"Felix!"
"Oi, Changbin hyung!"
Felix melambaikan tangannya ke teman cebolnya yang tengah berlari menuju Felix.
"Changbin hyung tumben datangnya jam segini?" Felix mulai berjalan berdampingan dengan Changbin.
"Yah, kalo engga gue ya kena hukuman di perpustakaan lagi, engga mau lah!" Changbin menggeleng kepalanya.
Mereka berdua berbincang tentang apapun yang muncul di benak mereka dalam perjalanan menuju sekolah.
Hari ini hari Senin, dan Felix masih tidak percaya hidupnya sudah berubah dalam hitungan hari. Dia ingin menceritakannya kepada Changbin tapi teringat akan kesepakatan yang dibuat oleh Chan, tentu saja Felix akan diam tentang semua ini.
Begitu sampai disekolah, mereka ke kelas masing-masing, kelas mereka berbeda, mereka berteman karena satu ekskul.
Begitu Felix sampai di kelas, ia disambut dengan ketua kelasnya, Seungmin.
"Hai Felix! PR udah kamu kerjakan belum?" Seungmin memastikan, dia tahu Felix sering lupa kalau ada PR.
"Iya kok! Udah selesai, tenang aja!" Felix menepuk pundak Seungmin yang dibalas dengan anggukan.
Seungmin pergi keluar kelas menuju kantor guru, meninggalkan Felix di tengah-tengah pintu masuk kelas.
Sebelum menghalangi jalan orang, Felix segera ke tempat duduknya yang berada di samping jendela paling belakang.
Felix mengeluarkan alat tulisnya, dan buku materi untuk pelajaran pertama. Dia juga menyempatkan untuk membaca buku komik yang ia beli sebelumnya begitu menunggu kehadiran kawannya.
Tak lama kemudian, kedua orang lelaki memasuki kelas dan langsung menyapa Felix.
"Met pagi Lix!"
"Felix kerjakan PR ga?"
Kedua temannya itu duduk pas di depan Felix. Mereka bisa dibilang sangat dekat, tapi mereka jarang pergi bermain dan keluar bersama-sama.
"Udah kok! Untung aku kerjakan PR, kalau ga nanti kamu kena hukuman." Felix merogoh tasnya mencari buku PR-nya.
"Ah~! Makasih Lixeu~!" Temannya menerima buku PR Felix yang barusan diberi Felix.
"Masama, nanti Jisung belikan Felix es krim ya?"
Temannya, Jisung, membalas perkataan Felix dengan anggukan dan senyuman lebar. Lalu dia dengan secepat kilat mencetak PR Felix dibukunya.
"Aneh, biasanya kamu rajin kerjakan PR, ini kok lupa?"
"Ye, Minho... kemarin aku tuh begadang selesaikan drakor yang kamu bilang tauk!"
Jisung mempoutkan bibirnya lucu, Minho yang melihatnya langsung mencubit kedua pipi Jisung dengan gemas.
Felix yang melihatnya dari belakang merasa seperti nyamuk, dia tidak merasa terganggu, dia sudah terbiasa melihat kedua temannya ini seperti orang pacaran. Tunggu, mereka memang sudah pacaran...
"Get a room you two!" Seru Felix sambil malu karena Minho hampir mencium Jisung.
"Oh we will..."
Jisung menatap Minho tidak percaya, dia menggelengkan kepalanya untuk berkata tidak tapi Minho tetap menarik Jisung keluar kelas.
Sekarang Felix sendirian lagi, tapi karena ini masih terlalu pagi dia yakin akan ada murid lain yang menyusul segera.
Beberapa menit berlalu, dan hanya ada beberapa murid di kelas. Felix tertidur di mejanya karena kemarin malam dia bergadang selagi mengerjakan PR.
"Oi! Felix!"
YOU ARE READING
Shrimp on the Barbie || Chanlix
ФанфикFelis hanya seorang manusia biasa yang bosan akan hidupnya... Namun, Tuhan merencanakan sesuatu untuk bocah itu kedepannya. Siapa sangka Felix dapat bertemu dengan seorang werewolf? {}Indonesian{} 🎃 ⚠(NO DISNEY HERE, GET OUT KIDS) 🎃 [I've warn you...