02.🍈

62 10 3
                                    

Happy Reading🧡

Saat ia melewati koridor menuju kantin,ia secara tak sengaja ditabrak oleh seorang laki-laki.

'Bruk'

"Akh."

Tanpa babibu,Anin langsung membersihkan roknya yang terkena debu.Saat ia akan berdiri,ia mendapati uluran tangan dari laki-laki tersebut.

"Maaf,aku gak sengaja."ucapnya meminta maaf.

Anin tak menghiraukannya dan Anin langsung bergegas menuju ke kantin.Cowok tersebut mematung ditempatnya selama beberapa detik namun tersadar kembali dan melanjutkan jalannya.

Sesampainya di kantin,Anin memesan bakso dan es jeruk.Sambil menunggu pesanannya ia memainkan ponselnya.

"Mbak ini pesanannya."

Suara ibu-ibu kantin membuat Anin mendongakkan kepalanya.

"Oh,iya bu makasih."ucap Anin lalu menyantap makanannya.

Suara kursi digeser menghentikan aktivitas Anin.Anin mendongak untuk melihat siapa pelakunya.

Namun,setelah siapa tahu orang itu,Anin tak menggubrisnya dan malah melanjutkan makannya.

"Hai,kamu yang aku tabrak tadi kan?"tanyanya.

"Sebagai permintaan maaf,nih aku beliin cokelat."lanjutnya.

"Ck.Gue gk suka cokelat."decaj Anin.

"Tapi biasanya cewek kan suka cokelat."ucapnya lagi.

"Tapi gue gasuka cokelat."ucap Anin sambil menahan amarah.

"Y-yaudah kalau gitu.cokelatnya aku ambil lagi."ucap cowok itu lalu pergi.

"Huh,ganggu orang lagi makan aja."dengus Anin sebal.

Anin lalu menghabiskan makanannya dan menuju rooftop.Anin suka dengan rooftop karena baginya ia akan lebih tenang jika berada di rooftop.

Anin duduk di sofa yang disediakan disana dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Hufft,udah lama gue gak kesini."ucap Anin.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Anin.Anin menoleh dan mendapati Elvan atau lebih tepatnya Adhitama Elvan Syahreza yaitu kakak 'sepupu' Anin.

"Boleh duduk disini?"tanyanya.

"Ck.Biasanya juga gak izin tuh."decak Anin.

"Idih,gue ngomong baik-baik ya sama lo."

"Huh,tinggal duduk aja apa susahnya sih."dengus Anin sebal.

"Ya kan biasanya kalo gak minta izin dulu lo suka marah-marah."ejek Elvan.

"Dih,siapa yang marah-marah biasanya juga lo yang bikin gue darah tinggi."ucap Anin.

"Tadi pagi lo berangkat sama siapa?"tanya Elvan.

"Sendiri."ucap Anin lalu cemberut.

"Salah sendiri gue ajak bareng gak mau."ucap Elvan sambil menahan tawa dan setelah menyelesaikan kalimatnya,ia tertawa lepas.

"Gak lucu tau."ucap Anin judes.

"Hahahaha-oke.Nanti pulang sekolah gimana kalau kita jalan-jalan dulu."usul Elvan untuk mengembalikan mood Anin.

"Wah,boleh tuh!"jawab Anin dengan mata berbinar.

"Btw kak,gue mau cerita."

"Hmm."

"Masa tadi pas gue mau jalan ke kantin,gue gak sengaja ditabrak sama cowok."

"Terus?"tanya Elvan.

"Nah,pas gue dikantin lagi makan,dia tiba-tiba duduk di depan gue sambil ngasih cokelat lagi.Kan gue sebel."

Elvan hanya manggut-manggut mendengar cerita Anin.

"Um,tapi kayaknya dia bukan murid sini deh.Seragamnya bukan seragam sini kok,,,atau mungkin murid baru."ucap Anin mengedikkan bahu.

"Terus lo terima cokelat nya?"tanya Elvan.

"Nggak lah."jawab Anin sarkas.




































                        🌲🌲🌲
                       Votment🧡

ANINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang