Part 15

107 36 6
                                    


"Bagi seluruh siswa diharapkan menuju kelapangan dan mencari tempat yang kosong karena pentas seni akam dimulai sebentar lagi"

"ayo kelapangan" ajak dinda sambil beranjak dari tempat duduknya

"tadi diajakin gamau" kesal lala dan kedua temannya mendengus malas

Mereka berempat segera menuju ke lapangan untuk mencari tempat duduk yang kosong dan mereka memilih tempat dibawah pohon karena udaranya yang nyaman dan juga tidak terlalu panas

Setelah 2 jam menyaksikan pensi (pentas seni)

"eh, dinda mau ke toilet bentar ya" pamit dinda

"gue temenin ya" pinta lala

"gausah deh dinda sendiri aja" ujar dinda

Dinda pun pergi meninggalkan keramaian itu dan jalan menuju kamar mandi karena rasanya ia sudah tidak tahan lagi

Tibaa tibaaa

Brukk...

Dinda terpeleset dan terbentur cukup kuat ke lantai. Lututnya terluka dan disitu ada bekas kulit pisang, kulit pisang itu yang membuatnya terpeleset

"aww" ringis dinda

Ada seseorang yang melihatnya dan menolong dinda

"lo gapapa?" tanya lelaki itu yang ternyata adalah kak aril

"gaa..apapa kak" jawab dinda

"kaki lo luka, ayo aku antar ke uks" pintanya

Aril pun membantu dinda berdiri karena dinda sangat susah berdiri karena kaki nya sangat sakit.

Dibalik mereka ada seseorang yang dengan sengaja memoto mereka berdua

✨✨✨

Setelah sampai di uks aril pun menyuruh petugas yang ada diuks untuk mengobati luka di lutut dinda

"makasi ya kak udah bantuin" ucap dinda

"iya sama sama, lain kali hati hati" jelas aril sambil tersenyum

Aril masi berada diuks bersama dinda, dia khawatir kalau anak itu sampai jatuh lagi

"kamu bisa jalan kn" tanya aril

"bisa kok kak, tinggal aja dinda udah gapapa kok" jelas dinda

"yaudh, gue pergi dulu ya" pamit aril dan di balas anggukan oleh dinda

Jam menunjukan pukul 11.45 bel pulangan sebentar lagi berbunyi dan dinda masih berada di uks

"dinda mana si kok dari tadi gak balik balik, lama banget" tanya putri

"berak Kali" jawab yuni ngaur

"berak ga mungkin selama ini jubaedah" ucap lala

Fany pun datang menghampiri ketiga temannya

"ehh, kalian ngapain disini? Bentar lg pulang  loh" ujar fany

"lo liat dinda ga" tanya putri

"ouh dinda, tadi gue liat dia berduaan sama kak aril" jelas fany

"HAH KAK ARIL" kaget mereka bersamaan dan diberi anggukan oleh fany

"ngapain woi?" tanya lala

"gatau, nih kalo ga percaya" kata fany sambil menyodorkan hp nya yang berisikan foto dinda dan aril

"hihhh bener bener ya tu dinda" kesal putri dan langsung meninggalkan teman temannya

"putriii mau kemanaa" tanya lala

"MAU PULANG" teriak putri dan langsung diikuti oleh lala dan yuni

Sedangkan fany, hanya diam disitu dengan senyum liciknya menandakan dia menang hari ini


🍭🍭🍭

"de?" panggil putra

"kok bisa jatoh si?" tanya putra

"kepeleset" jawab dinda singkat

"makanyaa kalo jalan tu pake mataaaa" kata putra yang kesal dengan adiknya itu

"namanyaa gak liat" jawab dinda acuh

"yaudh ayo pulang, bisa jalan kan?" tanya putra

"bisaa"

Disisi lain

"kak surya" panggil fany. "fany boleh ikut pulang ga?" tanya fany

"lo liat dinda gak?" tanya surya mengalihkan pembicaraan

"ga, keknya udh pulang deluan sama Kakaknya" kata fany. "aku ikut pulang yaa" pinta fany

"yaudh ayo" jawab surya

Dari jauh Dinda melihat surya sedang berboncengan dengan fany. dinda hanya diam dia takut bahwa kakaknya tau kalau dia suka dengan surya

***

Selama diperjalanan surya hanya diam dan fany yang membuka topik pembicaraan

"kak surya" panggil fany

"apa" jawab surya singkat,  moodnya sedang tidak baik hari ini

"kaka tau ga kalo dinda itu genit banget" ucap fany

"maksud lo?" tanya surya

"deketinn semuaa cowo, ouh iya dinda juga pernah cerita sama fany, kn dinda tinggal bertiga aja tuh sama mama, kakaknya nah dia itu ga punya papa karna mamanya itu pelacur" jelas fany panjang lebar

Mereka pun sampai tepat didepan rumah fany. Fany pun langsung turun dari sepeda motor surya

"jaga omongan lo ya, dinda itu ga yang seperti lo bilang" kesal surya

"kaka gak percaya? kemaren si dinda ngedeketin dandy terus tadi dia ngedeketin kak aril" jelas fany

"apa lo bilang? Aril?" kata surya mengulang perkataan fany

"iyaa kak aril, temen kaka" ucap fany

"dinda gamungkin kayak gitu" elak surya

"ini apa namanya kalo gak mungkin?" ucap fany sambil memperlihatkan foto dinda dan aril sedang berduaan di hp fany

Surya menatap fany dengan tatapan yang tajam. Surya langsung pergi meninggalkan fany tanpa izin

"mampus lo din. Liat aja nanti" gumam fany dengan senyum liciknya




Halo😊✨
Makasi ya yang udah baca cerita ini dan jangan lupa vote sama komennya semoga kalian semua dalam lindungan Allah swt
Aamiin
Jaga kesehatan ya😊





Dinda Anastasya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang