Happy Reading🧡
Elvan kemudian turun dari mobil dan masuk ke dalam supermarket untuk membeli apa yang akan Anin beli.Karena ia hafal betul apa yang akan Anin beli jika ke supermarket.
"Hoam."Anin mengerjapkan matanya lalu menatap ke sekeliling.
"Perasaan tadi gue di mobil deh,kok bisa di kamar."
"KAK ELVAN!!"
"Ada apa sih,,teriak-teriak.Berisik tau!"Elvan menghampiri Anin dikamarnya.
"Kok gue bisa ada di kamar?"
"Ya gue yang mindahin lah,,masa semut."Elvan merotasikan bola matanya.
"Terus tadi jadi ke supermarket gak?"
"Jadi lah,nanti kalau gak jadi lo ngamuk."
"Emang lo tahu apa yang biasanya gue beli?"tanya Anin sambil duduk di samping Elvan.
Jadi Elvan itu lagi duduk di sofa sambil nonton tv dan juga ngemil.Baginya kalau nonton tv gak sambil ngemil itu ada yang kurang gitu.
"Ganti kartun aja dong kak."pinta Anin.
"Dih,udah gede juga masih nonton kartun."cibir Elvan.
"Yee biarin lah yang penting happy."ucap Anin lalu menyenderkan kepalanya di bahu Elvan.
"Dih apaan lo main nyender-nyender aja."ucap Elvan tak terima.
"Bentaran doang kak,pelit amat jadi orang."lirih Anin.
Elvan yang paham hanya membiarkan Anin menyender di bahunya.
"Lagi ada masalah?"tanya Elvan dengan nada lembut.
Anin menggeleng.Namun sedetik kemudian Elvan merasakan pundaknya basah.Ia melirik Anin di sampingnya dan melihat Anin menangis tanpa suara.
"Katanya gak ada masalah,tapi kok nangis?"
Anin menggeleng lalu mengusap air matanya kasar.
"Gue kangen sama papa kak."lirih Anin.
Elvan mengelus kepala Anin dengan penuh kasih sayang.Jika boleh jujur,saat ini ia juga merindukan pamannya itu.
"Papa pasti udah tenang disana.Kita do'a in aja semoga papa ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya."nasihat Elvan.
"Udah jangan nangis,mana Anin yang kuat dulu?"lanjut Elvan.
"Tapi--
Ucapan Anin terpotong karena dipotong oleh Elvan.
"Ga ada tapi-tapi an.Disana papa juga bakalan sedih kalau lihat kita nangis.Jadi,jangan nangis lagi oke."
Anin hanya mengangguk.
"Yaudah sana tidur lagi!"titah Elvan.
"Kan gue baru bangun tidur,masa udah disuruh tidur lagi."ucap Anin cemberut.
"Halah biasanya juga gimana?"ledek Elvan.
"Ish!Kak Elvan mah gitu,au ah aku ngambek."ucap Anin sambil menghentak-hentakkan kakinya sebal.
Ia kemudian pergi ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras.Elvan yang melihat itu hanya mengedikkan bahunya acuh.
Di kamarnya,Anin tidak langsung tidur.Ya you know lah perempuan sebelum tidur ngapain?
Anin kemudian membersihkan wajahnya dengan cleansing oil-double cleanse with a gentle cleanser-exfoliate her skin-apply toner-apply essence-apply ampoule-apply serum-apply sheet mask-use an eye cream-apply moisturizer.Dan finish.
Setelah melakukan rutinitasnya baru ia pergi tidur.
Hai,aku up lagi nih.Baru nyadar kalau part ini udah ada di draf beberapa hari yang lalu😂mau up dari kemarin-kemarin tuh males banget😪Eh tapi sekarang aku dah up.Jangan lupa vote,komen,dan follow🧡
Makasih banyak💜
Eits satu lagi,
Huhuhu makasih banyak💜aku jadi terharu😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIN
Teen Fiction"Gue benci lo!"-Zefarina Anindya Putri "Kamu kenapa sih kok benci banget sama aku?"-Reiki Savian Alfezza Kepo??cuss baca aja😘jangan lupa votmen😚