Prolog

7.5K 394 23
                                    

Seorang gadis kecil berjalan
pelan mengekori seorang
laki-laki tinggi yang berjalan di
depannya. Tangannya memeluk
erat boneka beruang berwarna
putih lusuh favoritnya yang telah menemaninya sejak ia lahir.

Kata sang nenek, boneka itu
dibelikan oleh ayahnya. Wajah
cantiknya terlihat senang karena
memikirkan perkataan neneknya, namun juga nampak sedikit takut saat memandang punggung laki-laki di depannya.

Gadis kecil itu terus melangkah
mengikuti sosok laki-lakii
dihadapannya sambil berpikir
keras. Setelah mengumpulkan
seluruh keberaniannya, gadis
kecil itu pun mengeluarkan suara pelan dari bibirnya agar laki-laki di hadapannya itu mengetahui keberadaan dirinya.

"Papa...

Laki-laki itu tersentak mendengar suara pelan yang ia yakini berasal dari arah belakangnya. la hanya diam terpaku lalu perlahan-lahan
memejamkan matanya seolah
menahan rasa lelah dan kesal,
sama sekali tak berniat membalas sapaan si gadis kecil yang memanggilnya 'Papa'.

Kedua tangannya mengepal
erat. Ia benci situasi ini. Ia
sangat benci situasi ini dan
sudah menghindarinya selama
bertahun-tahun. Mengapa hal
yang hindari bertahun-tahun
harus terjadi hari ini? Di saat ia
benar-benar lelah dan berada di
titik dimana ia sangat membenci
hidupnya.

"Papa, hiks..."

Si kecil mulai terisak begitu
menyadari bahwa laki-laki yang
ia panggil Papa' itu sama sekali
tidak ingin berbalik, bahkan
untuk menatapnya.

"Papa, hiks! Lena mau main
sama Papa. Lena cuma mau main sebentar. Lena capek di kamar terus."

Gadis cilik yang menyebut dirinya Lena itu mulai mengeluarkan rengekan yang selama ini belum pernah sama sekali ia ungkapkan pada sang ayah. Entah darimana ia mendapatkan keberanian untuk
melakukannya kali ini.

Bukan merasa takjub maupun
senang selayaknya ayah-ayah lain di luar sana, ayah dari si cantik Lena itu malah tampak terganggu dan langsung membentak Lena tanpa sedikit pun membalik tubuhnya untuk melihat Lena yang semakin terisak.

"Masuk ke kamarmu Choi
Lena!"

Suara berat laki-laki itu menggema kencang di
ruang tengah mansion mewah
bernuansa klasik tersebut. Lena
tersentak karena begitu terkejut
mendengar bentakan ayahnya.

"Huweee..! Kenapa Papa bentak
Lena? Papa jahat! Lena benci Papa!"

Lena terisak semakin kencang,sebelum berlari menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

Seorang laki-laki cantik yang melihat kejadian itu pun segera menghampiri ayah Lena dan langsung menegur laki laki yang kini hanya diam dengan wajah datar.

" Yeonjun! Apa yang kau lakukan pada anakmu?! Lena hanya ingin bermain denganmu! Kenapa kau masih terus seperti ini?! Kenapa membentaknya seperti itu? Dia masih kecil,Yeonjun-ah"

Laki-laki itu mendengus karena sikap Yeonjun yang menurutnya keterlaluan.

" Ibu maaf, tapi aku sedang tidak ingin berdebat. Aku lelah dan ingin istirahat.  Selamat malam."

Yeonjun membalik tubuhnya dan meninggalkan pria manis yang ia panggil ibu tersebut didalam keheningan.

" Lena hanya ingin dicintai ayahnya sendiri Yeonjun-ah, sampai kapan kau akan terus seperti ini? Ini sudah tujuh tahun lamanya"
.
.
.
.
.
.
.
.

PERKENALAN CAST

Choi Yeonjun

Choi Yeonjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rainbow - [Yeongyu] [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang