File 5

26 8 0
                                    

Lamina, 14 November 1882
Rumah Padat
9.00 PM



"Kita tidak punya waktu untuk benar-benar menghabiskan malam dengan bermesraan, bukan?" Anne mengawali pembicaraan setelah keduanya terdiam cukup lama

"Anne. Apa yang kau lakukan malam ini-beberapa hal bisa berdampak buruk bagiku. Apa kau menyadari itu?"

"Ak, akuu tak tahu apa maksudmu," jawab Anne terbata-bata

Lumie berusaha memejamkan mata guna meredam keinginannya untuk benar-benar dikatakan bermesraan dengan Anne. Lelaki itu mengertakkan gigi, dan Anne sedikit ambil pusing mengapa raut wajah Lumie sedikit berubah.

Anne berkata lagi,

"Kau menyesali kedatanganku kesini, Lumie?"

"Hey, siapa bilang?"

"Siapa bilang? Biar kujelaskan apa yang kumengerti. Kau pikir aku bodoh? Aku bisa berbahasa Prancis serta Latin, tiap Minggu aku mengerjakan tts di surat kabar hanya dengan waktu dua puluh menit saja. Aku punya arah intuisi yang begitu baik. Meskipun tak selamanya begitu-tatkala aku berhubungan dengan lelaki. Sekarang kau tengah menyesali kedatanganku bukan? Sudahlah, jujur saja!"

"Anne! Kau tak tahu apa yang ada dipikiranku saat ini, jadi tolong, jangan menghakimiku dengan cara sepihak semacam itu! Aku lelaki normal, siapa yang takkan goyah pendiriannya ketika sedang seatap dengan gadis cantik sepertimu? Bukan apa-apa, jangan berpikir terlalu jauh, melainkan aku ingin benar-benar memilikimu, menghabiskan seluruh waktuku bersamamu, bermesraan denganmu-tanpa ada embel-embel membangun satu kesatuan dalam Taktik Pengendalian Cahaya. Pikirkanlah caramu yang terlalu berbeda saat memperlakukanku hampir tiap saat itu, yang layaknya memperlakukan pasanganmu sendiri. Itulah bukti bahwa kau tak benar-benar mengerti," jelas Lumie panjang lebar

"Aku hanya perlu waktu untuk berpikir. Perlakuanku tak jauh berbeda dengan perlakuanmu padaku. Bahkan pada Syckie si gadis demigod tak tahu diri itu!"

"Apa yang kau katakan? Aku bahkan baru kemarin lusa bertemu Syckie. Jangan melebih-lebihkan, Anne,"

"Sykie sendiri yang mengatakannya padaku. Kau tahu, huh? Dia musuh bebuyutanku. Syckie merasa bahwa apapun yang tengah ia inginkan, akan jatuh ke tanganku. Dan aku, Anne, diminta menjauhi dirimu. Dia. Menginginkanmu. Syckie tidak akan segan membunuhku-tatkala apa yang tengah ia inginkan tak jatuh ke tangannya. Kekuatanku kuakui jauh di bawahnya. Berkali-kali aku terluka parah, berkali-kali pula dengan luka tersebut aku diharuskan melawan rasa sakit yang teramat sangat guna membiarkan lukaku yang lama-kelamaan menutup itu. Dan Mom and Dad. Mereka juga berkali-kali hampir mati. Meski ku tahu bahwa Tartarus enggan ditempati mereka-justru Nirwana dengan pintu kebesarannya yang akan membukakan celah selebar-lebarnya pada mereka. Kurasa kalian serasi. Aku. Pulang!"

"Dan lagi, dia tak kalah cantik denganku. Jangan mencoba menemuiku-selagi aku menjauhimu," nampaknya Anne benar-benar berlalu pergi

"Anne. Anne!" panggil Lumie berkali-kali

"Apakah aku benar-benar bersalah, Zeus!" teriak Lumie seraya menatap langit remang-remang berwarnakan plum gelap, dan pucuk awan yang nyaris berwarna perak-gemerlapan

Anne benar-benar pulang. Dan mengabaikannya. Lumie masih nyaman tersungkur selama beberapa saat yang penuh penderitaan itu, memperhatikan siluet dirinya yang terkena pantulan satu-satunya cahaya yang berpendar di Lamina saat malam, bulan.

Angin meniup pelan surai coklat indahnya itu. Dan angin tersebut seakan tengah menampar pipinya -yang kian membiru akibat dinginnya suhu saat itu- atas kesalahannya tadi, entahlah, ia masih meneliti dimana letak kesalahannya, benarkah Anne cemburu atas datangnya Syckie ke hidupnya yang baru sekejap itu? Benarkah kekuatan Anne jauh di bawah Sykie? Lumie tahu Anne tak selemah itu.

Lumie merasakan bahwa tenggorokannya benar-benar sakit. Akhirnya ia berhenti menangis. Ia memilih mengisi perutnya yang meminta diisi itu. Ia beranjak menuju dapur mengikuti titah akal sehatnya sebagai manusia yang membutuhkan tenaga.

Lumie menyeret kakinya hingga benar-benar sampai di dapur. Hingga ia benar-benar telah rampung dengan apa yang ditujunya-memasak. Harum kerang dan rumput laut yang ia peroleh dari pantai Oracle Delphi benar-benar menggoda. Ia melahap seluruh makanannya dengan begitu lahap. Sampai ia benar-benar merasa mengantuk dan berada di alam mimpi. Ia berharap akan mendapati mimpi indah sehingga menjadikannya lupa akan masalah yang tengah menderanya.


-TBC

Purwokerto, 3 Mei 2020
regardly,

sasa

Luz Eleonore [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang