu menyadarinya, namun lupa bahwa ada seseorang yang memasuki ruangannya.
"Lix?..."
Suara orang itu membuat Felix menoleh dengan cepat, lalu dia menghapus air matanya segera begitu dia melihat orang itu.
"Oh, hai Chan—" Felix cegukan tiba-tiba, lalu melanjutkan kata-katanya.
"Hai, Changbin hyung."
"Hei, lo kenapa??"
Changbin mendekatinya lalu meregapnya dari belakang, mencoba untuk menenangkannya.
"Ga, aku ga— hicc! Aku gapapa..."
Changbin membantunya bangkit lalu membawanya ke dapur untuk mengambil segelas air minum.
Begitu Felix meneguknya, cegukannya hilang begitu saja. Changbin mengambil kursi dari meja makan dan duduk disebelah Felix, mengusap belakangnya lembut.
"Lo kenapa? Hah?" Changbin sejujurnya khawatir, jarang-jarang dia bisa melihat Felix menangis seperti ini.
Felix hanya menggelengkan kepalanya, terus-menerus berkata bahwa ia tidak apa-apa.
"Serius, hyung. Aku gapapa!" Felix menarik tangan Changbin untuk berhenti mengusap punggungnya, dan menggenggamnya erat.
"Aku cuman ketemu sesuatu... yang kebetulan hilang beberapa bulan lalu..."
"Apa? Tadi gua liat lo baca buku apaan?"
"Itu, buku diary pertamaku hyung..."
"Diary pertama lo? Oh! Yang hari itu lo bawa ke sekolah terus dibuka sama anak kelas sebelah?"
Changbin menunggu jawaban dari Felix, dan dia hanya mengangguk karena malas bicara saat mengingat kejadian itu.
"Ooh! Terus mereka ketawain diary lo soalnya isinya pada curhat semua!?"
"Udah ah, hyung! diam!"
Felix memukul-mukul dada Changbin sekuat tenaga, namun itu hanya memberinya rasa sakit ringan.
"Aduh! duh! Iya, ah! Diam udah ini!"
"Felix nangis nih kalo hyung jahat begini!!"
"Iya, udah ini ah!!"
Mereka berdua kembali tenang, ruangan itu tiba-tiba sunyi. Lalu, tak lama kemudian, Felix mencoba untuk memecahkan keheningan itu.
"Changbin hyung kok bisa masuk rumah Felix?"
Changbin diam sebentar, memberi Felix wajah datarnya. Masa Felix tidak ingat perkataannya sendiri?
"Lah, kan dulu lo bilang ke gue boleh datang kapan aja, tadi pas gue ketok pintu diluar ga ada yang jawab, jadi gua terobos masuk aja."
"Ah, maaf hyung, Felix ga denger..."
"Hmm, gapapa."
Keadaan kembali hening seperti kuburan, Felix menderita karena keheningan itu, jadi dia mulai bicara lagi.
"Tapi, hyung ngapain mau kesini?"
"Uhh..." Changbin terlihat berpikir sebentar.
"Oh ya, baru inget! Gua kesini karena masalah ekskul!" Changbin menepuk bahu Felix, membuatnya kebingungan.
YOU ARE READING
Shrimp on the Barbie || Chanlix
FanfictionFelis hanya seorang manusia biasa yang bosan akan hidupnya... Namun, Tuhan merencanakan sesuatu untuk bocah itu kedepannya. Siapa sangka Felix dapat bertemu dengan seorang werewolf? {}Indonesian{} 🎃 ⚠(NO DISNEY HERE, GET OUT KIDS) 🎃 [I've warn you...