Rainbow - [Yeongyu] [Remake]

2.1 Sweet Like Honey

.
.
.
.
.
.
.

Hyuning terbangun dari
tidurnya yang begitu nyenyak
semalaman akibat pengaruh
obat pengurang rasa nyeri yang
diberikan dokter.

Lelaki cantik itu menoleh untuk
mencari sang ibu, namun ia tidak menemukannya. Ini cukup aneh karena biasanya sang ibu akan selalu berada bersama dengannya selama ia sakit.

"Hyuning-ah, kau sudah
bangun...?"
Hyuning terbelalak melihat
Soobin yang tiba-tiba masuk ke
dalam ruang rawatnya.
"S-soobin hyung?!"
Lelaki berparas manis itu
langsung merasa salah tingkah. Ia tidak mengerti kenapa lelaki itu malah berada di sini?

"Kamu mungkin terkejut
melihatku di sini. Aku hanya
diminta ibumu untuk menjagamu semalam." jelas Soobin.
"Dimana Mom?"
"Paman Jin sedang ada
urusan mendadak, mungkin
sebentar lagi ibumu akan datang. Nah, selama paman Jin
tidak ada di sini, aku akan
menemanimu." Soobin tersenyum lembut.

Hati Hyuning berdesir. Soobin
itu tampan dan selalu bersikap
sopan pada orang lain. Bagaimana mungkin Hyuning tidak tergila-gila pada lelaki itu? Sayang sekali cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Terima kasih, hyung. Hmm..."
Hyuning menggantungkan
kalimatnya
"Ada apa Hyuning-ah?"
"Kenapa... Kenapa Soobin hyung
malah berada di sini? Kenapa
hyung tidak bersama dengan
Beomgyu?" tanya Hyuning dengan nada cemas.

Cemas jika hatinya tidak akan
sanggup mendengar jawaban
Soobin yang mungkin akan
menyakitkan untuknya.
"Kenapa kau bertanya seperti
itu?" Soobin kini mengernyitkan
dahi, tak memahami maksud
Hyuning.
"Ah, itu karena... Bukankah waktu itu hyung berpelukan dengan Beomgyu di cafe? Mungkin saja kalian berpacaran." Hyuning menunduk dalam-dalam. Ia sedang mempersiapkan hatinya untuk mendengar jawaban Soobin.

Namun lelaki berkulit putih yang
tengah duduk di sampingnya
itu tak kunjung menjawab
pertanyaannya.
"Hyung...?" panggil Hyuning
saat melihat Soobin malah
melamun.
"Kau salah paham, Hyuning.
Kami tidak dalam hubungan
seperti itu dan mungkin tidak
akan pernah bersama sampai
kapan pun, karena Beomgyu sudah menolak serta menipuku."

Hyuning membulatkan matanya karena terkejut. Jadi selama ini, ia telah salah paham pada Beomgyu? Selama penyakitnya kambuh beberapa hari terakhir, ia pikir Beomgyu telah merebut orang yang ia sukai.

Tapi pada kenyataannya...?
Hyuning sudah salah paham.
Beomgyu tidak merebut Soobin.
Beomgyu malah menolak Soobin.

"Kenapa bisa begitu, hyung?"
tanya Hyuning.
"Beomgyu... Selama ini dia
membohongiku. Ia mengatakan
padaku bahwa dia bersedia untuk dekat denganku. Jujur aku sangat menyukai Beomgyu sejak kami pertama kali bertemu."
"Aku bahkan sudah berkali-kali
mengajaknya berpacaran, tapi dia selalu menggantung jawabannya dan tidak pernah berkata 'ya'. Aku sudah amat tidak sabar karena aku ingin segera menjadikannya kekasihku supaya aku bisa
menjaga dan melindunginya."
Soobin menarik napasnya
dalam-dalam dan menghembuskannya secara
perlahan saat akan melanjutkan
perkataannya.

"Hari itu Beomgyu akhirnya
memberi jawaban padaku. Ia
mengatakan bahwa kami tidak
bisa bersama. Saat kutanya
apa alasannya, dia tidak
mengatakannya secara jelas dan
malah menangis."
"Aku menyuruhnya untuk
memikirkan kembali soal
hubungan kami, namun Beomgyu bersikeras bahwa dia sama sekali tidak ingin menjadi kekasihku. Aku sangat kebingungan waktu itu. Aku tidak tahu apa yang harus
aku lakukan agar tidak kehilangan Beomgyu."

"Aku menganggap bahwa Beomgyu hanya sedang kebingungan karena kamu baru saja masuk rumah sakit dan kondisimu tidak cukup baik waktu itu. Tapi ternyata aku salah, Ning." Soobin menatap Hyuning dengan mata berkaca-kaca.

"Salah...?"
"Ya, perkiraanku salah.
Beomgyu memang tidak pernah
menginginkanku. Ia ternyata
malah menjalin hubungan dengan Yeonjun, sahabatku sendiri. Bahkan hubungan mereka sudah cukup jauh."
"Aku melihat dengan mata
kepalaku sendiri saat mereka
sedang asyik bercumbu di
rumah Yeonjun. Mereka bahkan
melakukannya di ruang tamu.
Hatiku sakit sekali, Ning. Kenapa Beomgyu tega melakukan semua ini padaku?"