Your Smile...

420 29 2
                                    

Udahlah.. Langsung cus baca!

Sheryl berjalan perlahan menuju kursi Luke. Dia sedang menggambar di buku tulisnya, seperti biasa.

"Luke?"

"Hmm." Sahut Luke dengan mata yang masih tertuju pada buku tulisnya.

"Luke.. Maafin gue yaaa..." Sheryl pun berlutut di samping meja Luke agar bisa melihat wajah Luke. Apakah dia benar-benar marah pada Sheryl?

"Maaf? Oh.." Luke sejenak menarik nafas dalam-dalam.

"Maaf, Sher.. Gue nggak marah sama lo kok. Yang PM gue kemaren itu, masalah rumah.. Maaf juga kemaren nggak buka chat lo, gue pusing Sher.." Luke menunduk memandangi coretan gambar yang ia buat seraya memutar-mutar bolpennya.

"Oh.." Sheryl berhenti sejenak lalu kembali memandang wajah Luke. "Lo kenapa? Cerita dong sama gue.. Biar seenggaknya lo lega, yaah walopun belom tentu gue bisa kasih solusi tapi kan--"

"Psst. Udah diem..." Luke meletakkan jari telunjuknya di bibir Sheryl agar gadis itu berhenti berbicara.

"Nanti malem kalo lo free, temenin gue ya, jalan-jalan aja sih.. Pengen keluar sejenak dari suasana rumah." Lanjut Luke.

"Tenang. Gue free kok..." :)

"Iyelah lo free.. Dasar makhluk jomblo.. Hehe.." Cibir Luke.

"Sialan lu, idiot!" Sheryl memukul bahu Luke lalu berjalan menuju kursinya.

"Sher!" Panggil Luke. "I'll pick you up at 7!" Sheryl mengacungkan kedua jempolnya dengan senyum manis di wajahnya. Luke pun membalas senyuman itu.

Hari berjalan dengan normal. Seperti biasa, Luke dan Sheryl selalu adu mulut. Umpatan-umpatan kasar berkali-kali keluar dari bibir Sheryl. Tapi Luke tahu bahwa semua itu hanya candaan untuk menghiasi hari supaya tak berwarna hitam dan putih.

Malam ini Luke mengendarai mobilnya menuju rumah Sheryl. Tunggu! Luke kan belum tahu di mana rumah Sheryl?

"Sialan, gue kan belom tahu rumah dia!" Luke menghentikan mobilnya sejenak untuk menelfon Sheryl.

"Halo?"

"Halo, Sher. Rumah lo dimana?"
"Astaga Luke idiot. Gue kira lo udah tau rumah gue."

"Hehehe.. Ini gue bingung mau jalan ke mana.."
"Bocah ilang hahaha.. Lo sekarang di mana? Lo tau perempatan deket Walmart kan?"

"Iya gue tau, terus?"
"Nah, lo belok kanan, lurus sekitar 200 meter, terus lo masuk jalan agak kecil di sebelah kiri jalan, lurus aja terus, ada kebun bunga--"

"Itu rumah lo?"
"Bukan, oon! Lo masuk ke area kebun lurus aja ke dalem, nah itu baru rumah gue."

"Rumah lo di Narnia ya? Blusukan amat?"
"Lukampret! Itu kebun bunga usaha keluarga gue! Bukan hutan rimba!"

"Ooh haha.. Okeh! On the way baby.. Mmmuaachh!!" Luke mencium layar HP miliknya.
"Ugh jijik! See you soon! Gue tunggu."

"See you soon, Shereal!!"
"LUKAMPRET IDIOT GAJE!!!"

Tuut.. Tuut.. Tuut..

"Haha kocak dia!!" :D

Luke melanjutkan perjalanannya ke rumah Sheryl. Di persimpangan lampu merah, Luke bertemu sekelompok gadis. Mereka terkenal sebagai "Gossip Girls" di sekolah. Para gadis itu terlihat asyik mengendarai mobil ferrari merah dengan atap terbuka.

"Hi, Lucas!!!!!" Seru mereka berlima dengan centil.

"Hi." Jawab Luke singkat.

"Ih sok cuek lo nyet!" Ucap salah satu dari gadis-gadis itu.

Green ShirtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang