12.🍒

22 5 1
                                    

Happy Reading(^v^)

Maafkan kalau ada typo🙏


"Iya ndoro "Zidan begidik ngeri membayangkan ketika ia dipukuli Anin ketika lupa pergi ke taman belakang sekolah.Memang sih badan Anin kecil tapi kalau udah pukul orang,Duh! Sakit banget.

***

'Kringg kringgg'

Bel istirahat menggema ke seluruh penjuru sekolah.Semua siswa siswi sangat bersemangat untuk keluar kelas.Yang tadinya ngantuk berat sekarang matanya melek gede banget.Yang tadi tidur sekarang udah bangun.

Segitu besarnya efek bel istirahat kepada semua siswa siswi.

Anin langsung melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah.Sesampainya disana,ia duduk di kursi yang letaknya tepat dibawah pohon beringin besar.Besar bukan berarti berhantu ya:').

Ia memejamkan matanya sembari menikmati semilir angin yang menerbangkan beberapa anak rambutnya.

Tepukan ringan di bahunya sukses membuat kepalanya menoleh.

"Ekhem.Jadi,lo mau ngomong apa?"tanya Zidan to the point.

"Hiks "isakan kecil keluar dari mulut Anin.

"E-eh kok lo malah nangis sih?"tanya Zidan panik.

Ya gimana ga panik.Dia baru datang ke taman belakang sekolah dan nanya Anin mau ngomong apa.Eh tiba-tiba malah nangis.

Tanpa ba bi bu Anin langsung memeluk Zidan.Zidan mengusap punggung Anin bertujuan untuk menenangkan Anin.Tapi bukannya mereda,tangis Anin semakin pecah.Tambah deh kepanikan Zidan.

"Eh udah dong nangis nya.Katanya lo mau ngomong"

"Hiks g-gue mau minta maaf hiks sama lo"ucap Anin sesekali mengelap air matanya.

"Eh,nangis nya udahan dulu dong.Suara lo ga jelas"

"G-gue mau minta maaf sama lo.Seharusnya waktu itu gue ga nyalahin lo"ucap Anin menyesal.

"Iya udah gapapa,lagian itu kejadiannya udah lama"ujar Zidan.

"Tapi,waktu itu lo juga kehilangan kakak lo"ucap Anin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kan gue laki-laki jadinya strong "ucap Zidan mencoba menghibur Anin.

"Lo ga marah sama gue?"tanya Anin.

"Buat apa marah sama lo.Gue tahu,lo itu sayang banget sama kakak lo.Jadinya,pas kejadian itu wajarlah kalau lo sedih banget kehilangan dia"

"T-tapi gue malah nyalahin lo"

"Mungkin waktu itu lo lagi emosi.Karena emang remaja itu emosinya ga stabil,iya kan?"tanya Zidan yang dibalas anggukan Anin.

"Jadi,lo mau 'kan maafin gue?"Zidan menggeleng.

"Buat apa maafin lo,kan lo ga salah"ucap Zidan.

"Hiks makasih"ucap Anin lalu kembali memeluk Zidan.

"Sama-sama.Btw lo ga ke kantin?"tanya Zidan.

"Engga,kenapa?lo mau traktir gue?"tanya Anin polos.Entah pura-pura polos atau emang polos:').

"Emang mau?"tanya Zidan.

"Si goblok,mana ada orang ditraktir malah nolak"ucap Anin sembari tertawa.

"Yaudah ayo!"

"Wah beneran?!"tanya Anin antusias.Zidan mengangguk,tanpa aba-aba,Anin langsung menarik lengan Zidan kuat-kuat.Zidan yang tak siap,hampir saja jatuh tersungkur.Tenaganya Anin itu ga main-main:').

"Gue pesen batagor sama es jeruk aja deh,tapi lo yang pesenin"ucap Anin.

"Iye,karena gue yang traktir gue juga yang pesenin.Iya kan?"

"Betul,Hahahahaha"

Tak lama,Zidan pun sudah datang dengan membawa pesanannya dan pesanan Anin.

"Eh Nin,tau ga?"tanya Zidan.

"Ya belum lah,'kan lo belum kasih tahu"Anin hanya merotasikan bola matanya malas,Zidan kayaknya gaada otak deh.Kan dia belum ngomong gimana Anin bisa tahu.

"Hehehehe"Zidan hanya cengar-cengir menanggapi ucapan Anin.

"Katanya habis istirahat ada murid baru dan murid barunya itu masuk ke kelas kita"ucap Zidan memberi tahu Anin.

"Owh aja gue mah"

"Terus katanya dia itu pindahan dari Surabaya"ucapan Zidan barusan membuat Anin tersedak batagornya.

'Uhuk uhuk'

"Nih minum"ucap Zidan sambil menyerahkan es jeruk milik Anin.

"Pindahan dari Surabaya?"tanya Anin.

"Iye,perasaan tadi gue udah ngomong deh"jawab Zidan.

"'Kan gue ga denger tadi"sanggah Anin.

"Iye iye,seterah lo aja udah"
































Double up:D

Votment juseyo:3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang