Tiga jam telah berlalu, Lita masih berada di kebun, menemani Snowla yang dari tadi sibuk sendiri dengan kaki kirinya masih berbalut perban. Lita mengaktifkan ponselnya guna untuk menghilangkan rasa bosan yang mulai ia rasakan. Lita on Chatting App dan berbicara online bersama Lisa, si ketua Dewan Ambalan yang jutek namun ia tetap teman sebangku Lita.
● ○ ● ○ ●
Chatting App
Lisa (online)---》Hari ini《---
Lis, kamu percaya gak kalo aku ketemu sama naga?😃
(Dibaca)Gak lah😶
Ini beneran loh...😏
(Dibaca)Kamu kan dari dulu emang suka berkayal, Ta..😒
Iya..., tapi sekarang beneran loh, Lis😕
(Dibaca)Mendingan kamu berhenti aja deh nonton film nya, lama-lama kamu jadi aneh tau gak🙄
.....
Mending sekarang kamu siap-siap aja buat kemah besok
Nyicil dikit2 kan boleh..😉Bodo amat...😑
(Diterima)● ○ ● ○ ●
Lita menonaktifkan ponselnya tanpa menunggu Lisa membaca pesan terakhir. Ia sebal begitu pembicaraan mereka telah menyinggung kemah yang tak lama lagi akan diselenggarakan.
Lita menghembuskan nafas, sedikit bosan. Tiba-tiba muncul tekanan angin yang kuat, membuat jilbabnya berkibar cepat. Ia pun melihat Snowla yang berada di depannya. Sekejap, pupil mata Lita jadi mengecil, terkejut melihat tingkah Snowla.
Snowla tampak berusaha membentangkan sayapnya, mengibas-kibaskannya. Tekanan angin kini dapat dirasakan di sekelilingnya. Tekanan angin terasa makin besar seiring dengan bertambah cepatnya kibasan sayap. Perlahan-lahan, kaki Snowla terangkat hingga satu meter dari tanah. Ia mengambang, terbang.
"Hah.., kamu dah bisa terbang, Snow?" Tanya Lita, matanya melebar. Rasa bosan yang awalnya menyelimuti perlahan mulai menghilang.
Snowla menoleh kearah Lita, tersenyum dengan menampakkan giginya yang ompong-- persis seperti Night Furry dalam serial How to Train Your Dragon.
Kini Lita baru menyadari jika Snowla, naga putih yang ditemukannya sebenarnya tidak berwarna putih polos. Bagian dalam sayapnya berwarna hitam dengan garis-garis putih seperti kulit zebra.
Snowla berhenti mengibaskan sayapnya, kakinya kembali menapak tanah. Namun, pendaratannya tidak sempurna karena kaki kiri depannya belum sembuh sempurna.
"Kalau masih sakit jangan memaksakan diri, Snowla, nanti gak sembuh-sembuh lho..," pesan Lita, sedikit cemas.
Snowla menyuara, mengatakan sesuatu dengan pupil mata melebar, menatap Lita.
"Kamu ingin mengajakku terbang?" Lita mencoba menebak ucapan Snowla.
Snowla mengangguk-angguk seraya mengibaskan cepat ekornya ke kanan dan ke kiri. Lita hanya tersenyum melihat tingkah Snowla, piaraan barunya itu.
"Tapi kakimu kan belum sembuh," balas Lita, mencoba menolak dengan halus tawaran dari Snowla.
Snowla menggeleng, seakan mengatakan kalau kakinya itu tidak menjadi masalah. Ia pun membentangkan sayapnya, memberikan jalan naik untuk Lita.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story from The Last Dragon (Kisah dari Naga Terakhir)
FantasíaEntah dari mana, sekerlap cahaya jatuh dan mendarat di tengah kebun. Mengetahui peristiwa ganjil tersebut, Lita pergi memeriksa lokasi jatuh cahaya, ikut memasuki kebun yang rindang, yang tak jauh dari tempat semulanya merenung. Sejak ratusan tahun...