Minggu pagi, saatnya ekstrakulikuler. Aku dan Via bergabung dengan ekskul bela diri ini sejak awal masuk sekolah.
Diawali dengan berjalan jongkok mengelilingi lapangan tempat kami ekskul, mengambil sampah dedaunan dan plastik agar bersih dan nyaman. Saat waktu menunjukkan pukul 07.00 pembimbing mengumpulkan kami dan kami berbaris rapih mengatur ketinggian.
Aku dipilih sebagai wakil Sekretaris Umum disini, bisa dipastikan super sibuk. Kak Ryama adalah partnerku. Dia adalah sosok perempuan yang sangat menginspirasiku, beragam kata-kata mutiara Ia lontarkan untuk membangkitkan semangatku."Jadi perempuan itu harus strong Fero, nanti kalo kamu udah ada diruang lingkup lebih luas kamu akan terlihat beda" Ucap Kak Ryama
Aku suka ada disini semua orang membuatku merasa berarti, terlebih dengan 'GUARDIAN' yang Artinya pelindung. Grup yang dibuat oleh pendiri Ekskul untuk Aku, Kak Adma, dan Kak Setya. Mereka semua laki-laki dan satu tahun diatasku.
Kami disini saling menyemangati dan menguatkan, itu sebabnya aku bertahan disini. Kami bertiga ditunjuk untuk menjadi calon pembimbing, Kak Adma adalah sosok lelaki pintar dan jago dibidang perbeladirian, tampan, banyak anggota yang bergabung di ekskul ini hanya gara-gara ada Kak Adma, aku pernah menyukainya dulu, tapi dia punya pacar, aku berusaha melupakan itu karna jika dia punya pacar berarti dia bukan sosok yang baik untukku. Tapi melupakan tidak semudah membalikkan telapak tangan bukan?, apalagi kami sering bersama, tapi lama kelamaan rasa hilang jika ada seseorang yang baru. Siapa?Arkhan? Bukan.Via, ternyata dia suka juga sama kak Adma, dan perasaan pun perlahan hilang karna itu, aku juga sempet sebel sama Via tapi apa boleh buat pertemanan lebih utama dibanding segalanya.
"Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semua. Pada pagi hari ini kita mulai ekskul diawali dengan berlari ya. Mau lari diluar atau didalam sekolah?" Tanya pembimbingku kak Darma
"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh pagi ka, di dalem Kaa!!!" Jawab kami serentak
Aku dan semua anggota ekskul lari mengelilingi sekolah, di lapangan dalam ada ekskul bela diri lain yang juga sedang pemanasan. Aku melihat Fathur, Rifki, Qila dan Zidni, teman sekelasku yang bergabung dengan ekskul silat itu.
Di sekolah kami ada 3 ekskul beladiri, ekskul yang aku ikuti adalah Karate, Di hari sabtu Taekwondo, dan Silat Di hari minggu berbarengan dengan karate.
Aku dijarkan banyak hal disini, aku merasa beruntung bisa jadi bagian dari ekskul ini walau awalnya terpaksa karna saat Demo Ekskul, Diva dan Kania memaksaku untuk ikut juga karna mereka mengincar kakak-kakak pembimbing yang tampan nan rupawan. Al hasil karna mereka bergabung disini dengab niat yang salah mereka keluar dan tidak bertahan, malah aku yang memilih melanjutkan.
Syukurlah ini takdir yang harus aku jalani dan tak disangka-sangka.Aku merasa menjadi sosok yang lebih kuat disini walaupun ketika dirumah rapuh. Semua orang disini membuatku semangat, termasuk kak Adma dan Kak Setya.
"Jadilah apa yang kamu mau Fer, usahakan yang baik karna yang baik selalu benar." Kata-kata yang kak Adma ucapkan saat kami berbincang tentang rumah belajar yang aku dan teman-temanku dirikan.
Semua kata-kata motivasi mereka akan selalu aku ingat, tanpa mereka aku bukan apa-apa. Maha baik Allah atas segala Takdirnya yang mempertemukanku dengan orang-orang yang baik pula.
Saat istirahat aku pergi ke salah satu warung didepan sekolah membeli air mineral, aku bertemu Fathur yang juga membeli air mineral.
"Eh thur dah balik si cepet amat" sapa ku kepada Fathur"Iya lah" Jawabnya singkat
"Yee biasa aja kali apa-apa ngegas, orang cuma basa-basi juga"
"Yaudah" sautnya nyolot
"Hmm dasar cowo kaku jutek dingin nyebelin!! Punya temen sekelas gitu amat" gumamku
"Apa lu kata?!" Ucap Fathur menoleh
"Ga tadi ada kucing lewat bawa gorengan"
"Gajelas lu" jawabnya meninggalkan warung itu
Fathur memang anak yang jutek, dingin, ngegas nyebelin deh pokoknya apalagi kalau sama perempuan, ketika seharusnya lelaki itu lemah lembut pada perempuan tapi dia kebalikannya. Dasar Fathur!
Latihan hari ini usai, seperti biasanya anggota Guardian dan para pembimbing pergi ke basecamp kami yang letaknya cukup jauh dari sekolah.
"Fero naik motor sama saya ya" ajak kak Darma pembimbingku
"Kaga lah si Fero sama saya" saut kak Adma
"Udah daripada ribet mending sama saya aja Fer" Bantah kak Ryama
Mereka memang sering begitu, karna aku tidak mau dibonceng oleh lelaki, makanya mereka berebut dan merasa menang jika aku menerima Ajakannya.
"Apaansi naik motor doang ribet amat udah tau saya gamau di boceng laki-laki kalo bukan karna terpaksa. Nih mending Kak Darma bawain ini File-filenya kak Ryama, nah Kak Adma sama Kak Setya..dah kan muat" ujarku sambil memberikan map berisi file-file ekskul.
"Tau tuh Adma Saya sama siapa kalo bukan sama dia coba!!" Ucap kak Setya memarahi Kak Adma.
"Maap ya bercanda baper amat hahaha dah sini naek" jawab kak Adma meledek
Sesampainya di Base camp
Ngiiikk
Kak Darma membuka pintu, aku dan Kak Ryama merapihkan Base camp, untuk kami kumpul dan Rapat.
"DAH RAPIH NIH SILAHKAN DUDUK TUAN-TUAN" ujar ku geram pada mereka yang hanya melihatku dan Kak Ryama menyapu
"Oke siapp hahah" Jawab kak Adma, dia memang menyebalkan entah kenapa dulu aku bisa suka sama dia Aneh Bin Ajaib, Dasar Fero!
Sebelum Sensei (Guru sekaligus pendiri perguruan karate kami) datang,
Kami berbincang tentang ujian yang akan kami hadapi sebentar lagi, Ujian Nasional untuk kak Adma dan Kak Setya, juga Ulangan kenaikan kelas untukku.
Bukan hanya tempat kami berkumpul tapi disini tempatku belajar, bercerita, dan melepaskan semua beban ku diluar sana. Mereka seperti Moodboster entah apa jadinya jika aku jauh dari mereka yang selalu memberikanku semangat hidup dan belajar.
"Lagi ngomongin apa ini asik buangettt yaa" tanya sensei pada kami, beliau adalah sosok yang perhatian, bijaksana lagi baik hati.
"Ini sensei si Adma, Setya sama Fero mau ujian pake alesan gamau ekskul pekan depan" ucap Kak Darma
"Lah kok gitu, emang ngaruh ekskul sama ujian?" Tanya sensei pada kami
"Ngaruh dong sensei, kan perlu persiapan mau belajar" Jawab kak Adma
"Segala sesuatu harus diawali dengan keyakinan, keyakinan itu mengalahkan segalanya, yakin sama diri kamu, yakin sama pertolongan Allah, kalau kamu sudah Ikhtiar, in syaa Allah pasti ada jalannya, sing penting YAKIN! Mau ada benteng 100 Km pun bisa kamu terjang dengan keyakinan" nasehat sensei pada kami
"Noh denger! Mindset nya diubah, lebay banget ujian doang jadi beban bawa santai aja yang penting usaha dan doa" lanjut kak Darma menasehati kami
"Iya dah ekskul-ekskul sing penting YAAAKIIN! " ujar Kak Setya mengacungkan jempol nya
Seketika kami tertawa, menertawakan ekspresi kak Setya mengacungkan jempol dengan wajah idiot
***
Base camp menjadi rumah kedua bagiku, aku bahagia disini, rasanya tidak mau pulang.
Rapatpun berakhir dengan sesi makan bersama dan menonton anime kesukaan kami, sampai akhirnya matahari terbenam mengakhiri kesenangan ini dan suasana dingin Rumah sudah menanti.~
Assalamu'alaykum Readers masih setia kan sama kisah nya FERO😁
Maaf ni lama update nya
Jangan lupa Vote dan komentar nya😉. FOLLOW @NazellaaJnt13 yap!
authornya masih amathor hehe maap
Happy reading!

KAMU SEDANG MEMBACA
FERROUS
Teen FictionKetika jiwa mulai meronta. Tentang diri ini, hidup ini, dan cinta ini. Semua tampak rumit, itu menurutku. Aku bagai besi berkarat yang tak berguna. Perlu proses penyepuhan untuk mengembalikan kilau ku, dan dia hadir menjadi perak dan menyepuhku menj...