2.0 Desire

2.5K 285 93
                                    

Warning ⚠️🔞

Mengandung adegan dewasa 🌚

.
.
.
.
.
.
"Beomgyu-ah, jangan menangis
terus."

Saat ini Yeonjun dilanda
kebingungan yang hakiki. Setelah kepergian Soobin tadi, Beomgyu tak henti-hentinya menangis. Yeonjun tak tahu bagaimana caranya
menghentikan tangisan Beomgyu.

"Beomgyu-ah, cepat berhenti
menangis! Jika kau terus
menangis dan berisik, aku akan
menciummu lagi." ancam Yeonjun tak main-main.
"Huweee! S-saya hiks, saya tidak
mau dicium lagi!"

Beomgyu berusaha keras berhenti menangis karena tidak mau dicium lagi oleh Yeonjun. Demi Tuhan, Beomgyu kesal sekali pada Yeonjun yang suka sekali menciumnya sembarangan.

Bibir seksi Beomgyu kan jadi tidak suci lagi. Yeonjun memang
benar-benar bos yang sangat
berengsek.

"Ya sudah kalau begitu diam. Jangan menangis seperti anak kecil lagi! Memangnya ada apa sih? Kenapa Soobin jadi sensi begitu?"
"Itu karena, hiks, karena Soobin
hyung salah paham saat melihat
kita. Dia pasti sangat membenciku sekarang. Huweeee! "

Beomgyu tak kuasa menahan
tangisannya dan kembali
menangis kencang mengingat
betapa sedih wajah Soobin yang
salah paham dengan apa yang
terjadi di antara Beomgyu dan
Yeonjun.

Tapi siapa yang tidak akan salah
paham jika melihat ciuman panas mereka tadi? Bahkan pembaca pun banyak yang salah paham.

"Hei, kenapa malah menangis
lagi sih?!" Yeonjun merasa sangat terganggu dengan Beomgyu yang cengeng begini.
"Huweee, Soobin hyuung....."
Beomgyu kini malah memanggil
nama Soobin di tengah isakannya.
"Astaga!"

Tanpa berpikir panjang, Yeonjun
langsung menyambar bibir
Beomgyu dengan bibirnya sendiri. Ia tidak memberikan kesempatan bagi Beomgyu untuk bersiap-siap.

Yeonjun benar-benar tidak
suka melihat dan mendengar
tangisan Beomgyu yang sungguh
membuatnya terganggu.

"Eummmppphhhhh!"

Beomgyu terbelalak karena begitu tekejut atas ciuman yang sangat mendadak ini. Ia langsung mencoba meronta dan menolak ciuman Yeonjun, namun tubuhnya terasa begitu lemah karena ia terus menangis sepanjang hari ini.

Beomgyu tak kuasa untuk melawan Yeonjun dan pada akhirnya ia malah pasrah membiarkan Yeonjun melumat dan menghisap bibirnya tanpa ampun.

Lama-lama Beomgyu merasa sangat sesak karena kehabisan napas. Ia pukul-pukul tubuh Yeonjun agar melepaskan ciuman mereka karna ia tak sanggup lagi.

"HUWAH! Hah hah hah....
EUMPH!" baru saja Beomgyu meraup oksigen dan menetralkan detak
jantungnya, Yeonjun sudah
kembali melumat bibirnya yang ia yakini sangat bengkak saat ini.

Tubuh Beomgyu semakin lemas tak berdaya. Ia benar-benar lupa pada kesedihannya karena terhanyut dalam ciuman ini. Rasa panas karena libido yang terpacu pun akhirnya berhasil mengambil alih akal sehat Beomgyu dan Yeonjun.

Kini Beomgyu tidak lagi pasif
menerima ciuman Yeonjun
melainkan juga ikut membalas
lumatan lelaki dominan itu.
Tautan bibir mereka kembali
terlepas sebagai jeda untuk
mengambil napas.

"Bagaimana mungkin ada bibir
senikmat ini, Kim Beomgyu. Aku
rasa aku sudah ketagihan atas
bibirmu." ucap Yeonjun dengan
nada rendah nan seksi.
"..." Mata Beomgyu berkedip sayu dengan bibirnya yang setengah terbuka dan ekspresi itu semakin membuat harimau di dalam diri Yeonjun mengaum keras.

Setelahnya ciuman panas itu
pun kembali terulang. Yeonjun
mengakui jika bibir Beomgyu adalah yang terbaik di antara seluruh bibir yang pernah ia cicipi.

Rainbow - [Yeongyu] [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang