Hari Ketiga: Tadarrusan

44 14 0
                                    

Malam hari setelah sholat tarawih, para santri serta para ustadz dan ustadzah bersama-sama tadarrusan di musholah pesantren. Mereka membagi diri menjadi 3 kelompok. Kenapa di bagi? Karena kalau nggak dibagi bukannya tadarrusan malah gosip kiri kanan para santrinya. Yang bagi tentu saja ustadz Doyoung.

Kelompok pertama dibimbing oleh ustadz Taeil dan istrinya ustadzah Wendy. Para santrinya, yaitu sudah pasti ada anaknya Aa Renjun. Aduh... Adem banget liat mereka sekeluarga tadarrusan bareng. Oke, jadi kelompok pertama itu tentu ada Aa Renjun, terus ada Jeno, Beomgyu, Guanlin, Daehwi, Soobin, Jisung, Baejin, Taehyun, Bomin, Sanha, Sunwoo, Hwall, Haechan, Seungmin, Han, Aisha, Eunbin, Mia, dan yang terakhir adalah Yuna.

Oke, udah itu aja. Soalnya kalau semua kelompok diabsen satu- satu bisa abis nih satu chapter isinya nama mereka semua.

Awalnya sih, semaunya tuh lancar jaya nggak ada hambatan. Tadarussannya kelompok satu dipimpin ama aa Renjun, kalau yang lain mimpin bukannya ngaji malah ngegosip.

"Aa Renjun, mau izin kebelakang dulu" izin Yuna.

"Oh iya, silahkan"

Nah, dari sini mulai ada yang hfdyhfgfjtesjtyx, seterah mau di maknai apa sama kalian.

Apalagi di pintu masjid Yuna gerak- gerak kek cacing kepanasan. Dan alhamdulillah, cuman Eunbin yang ngeliat dan ngerti goyangannya Yuna yang ngasih kode ke dia.

"Aa, aku ijin cuci muka bentar ya"

"Silahkan"

Nih anak kurang baik apanya coba, dia udah tau kalo tuh dua ciwi-ciwi agak bosan terus ngantuk makanya mau cari angin segar dulu.

Tapi itu tidak berpengaruh bagi seorang Muh. Hanzah Fariza. Dia tuh kayak nyium bau-bau yang mencurigakan dari dua cewek yang 'katanya izin keluar bentar'.

"Jun, gue ke wc bentar. Udah mules nih perut"

"Lah, pantasan dari tadi nyium bau nggak enak, ternyata dari elu toh!" --- Sanha.

"Enak aja! Bu-"

"Udah udah, nggak baik memperdebatkan hal yang tak berguna nanti yang lain bisa terganggu dan tidak bisa konsen ngajinya"

Kalo Aa Renjun dah bicara auto kicep nih mereka. Nggak ada yang berani ngegas.

"Katanya kamu kebelet, udah sana"

Ini Han nya nyengir dulu baru ngacir keluar. Apalah daya Renjun hanya bisa geleng- geleng kepala doang.

Ternyata dugannya Si Han benar, gaes! Yuna ama Eunbin lagi jongkok sambil nunjuk ke kumpulan sandal yang tertata amburadul di depan masjid.

"Woi! Ngapain lu bedua jongkok disitu kek gembel tau nggak" ---Han

"Lu bisa diam nggak sih? Kita tuh lagi menjalankan misi negara tau!" --- Yuna

"Lu kalo mau ikut sini aja cepetan" --- Eunbin

"Mau nyolong sandal shallow ya?" --- Han

"Fitnah mulu lu, orang kita lagi milih sandal buat disembunyiin" --- Yuna

"Oh.... Bilang dong daritadi" --- Han

"Lu nya aja yang hobi suuzon ama orang lain" --- Yuna

"Cot lu, Bin. Jadi, dah dapat sandalnya?" --- Han

"Yun, sandal yang ini aja. Gua survei, nih sendal beda dari yang lain" --- Eunbin.

"Tuh sendal punya siapa sih?" --- Han

"Keknya punya nya si Guanu" --- Eunbin.

"Bodo amat mau punya siapa, dah mendingan cepetan sembunyiin sebelum pengajiannya selesai" --- Yuna.

"Nih, lu yang sembunyiin" Eunbin tuh sendal sebelah ke Han.

"Lah, kok gua sih?" --- Han

"Udah cepetan sana!" --- Yuna ngegas 2k20

Dengan hati yang ogah- ogah, Han sembunyiin tuh sendal di ruang pemandian mayat. Abis sembunyiin tuh sendal, mereka bertiga kembali ke dalam masjid yang pasti satu- satu kalo barengan bisa gempar satu masjid.

"Lu napa lama banget sih? Lu udah istinja dengan bersih nggak?" bisik Sanha yang kebetulan duduknya dekat ama Han.

"Udah dong! Nih cium kalo nggak percaya"

"Dih! Nggak usah, makasih!"

"Anak- anak! Kita cukupkan pengajian kita sampai sini, semoga pengajian kita hari ini ada manfaat yang kita bisa terima" kata ustazd Taeil sembari menutup pengajian.

Tanpa babibu, para santri langsung pergi keluar.

"Dimana sebelahnya lagi? Kok nggak ada?"

"Abah, abah lagi nyari apa?" Tanya Renjun.

"Ini, sendalnya yang satu lagi nggak ada. Aa liat nggak?"

"Perasaan sendalnya abah disimpan disamping sendalnya aa"

"Iya, tapi sekarang malah hilang satu"

"Yaudah, aa bantuin abah nyari sendalnya"

Tak jauh dari sana, sang oknum penyembunyian dengan inisial Muh. Hanzah Fariza, serta Waode Nur Eunbin, yang dipimpin oleh Shintya Yuna Adipati, tak sengaja mendengar percakapan kedua ayah anak itu.

"Duh, mampus! Ternyata sendal abahnya Aa Renjun toh!" --- Yuna

"Gua nggak ikutan!" Han yang langsung ngambil seribu langkah.

"Astagfirullah! Siapa yang taruh sandalnya abah di keranda mayat?"

"Aa juga nggak tau, abah. Mungkin ada orang iseng nyembunyiin sandalnya abah disana"

"Udah, yang penting sandalnya abah udah ketemu"

"Mudah-mudahan orang yang ngisengin abah dapat hidayah"

Doa anak saleh pasti langsung diaminin sama malaikat kan?

~
T
B
C
~

Spesial tag Hwang_Shizi dan kyungeunsoo

✔✔KPOP Spesial Ramadhan 2.0✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang