Part 21

89 18 2
                                    

"fany itu siapa?" tanya dinda sambil menatap putra

Putra terkejut dinda menanya kan tentang perempuan itu. Ia tidak mau adiknya mengetahui tentang masa lalunya dan membahasnya lagi

"siapa? Kakak gak kenal sama cewek itu" jawab putra ngasal

"orang yang pernah ngungkapin perasaannya ke kakak itu yang kakak gak kenal?" ujar dinda dan membuat putra terpaku membisu "kenapa kakak ga pernah cerita sama dinda?" sambung dinda

"buat apa kakak cerita hal yang gak penting" jawab putra

"kakak gatau apa perasaan fany gimana, kakak seenaknya nolak dia tanpa ada rasa bersalah" kata dinda "kakak pernah bilang sama dinda kalo kita gaboleh nyakitin perasaan orang, tapi apa? Kakak malah ngelakuin hal yang kakak sendiri larang" sambung dinda

"udah, udah ngebela fanynya? Kakak gamau denger nama cewek itu lagi!!  Sekarang dinda masuk ke kamar" pinta putra dengan nada meninggi

"emang ya, ga ada yang ngerti perasaan dinda, sampai sampai kakak dinda sendiri aja ngebentak dinda" ujar dinda dan langsung pergi meninggalkan putra

Dinda masuk kekamarnya dan menangis di atas kasurnya. Jujur ia tak pernah dibentak oleh kakaknya, ini pertama kali kakaknya kasar padanya. Dan dinda juga anak yang tidak bisa di bentak, jikalau ia dibentak ia akan menangis.

****

Pukul 01.24 dinda belum bisa tidur padahal hari sudah larut malam. Dinda merubah posisi nya yang tadi tengkurap sekarang ia duduk dan membuka hp nya. Tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu kamarnya, pintu kamar dinda emang tidak pernah dikunci

"dee" panggil seseorang yang memasuki kamar dinda dan ternyata itu putra "belum tidur?" tanya putra

"belum" jawab dinda singkat

"maafin kakak" ujar putra dan dinda hanya diam "maafin kakak udah bentak dinda" sambung putra

"dinda udah maafin kakak kok" kata dinda sambil menatap kakaknya dengan senyum yang mengembang di bibirnya "tapi kakak janji sama dinda, kalo ada apa apaa cerita sama dinda" jelas dinda

"janji" balas putra dan langsung memeluk adiknya itu "tidur ya udah malem!" pinta putra

"okee bos" ujar dinda dengan mempraktekan gaya hormat


✨✨✨

Ini adalah hari minggu, hari dimana dinda pasti bangun siang untuk menikmati tidurnya. Dinda merasa ada yang membasahi wajahnya, dan....

"dindeeee bangun udah siangg" teriak ketiga temannya siapa lagi kalau bukan putri, yuni dan lala

"kalian apa apaan si" kesal dinda dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul

"bangunnn, udah siang, ni anak ya bener bener" teriak yuni dengan suara cemprengnya

"gamau dinda masih ngantuk mau tidurr" kata dinda dan menarik selimutnya

"dindaaaa bangun, hari ini kita bakal seneng seneng oke!" ujar lala

"sekarang mandii beres beres dan dandan yang cantik" ujar yuni sambil menarik dinda dan mendorongnya masuk ke kamar mandi

Setelah dinda sudah siap, ia mengenakan rok berwarna hitam dan dipadukan dengan baju yang berwarna biru dongker dan dipasangkan jilbab berwarna biru dongker. Dinda sangat cantik mengenakan rok kali ini

"cantikk banget, apa lagi pake ini" ujar yuni dan mengeluarkan liptint dari tasnya

"gamau ah, dinda gabisa pake gituan!" jelas dinda dengan menutup mulutnya

"dikit aja" pinta yuni

"dikit atau dinda gak jadi jalan" kesal dinda

"yaudah iyaa gausah pake" yuni mengurungkan niatnya dan masukan liptint nya kedalam tas

Setelah semua selesai dinda dan teman temannya turun kebawah untuk berpamitan pada mama

"ma, kita mau jalan dulu ya" pamit dinda sambil menyalami tangan mamanya dan diikuti ketiga temannya

"Assalamualaikum tante" pamit putri

"Waalaikumsalam, hati hati ya" jawab mama dan diberi anggukan oleh mereka


🙈🙈🙈

Setelah mereka sampai di sebuah mall besar di jakarta, mereka melakukan apapun yang mereka inginkan, mulai dari belanja baju, bermain, makan dan lain lain. Perjalanan mereka terhenti

"eh eh itu kak surya bukan si?" tanya lala

"eh iya bener, sama siapa tuh" jawab yuni menyakinkan

"itu kayaknya fany gais" ujar putri

Dinda langsung pergi meninggalkan teman temannya

"eh eh dinda" kata yuni yang langsung mengejar dinda dan disusul putri dan lala

Yuni menarik lengan dinda untuk bisa menghentikannya. Mereka membawa dinda ke sebuah taman disekitar mall

"dinda, ikhlasin yang sudah berlalu, dia itu bukan yang terbaik buat kamu" jelas putri

"dinda gak kuat harus ngeliat kak surya sama fany" ujar dinda dengan isakan tangisnya

"lo ikhlasin dia, dia udah ngejelek jelekin harga diri lo, terus lo masi mau berharap sama dia?" ucap lala

"yaudah kita pulang aja ya" pinta putri dan diberi anggukan oleh dinda


🏠🏠🏠

Semenjak dinda pulang dari mall itu, ia mengurung diri di dalam kamar dan menguncinya.

"adek" panggil mama dari balik pintu

"iyaa" jawab dinda dan membukakan pintu kamarnya

"makan dulu sayang" ujar mama yang membawa nampan berisi makanan

"dinda gak laper ma" jawab dinda dan kembali berduduk dikasurnya

"kamu kenapa sayang?"tanya mama dan dinda hanya menggeleng "kalau ada masalag cerita sama mama sapatau mama bisa bantu" sambung mama

"gak ma dinda gapapa" jawab dinda dan masi tidak mengakui bahwa dia mempunyai masalah

"oh iya, tadi ada dandy kesini nyariin kamu, mama bilang aja dindanya lagi jalan sama temen temennya" ucap mama

"dandy?" kata dinda yang mengulang perkataan mamanya dan mama hanya mengangguk

"makanannya mama taroh disini, kalau dinda udah laper, dinda bisa langsung ambil oke" jelas mama dan dinda hanya mengangguk dengan senyum yang merekah di bibirnya

"tumben dandy kesini gak bilang dulu? Ngapain ya?" gumam dinda





Halo readers😊❤
Makasi ya yang udah baca cerita ini dan jangan lupa vote dan komennya yaa karena 1 vote dari kalian sangat berarti buat aku
Oiya bentar lagi lebaran yaa. Maafin ya kalo ada salah kata
Semangat puasanya
Love you❤

Dinda Anastasya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang