"Lita?!"
Telinga Lita menangkap suara seseorang memanggil namanya. Matanya segera memantau sekitar, betapa terkejut dirinya begitu pangangannya menangkap sosok pria yang tengah menyaksikan dirinya bersama Snowla.
Tubuh pria itu dibungkus kemeja biru berlengan pendek, celana hitam panjang, dan sepasang sepatu yang selaras dengan celananya. Rambutnya pendek tersisir rapi.
"Adil?!" Kaget Lita, badanya bergemetar.
"Jadi kamu memelihara naga itu?" Tanya Adil, mengambil selangkah mendekati Lita. Sorotan kagum terpampang di matanya.
Adil merupakan teman sekelas Lita. Orangnya jutek, malas, dan suka menyepelekan tugas dari guru. Dialah siswa terburuk di kelas.
"Ka-kamu ngapain disini?" Lita balik beratanya pada Adil. Adil merupakan sang pemilik akun MediaShare @xxxx_xx yang tadi disiarkan di TV.
"Wah..., wah..., gak nyangka bener kamu melihara seekor naga," ujar Adil.
"Ja-jangan beritahu yang lain ya, oke?!" Pinta Lita, kakinya mundur sedikit demi sedikit, menjauhi Adil.
Snowla menonaktifkan kemampuan invisible-nya, membuat dirinya tampak, kini berada di belakang Lita.
"Kamu mau merahasiakan naga ini?" Tanya Adil, menunjuk kearah Snowla, "naga besar i--" ucapannya terpotong oleh jari telunjuk kiri Lita yang tiba-tiba menempel di bibirnya.
"Sssttt..!!! Jangan teriak-teriak, nanti mereka bisa tahu," bisik Lita, menunjuk ke arah kerumunan reporter dengan ibu jari kanannya. Ia menarik kembali telunjuk kirinya dari bibir Adil setelah Adil mengangguk.
"Kamu bisa merahasiakan ini kan?" Tanya Lita, intonasinya dalam, serius.
"Maksudnya?" Adil menaikkan salah satu alisnya.
"Jangan beritahu siapa-siapa kalau aku merawat seekor naga di sini."
"Ya ampun, Ta, harusnya kamu memublikasikan peristiwa ini. Maka dalam sekejap kamu akan langsung viral dan menjadi trending topik. Kamu pasti akan memiliki banyak tambahan penggemar di sekolah, seperti aku," seru Adil, memberi saran pada Lita dengan tangan mengepal. Walau sebenarnya Adil tidak memiliki seorangpun penggemar di sekolah.
Lita memggeleng pelan, "aku gak mau menukarkan temanku dengan kepopuleran," tegas Lita, mengelus kepala Snowla. Snowla balas mengeong pelan disertai tatapan mata besar berwarna biru khas dirinya.
Kepalan Adil melemas, badanya pun mendadak ikut lemas. "Ya udah deh kalo kamu begitu," ujar Adil, pasrah.
"Kamu mau merahasiakan ini, kan?" Tanya Lita, seraya menampakkan puppy eyes-nya.
Adil mengangguk pelan, "oke, aku paham."
"Yes!!" seru Lita, lirih. Tangannya mengepal kencang. Kini ia tak perlu khawatir lagi dengan Adil.
"Tapi ada satu syarat," tambah Adil seraya mengangkat jari telunjuk kanannya, membuat kegirangan Lita terhenti.
"Satu syarat?" alis Lita naik sebelah.
"Kamu harus mau jadi pacarku selama satu semester."
"Hah, ka-kamu serius?!" Tanya Lita, tak percaya. Adil balas mengangguk.
"Ogah lah...," lanjut Lita.
"Berarti, aku akan sebarkan foto ini di media sosial," kini Adil memperlihatkan sabuah gambar yang ada dalam galeri HP-nya. Gambar itu merupakan foto Lita sedang memeluk Snowla.
"Eh, jangan, jangan, jangan!" Lita menyegah Adil, tangannya mencoba meraih hp, tapi Adil lebih cepat mengelak.
"Berarti...," Adil berkata lirih, sedikit mendongak. Kini ia menunggu Lita melanjutkan ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story from The Last Dragon (Kisah dari Naga Terakhir)
FantasyEntah dari mana, sekerlap cahaya jatuh dan mendarat di tengah kebun. Mengetahui peristiwa ganjil tersebut, Lita pergi memeriksa lokasi jatuh cahaya, ikut memasuki kebun yang rindang, yang tak jauh dari tempat semulanya merenung. Sejak ratusan tahun...