Bell pulang sekolah berbunyi, kami pulang kerumah masing-masing membawa buku-buku dan alat tulis lainnya yang ingin kami berikan ke Ajeng dan Sari, Aku dan yang lain janjian di depan pabrik itu pukul 14.00 siang, ternyata Ajeng dan Sari sudah disana. Aku, Via, Zidni, Alif, Ojan, Roji, dan Arkhan pun sudah berkumpul, tapi Ahmad tidak ikut dia sedang ada urusan keluarga.
"Hai ajeng sari, kenalin ini teman-teman aku" Cakap ku sambil memperkenalkan teman-teman ku satu per satu
"Iyaa teh, salam kenal ya kakak-kakak Aku Ajeng ini Sari adikku. Ayo langsung aja kerumah aku"
"Iyaa Ayoo.." Saut Via
Di perjalanan kami banyak mengobrol dengan mereka tentang kondisi keadaan keluarga mereka, kami sudah ada di wilayah perkampungan tempat tinggal Ajeng dan Sari. Ternyata dari kondisi perkampungan nya saja cukup kumuh, bagaimana kondisi ekonomi masyarakat disini. Aku melihat sekitaran kampung ada danau yang hijau dan bersih.
"Jeng itu danau masih bersih ya biasanya kan banyak banget pencemaran di danau deket perkampungan gini,," Ucap Alif
"Cape nggak ka? Kita duduk-duduk dipinggir danau dulu yuk biasanya banyak anak-anak yang main di pinggir danau" Ajak Sari
"Danau ini sangat dijaga oleh warga kampung sini karna kalo lagi musim kemarau warga biasanya ambil air disini" Jawab Ajeng
Banyak anak-anak seumuran ajeng dan sari disini mereka sedang bermain, Ajeng bercerita tentang kondisi ekonomi di kampung ini dan bilang kalau anak-anak disini banyak yang tidak sekolah karena orang tuanya tak mampu membayar biaya sekolah. Ku kira hanya Ajeng dan Sari yang pendidikannya terhenti tenyata banyak kasus yang sama terjadi.
Sambil melihat anak-anak itu bermain dan kami berehat sejenak dan mengobrol dengan beberapa anak tentang alasan kenapa mereka tidak sekolah, dan sebagian besar jawabannya adalah kondisi ekonomi yang kurang mampu.
Aku,Via, Zidni, Arkhan berbincang tentang niat kami membuka taman belajar di pinggir danau ini, suasananya cukup nyaman dibawah pohon yang rindang dan diatas hamparan rumput hijau.
Roji, Ojan, dan Alif sedang bermain bola bersama anak-anak yang lain
"Wey sini dulu bentar" teriak Arkhan kepada Roji, Ojan dan Alif.
"Jadi kita punya rencana buat bikin taman belajar disini pada mau ga? Lu punya Whiteboard kan Jan? Kita bikin taman belajar disini di pinggir danau gelar tiker aja, hari sabtu atau minggu, gimana? Via menjelaskan secara gamblang rencana kami
"Ikut ae" saut mereka.
***
Senang rasanya bisa menjadi manusia yang berarti. Memberikan sedikitnya yang ku punya kepada mereka yang membutuhkan, tak sangka aku punya teman-teman yang punya jiwa sosial tinggi dan membantu ku menjalani semuanya dengan menyenangkan.
Kami mengumpulkan semua anak-anak yang sedang bermain. Ajeng memanggil semua anak-anak itu
"Temen-temen sini dulu deh bentar kakak-kakak ini mau bicara sama kalian"
Semua anak-anak itu menghampiri kami, walau tidak terlalu banyak terhitung 10 orang, 6 laki-laki dan 4 perempuan.
"Ada apa?" Tanya salah seorang bocah
"Nah adik adik kami semua temennya ajeng dan sari, Kita sekolah di SMP pelita cahaya kelas 8, kita punya rencana mau bikin taman belajar disini di pinggir danau setiap hari sabtu atau minggu, Gratis kok tenang aja semua alat tulis juga kakak-kakak yang sedia in jadi adik adik tinggal dateng aja gimana mau nggak?..." ajak ku kepada semua anak anak itu
"MAUUUU" Mereka serempak menjawab dengan gembira
"Beneran teh Fero? Kita bisa belajar gratis?"tanya Ajeng dan Sari
"Iyaaaaaa" aku, Via, Zidni dan yang lain serempak menjawab
"Yeayyy akhirnya bisa belajar" saut salah seorang anak gadis
"Yeayy..yaudah kalo gitu kami lanjut perjalanan ke rumah Ajeng dan Sari dulu yaa sampai ketemu belajar di hari Sabtu jangan lupa datang ke pinggir danau ya semuanyaa jam 10 pagi okee??" Ajak Roji kepada anak-anak itu
"Okee kaa" saut mereka
***
Kami melanjutkan perjalanan ke rumah Ajeng dan Sari ternyata jaraknya tidak terlalu jauh dari danau itu.
"Assalamu'alaykum..." salam Sari sambil mengetuk pintu
"Ayu kakak-kakak silahkan masuk" ajak Ajeng sambil membukakan pintu
"Iyaa jeng makasih" saut Via
"Kakak-kakak punten kita mah nggak punya sofa kakak-kakak duduk dibawah saja gapapa ya? Ucap ajeng sambil menggelarkan tiker
"Iya gapapa santay aja kali jeng" jawab Ojan
"Ibu mu mana sar?"tanyaku ke sari sambil menoleh ke arah suatu kamar
"Ibu Ada di kamar, Semenjak bapak meninggal ibu kena stroke dan gabisa bangun cuma di kasur aja" jawab Sari bocah polos yang Tersenyum palsu menyembunyikan kesedihannya.
"Kita boleh liat ibu kamu nggak?" Tanya Arkhan
"Boleh ka ayo aku antar" Saut Ajeng
Kami melihat kondisi ibu Ajeng dan Sari yang tak berdaya diatas kasur sedang tertidur. Aku juga bingung bagaimana bisa anak sekecil Ajeng dan Sari menghidupi keluarga kecil mereka mencari sesuap nasi setiap harinya, sungguh Aku tak cukup kuat jika dibanding mereka, tapi untunglah yang ku tau Ajeng dan Sari masih punya Saudara disini, setidaknya ku fikir saudara mereka pasti membantu kondisi keluarga Ajeng.
Langit mulai gelap kami pamit pulang kepada mereka, dan menitip salam kepada ibunya.
"Kita pulang dulu yaa nanti main lagi salam buat ibumu semoga lekas sembuh jangan sungkan untuk minta bantuan ke kita kita okee" Ucap Zidni kepada Ajeng dan Sari sambil menepuk bahu Sari si bocah polos nan lucu.
"Oke ka jangan lupa main lagi yaa, nanti sabtu aku datang ke pinggir danau" Jawab Sari tersenyum manis
***
Kami ber 7 pulang kerumah masing-masing, kebetulan hanya aku dan Arkhan yang searah jadi kita pulang bareng.
Di perjalanan kami hanya diam, Arkhan tak sama sekali memulai pembicaraan. Arkhan memang sosok lelaki yang dingin pada perempuan, mau ga mau harus aku yang mulai pembicaraan.
Kami sedikit berbincang tentang kondisi kampung itu dan rencana taman belajar itu. Tapi Persimpangan jalan memisahkan kami jadi yaaaa obrolan kami terputus.
Jujur aku mengagumi Arkhan sejak awal masuk Kelas 8, tapi hanya sekedar mengagumi karna dia sosok lelaki yang baik dan menjaga pandangan nya pada perempuan, jadi julukan untuknya adalah 'Es batu' sikapnya pada perempuan dingin sekali walau kami berteman cukup dekat.
°
°
°
°
°
°
°Assalamu'alaykum readers Fillah, gimana ceritanya? Semoga ada pelajaran yang bisa dipetik yaaa😊
Sehat² deh supaya bisa baca cerita selanjutnya😉
Mohon maaf kalo ada typo² hehe kritik dan saran ditunggu di kolom komentar😁
Jangan lupa Vote Okey!🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
FERROUS
Ficțiune adolescențiKetika jiwa mulai meronta. Tentang diri ini, hidup ini, dan cinta ini. Semua tampak rumit, itu menurutku. Aku bagai besi berkarat yang tak berguna. Perlu proses penyepuhan untuk mengembalikan kilau ku, dan dia hadir menjadi perak dan menyepuhku menj...