Feel It.

408 25 10
                                    

Hi! Kisah antara Ashton-Angelo kagak bakal gue ceritain di ff ini oke? Ntar di judul yg berbeda :)
Lanjut aja dah!
VOMMENTS atau GA NEXT?!

Angelo mengajak Sheryl berkeliling London. Mereka pergi ke suatu taman di tepi sungai Thames. Sungai di mana terdapat lingkaran raksasa di salah satu tepinya. Ya, lingkaran London Eye yang terkenal itu.

"Kau ingat saat kita naik London Eye tahun lalu?" Tanya Angelo.

"Tentu saja ingat. Kenapa?"

"Tahun lalu aku masih bersama pacarku, Selena..."

"Dia gadis cantik..." Puji Sheryl tersenyum.

"Benar." Angelo menarik nafas dalam-dalam. Terasa berat ketika ia harus mengingat Selena. Hatinya sakit.

"Aku sangat mencintainya. Dia adalah cinta dalam hidupku. Tapi orang lain mencurinya dari pelukanku..." Angelo menatap air sungai Thames. Menerawang kembali ke masa-masa indah yang berakhir suram.

"Lalu kenapa kau melepaskannya?" Tanya Sheryl ingin tahu. Angelo sejenak menatap sepupunya itu.

"Dia tergila-gila dengan orang itu. Sehari setelah pertengkaran, kami lost contact berbulan-bulan... Tapi kau tahu?"

"Apa???" :o

"Orang itu mengkhianati Selena. Selena mendatangiku, dia terlihat sangat tersakiti. Tapi aku menolaknya kembali ke hidupku..." Mata Angelo mulai berkaca-kaca. Ia benar-benar ingat saat Selena menangis di hadapannya.

"Aku bisa merasakannya. Maaf, aku membuatmu mengingatnya lagi." Sheryl menggenggam tangan Angelo dan menyandarkan kepalanya di bahu sepupunya itu.

"Tak apa... Hey, kau terlihat sangat senang ketika bertemu seniormu kemarin?" Tanya Angelo. Senyum Sheryl mengembang menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Aku menyukai Ashton. Dia sangat keren! Dia salah satu the most wanted boy di SMA-ku." Jawab Sheryl. Matanya berbinar.

"Benarkah?"

"Tentu. Tapi dia dikenal sebagai playboy. Mantannya saja ada 5 di SMA-ku." Lanjut Sheryl.

"Wow! Kenapa kau menyukai pria seperti itu?" Angelo heran.

"Di luar karena penampilannya, dia adalah anak yang pintar, baik dan dia ahli dalam bermain drum. Aku yakin dia adalah kekasih idaman semua gadis." Jelas Sheryl.

"Bagaimana kalau ternyata dia anak nakal?" Tanya Angelo.

"Tidak mungkin. Dia anak baik di sekolah." Elak Sheryl.

"Baiklah, baiklah. Dia kan hanya idolamu, lalu siapa pacarmu sekarang?" Angelo dan Sheryl berjalan di sepanjang tepi sungai Thames.

"Aku belum punya pacar." Jawab Sheryl dengan polosnya. Angelo pun menghentikan langkahnya.

"Bagaimana bisa? Gadis secantik kau belum punya pacar? Aku tak percaya itu... Hahaha..." Angelo tertawa sedikit tak percaya.

"Astaga. Kau meledekku ya? Well, tahun lalu aku menyukai seseorang, kami sempat dekat, dia kemudian menjauhiku dan akhirnya dia lenyap seperti ditelan monster laut. Padahal kami satu sekolah." Jelas Sheryl. Ia merasakan kepahitan namun juga kerinduan akan sosok Luke.

"Aku tahu bagaimana perasaanmu, adik kecilku... Semua sudah ditentukan, kita tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, kan?" Sheryl mengangguk pelan.

"Siapa tahu, ternyata kau menikah dengan dia, atau dengan siapa-itu-seniormu, atau mungkin dengan orang lain yang lebih baik untukmu..." Ucap Angelo bijaksana. Sheryl pun tersenyum.

Hujan salju semakin lebat. Tumpukan putih di jalanan semakin meninggi. Angin dingin bertiup kencang. Angelo dan Sheryl pun pulang karena waktu minum teh telah tiba.

-Skip-

Malam telah tiba. Angin bergemuruh kencang. Kaca jendela bergetar karenanya. Embun di kaca semakin tebal seiring semakin dinginnya cuaca. Di luar sedang terjadi badai salju.

"Lucaaasss!!! Lucass!! Jangan pergi!!!" Ucap Sheryl. Astaga ia sedang bermimpi.

Tiba-tiba Sheryl tersadar dari mimpinya itu. Segera ia memeluk boneka penguinnya. Ia menangis sejadinya.
"Luke... Gue kangen lo... Kenapa lo jahat banget sama gue? Gue tau gue terlalu blak-blakan soal perasaan, tapi harusnya lo ngerti... Luke... Tolong jangan pergi dari hidup gue, tolong..."

Beberapa menit kemudian, Sheryl pun tertidur pulas seraya memeluk si boneka penguin.

Di saat yang sama di Indonesia...

Luke memandangi sebuah foto di HP-nya. Bukan, itu bukan foto Sheryl, melainkan foto Yessica. Beberapa menit lamanya dia memandang foto itu. Yessica sedang tersenyum manis di foto itu.

"Lo cantik, Yess... Lo juga baik, lo bikin gue bahagia... Tapi nggak tau kenapa hati gue masih punya rasa sama Sheryl. Dia yang bikin gue nyaman dulu, iya dulu sebelum semua ini terjadi..." Ucap Luke dalam kesendiriannya.

Luke menggeser layar HP-nya. Muncullah foto dirinya bersama Sheryl tahun lalu saat mereka di pesta ulang tahun Bea, kekasih Calum.

"Hey cewek lebay... Apa kabar lo? Gue udah nggak pernah denger lo manggil gue monyet, idiot, bego, oon lagi... Tau kok, ini salah gue. Gue yang ngejauhin lo. Tapi kayaknya lo lebih baik cari cowok lain yang lebih baik daripada gue deh... Bukannya gue nggak mau lo jadi pacar gue, tapi sifat lo yang blak-blakan itu bikin gue risih... Gue kangen sama lo, Sher. Be safe ya di London..."

Chelsea Russo : PING!!!

Luke Hemmings: Apaan?

Chelsea Russo : Liat status FB Sheryl.

Luke Hemmings : Bentar..

*read*

Luke membaca status Facebook terbaru milik Sheryl. "Nightmare. Semoga penguin yg gue peluk bisa bikin gue mimpi indah ({})"

Luke Hemmings : PING!!!

Luke Hemmings : Gue ga peduli Chels... :(

*read*

Apa sulitnya bersikap jujur pada diri sendiri? Rasakan apa yang hatimu rasakan. Dengarkan apa yang ia katakan. Kau boleh mengacuhkannya kalau kau mampu!

Wassup goise!!! \:D/
Thanks yg udah baca, vote dan komen. I apreciate it :3

Gimana sampe sini? Gue tau kok ff ini semakin gaje alurnya. Btw besok sore ff yg tentang Ashton bakal gue rilis (kek album aja dirilis?) Tapi jika Tuhan menghendaki... Ntar dibaca yes?? Hehe.. :D

Leave vomments kalo bisa. Gue tau diem itu emas, tp jangan jadi pembaca diem2 okeh? Hargai author. Krisarannya ditunggu! Thanksss cup cup mmuach :* :* :* :D

Green ShirtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang