Akhirnya...
Ini dia, ini dia yang gue tunggu.
Gue tersenyum.*Karellion Putra Pertama*
-------------------------------------------------------
Kring...
Kring...
Kring...Lonceng tanda masuknya sekolah telah dibunyikan. Berarti sekarang sudah tepat pukul 06:50 WIB.
Gue segera masuk ke kelas dengan sedikit lari. Gue masuk ke kelas X MIPA 2, memang gue termasuk dalam golongan orang berotak jenius.
Bukannya mau sombong ato apalah tapi yang harus kalian tahu dari gue yaitu, kalau gue emang pintar yang terbukti dari gue yang sering mewakili sekolah untuk melakukan olimpiade. Dan hasilnya tidak mengecewakan.
Gue duduk dalam kelas, gue duduk di bangku paling belakang dan pojok tentunya, karena gue ini juga termasuk ke dalam orang yang hobby tidur. Bahkan kalau gue tidur tidak kenal dengan namanya tempat dan waktu, yang gue tau ya, gue ngantuk gue tidur. Karena obat ngantuk satu-satunya ya tidur. Menurut gue.
Ohh iya gue duduk sama temen gue namanya Reyhan Caesar William. Gue sering panggil dia Rey aja yang simpel.
Guru masuk, sekarang pelajaran fisika, pelajaran yang sangat gue sukai. Pembelajaran terlaksanakan dengan tertib dan tenang, hingga tak terasa waktunya sudah selesai dan gurunya keluar.
Gue pun juga ngikut keluar mau cari angin.
"Rell" panggil rey
"Stop panggil gue RELL lo kira gue rel kereta api apa?" Gemes gue.
Gue tu gemes aja sama orang yang panggil gue dengan sebutan "rell" dia kira gue apan coba.
"Oke"
"Karel lo mau kemana?"
"Boker. Mau ngikut juga lo?" Boong gue.
"Ihh ogah, lo mah jorok"
Gue akhirnya keluar kelas, sekarang gue malah binggung mau kemana. Gue jalan aja, yang penting jalan. Cari angin.
"Karell. Kesini sebentar!" Suruh wali kelas ku. Bu Isti.
"Ohh iya bu. Ada apa ya bu?" Tanya ku sopan.
"Ini saya mau minta tolong. Tolong bawain spidol-spidol ini ya. Saya ada urusan sebentar, kemungkinan kelas akan kosong."
"Ohh iya bu."
"Tolong kamu kondisikan kelasnya ya! Kamukan ketua kelasnya."
"Siap bu."
"Makasih ya Karell"
"Iya bu sama-sama."
Ahh elah malah disuruh bawa spidol lagi, gejolak dari dalam hati gue rada memberontak dan mengerutu sampai gue gak perhatiin jalan hingga...
Bruk...
"Aww..."
"Kalau jalan liat-liat. Matanya dipake. Gak cuman untuk pajangan. Nanti mubazir."
Entah karena ada dorongan apa gue marah-marah dan maki nih cewek padahal belum tentu salah dia bisa aja emang gue yang salah.
"Gue kali yang harusnya bilang kek gitu."
"Apa lo-"
"Kalian sedang apa disini? Sekarang ini waktu pembelajaran bukam malah pacaran. Apa kalian sudah berencana untuk bolos bareng trus enak- enakan pacaran? Gitu? Iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
RandomSendiri itu aku...... Tangis itu kebiasaanku...... Luka itu seolah kebutuhanku...... Senyum itu adalah topengku...... Dan gembira itu laranganku????? Cerita ini, mengisahkan seorang gadis yang didalam hidupnya penuh dengan siksa dan tangisan. Bila i...