Zona Nyaman

167 14 0
                                    

Sekarang aku dan Rindu menjadi dekat lagi dan masih sebagai teman tentunya. Entah kapan Friendzone ini akan berakhir, aku juga masih merasa sangat nyaman di zona ini. Persetan dengan lagu Fourtwenty yang mengajak kita keluar dari zona nyaman, aku tak peduli, aku masih senang disini.

Kini aku lebih sering menghabiskan waktu dengan Rindu, Risa juga tidak keberatan dengan ini, sepertinya dia juga mendukungku atau lebih tepatnya ia sering menertawaiku karena karena tidak berani mengungkapkan perasaanku. Yah mau bagaimana lagi, keberanianku sama sekali belum muncul. Saat aku ingin mengungkapkan perasaanku selalu muncul bayangan-bayangan yang menghantuiku, ketakutan akan kehilangan dirinya.

Bagaimana jika ia menjauh dariku? Itu pertanyaan yang selalu muncul di pikiranku ketika aku ingin mengungkapkan perasaanku. Hingga saat ini ketakutan itu selalu muncul dan aku memutuskan untuk tetap seperti ini, tetap berada di zona nyaman.

“Berada di zona nyaman kadang membuatmu tak tenang tapi membanyangkan akan kehilangan dirinya terlalu menakutukan” tulisku di akun media sosialku. Ya, aku masih sering menulis dengan akun anonimku dan sampai saat ini masih belum ada satupun orang yang mengetahuinya.

“Mungkin suatu saat aku akan memberitahu Rindu tentang ini, di saat yang tepat, ya aku tak tahu kapan saat itu akan datang. Yang jelas bukan saat ini, aku tidak ingin saat-saat ini berlalu begitu cepat.” setidaknya itu yang kupikirkan sebelumnya sampai suatu saat Rindu mulai bertanya sesuatu padaku “Ra, kamu tau gak akun medsos yang namanya Rasa, kalo dibalik-balik jadi nama kamu loh” kupikir awalnya ia hanya kebetulan tau mengenai akun itu. Aku menjawab seakan aku tidak tahu sama sekali tentang itu.

Aku jelas tidak mengunakan nama asli untuk tulisan-tulisan di media sosialku, aku juga tidak pernah menyebutkan nama Rindu secara langsung jadi aku merasa tidak mungkin Rindu menyadari kalau kata-kata di akun itu adalah untuk dia.

Setidaknya kalau nanti Rindu mengetahui kalau akun itu adalah milikku ia tidak tau kalau kata-kata itu untuknya, aku tidak bisa membayangkan kalau dia sampai tahu, aku bisa mati berdiri karena malu. Oh, aku benar-benar tidak ingin hal itu sampai terjadi.

Untuk sekarang ia masih tidak tahu kalau akun itu adalah milikku, aku masih merasa tenang. Hunungan kami masih seperti biasa dan aku masih akan tetap bertahan. Bertahan di zona nyaman.

Sampai suatu saat Rindu bertanya sesuatu kepadaku...

To be continue-

Tentang Aku, Dia, dan Rasa yang Tak Pernah PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang