## 5. "Mimpiin" ##

131 53 19
                                    

"Is will always misses basically, you."

*Delvan Aldebara Baraja*

--------------------------------------------------------


Kenapa ini?
Gue ada dimana ini?
Kenapa luas banget? Kaya padang pasir.
Gue harus kemana?
Ini kenapa tuhan?
Tuhan???

Gue bingung harus kemana...
Gue gak tau arah...

Ada satu sumber cahaya. Cahaya putih. Menyilaukan.

Dan ada seorang didalamnya.

"Bara...Sini sayang ini Bunda. Sini nak!"

"Bundaaa...,"

Gue lari sekencang mungkin ke arah orang yang mengaku sebagai Bunda gue. Dan ternyata benar, benar-benar bunda gue, gue langsung memeluknya.

"Bunda, Bara kangen banget sama Bunda."

"Bara, anak kesayangan Bunda, Bunda juga kangen sama Bara....kamu ternyata sudah besar ya sekarang."

"Bunda nggak sayang Bara. Buktinya Bunda tinggalin Bara sendirian,"

"Gak gitu sayang, kamu nggak sendiri masih ada Papa, Mama Syntia dan juga Bang Alex,"

"Nggak. Stop sebut dia abang ku bun! Dia bukan abang ku. Abang ku satu-satunya hanyalah Bang Daren, bukan dia."

"Tap-,"

"Lagi pula mereka gak sayang sama Bara. Mereka gak peduli sama Bara bun,"

"Bara sini peluk bunda lagi!
Bunda cuman mau pesan sama kamu.
Kamu sayang Bunda kan?
Kalau kamu sayang Bunda, maka kamu harus berubah, kembali menjadi Bara yang dulu. Kembalikan Baranya Bunda, Bara yang selalu Bunda bangga-banggakan. Bukan seperti Bara yang sekarang," ucap Bunda gue mulai terisak.

"Dan kamu harus bisa jaga dirimu dengan baik, seperti kamu dan bang Darell jaga Bunda dulu, karena Bunda sekarang udah nggak bisa ngawasin kamu lagi, bunda harus pergi. Dan Bunda kira sebentar lagi ada penganti Bunda sayang." lanjut beliau.

"Tidak. Bunda gak boleh pergi lagi Bunda itu nggak ada gantinya. Sekarang mending Bunda ikut Bara pulang, pulang ke rumah kita bun! "

"Maaf sayang Bunda gak bisa. Bunda harus pergi sekarang,"

"Kalau begitu Bara aja yang ikut Bunda, Barakan bisa ketemu Bang Darell juga kalau begitu bun! "

"Nggak bisa sayang, perjalanan masa depan kamu masih panjang. Dan kamu masih dibutuhkan. Bunda harus pergi sekarang.
Kamu harus inggat pesan bunda!
Suatu hari nanti, jika kita diperkenankan untuk bertemu kembali, Bunda harap Bara udah berubah. Berubah menjadi lebih baik."

"Bunda. Bara sayang Bunda, maka Bara akan berusaha berubah, demi bunda. Seperti yang Bunda inginkan."

Bunda mulai melepaskan pelukannya. Dan tubuhnya mulai menghilang termakan cahaya putih itu.

"Sampai jumpa nak. Bunda juga sayang Bara."

Bunda udah menghilang, saat itu juga cahaya putih yang sangat menyilaukan mata tercipta. Gue menyilangkan tangan di depan muka untuk menghalanggi pancaran cahaya masuk ke mata.

Dan saat cahaya itu menghilang Bunda udah benar-benar menghilang.

"Bunda Bunda Bunda..."

"Jangan pergi kumohon bun..."

"is will always misses basically you. My mother."

...
...
...
...

"Oi Bar, Bara. Bangun woy! "

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang