1.8 Feeling

2.3K 280 29
                                    

Happy reading ❤
.
.
.
.
.

Sudah 1 bulan ini Beomgyu bekerja sebagai asisten pribadi Yeonjun. Itu berarti Beomgyu saat ini sudah melewati masa magangnya diChoi Crop dan resmi diangkat sebagai pegawai tetap.

"Beomgyu-ssi, tolong antarkan ini keruang daepyonim."
Minhyun, atasan Beomgyu sudah
berdiri di samping kubikelnya dan menyerahkan setumpuk dokumen kepadanya.

"Sunbaenim, apa benar dokumen ini harus di antar ke ruangan daepyonim? Apakah tidak diserahkan kepada Yoongi
gwajangnim dulu?" Beomgyu
memastikan.

"Tidak Beomgyu-ssi. Ini sudah
selesai dilihat oleh gwajangnim
dan dia minta agar ini langsung
dibawa kepada daepyonim. Beliau bilang, daepyonim sendiri yang minta agar laporan ini diantar keruangannya." Kata Minhyun sambil tersenyum lebar.

"Tapi kenapa harus saya, sunbae?"

Beomgyu itu malas sekali bertemu dengan Yeonjun di jam kerja seperti ini. Jangan tanya apa alasan Beomgyu karena sebenarnya itu sangatlah konyol. Beomgyu bosan melihat wajah Yeonjun yang harus selalu ia lihat saat ia menjadi asisten pribadi.

"Eyy, harusnya kan kamu senang
karena aku sudah memberimu
kesempatan untuk bisa berduaan dengan kekasihmu. Jika aku memberikan kesempatan ini pada orang lain, aku tidak ingin kamu murung sepanjang jam kantor karena tidak bisa melihat daepyonim."

Bagi Beomgyu, Minhyun sangat
berlebihan.
"Sunbae masih saja salah paham.
Tidak ada apa-apa di antara saya
dan daepyonim, jadi untuk apa
saya murung jika tidak bertemu
dengannya? Justru saya akan
senang sekali. Sunbae sebaiknya mencari orang la-"
"Ada apa ini? Lho? Laporan
ini belum diantarkan pada
daepyonim?"

Perkataan Beomgyu terhenti karena tiba-tiba Yoongi mendatangi mereka yang nampak asyik berdebat. Ia memandangi berkas yang seharusnya sudah sampai
pada Yeonjun sejak tadi.

"Ini gwajangnim, Beomgyu menolak mengantarkan ini kepada daepyonim. Padahal saya punya pekerjaan lain, sehingga minta tolong pada Beomgyu."
Rasanya Beomgyu ingin sekali
menjerit kesal karena Minhyun
mengatakan dusta pada Yoongi.

"Oh, kalau begitu kenapa tidak
berangkat, Beomgyu-ssi? Aku juga ada perlu sebentar denganmu,Minhyun-ssi." Ucapan Yoongi langsung membuat Beomgyu memberengut kesal.

Ia pun langsung beranjak dari kubikelnya lalu melenggang cepat menuju ruangan Yeonjun. Alasan lain yang membuat Beomgyu malas sekali disuruh mengantarkan sesuatu saat ini adalah karena pekerjaannya belum selesai sepenuhnya.

Setelah diangkat menjadi pegawai tetap, pekerjaan Beomgyu jadi semakin banyak. Akhir-akhir ini ada banyak deadline yang harus ia kejar, sementara Yeonjun sama
sekali tidak mengijinkannya
mengerjakan pekerjaan kantor
dengan cara lembur.

Ya ampun, jika bukan karena
uang, Beomgyu ingin sekali
mengundurkan diri dari Choi Crop dan dari posisinya sebagai
asisten pribadi Yeonjun sejak
awal. Ia juga heran dengan
dirinya sendiri yang bisa bertahan bekerja pada orang semacam Yeonjun yang sangat menguras emosi.

"Kyulkyung-ssi, bolehkah saya
menitipkan ini untuk diteruskan
kepada daepyonim?"
Beomgyu tersenyum kikuk pada
Kyulkyung yang tampak sibuk
mengetik sesuatu dikomputernya.
"Apa kau tidak lihat aku sedang
sibuk? Serahkan sendiri!" Ketus
Kyulkyung galak.

Oh, ini adalah alasan lain
mengapa Beomgyu malas sekali
untuk datang ke ruangan Yeonjun. Entah mengapa Kyulkyung,sekretaris Yeonjun yang tadinya bersikap sabar dan sopan terhadapnya berubah menjadi singa betina yang siap mengaum kearahnya setiap saat.

Sejak insiden ciuman yang
menghebohkan seisi kantor,
Kyulkyung tampak sangat tidak
bersahabat saat berhadapan
dengan Beomgyu bila tidak ada
Yeonjun di sekitar mereka. Beomgyu sama sekali tidak mengerti apa kesalahannya.

Rainbow - [Yeongyu] [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang