Part 22

84 15 1
                                    

🏫🏫🏫

Hari ini hari senin, dinda datang lebih awal dan langsung menuju perpustakaan untuk mencari buku yang ingin ia baca karena buku yang sebelumnya dinda pinjam sudah habis terbaca. Dinda pun memilah milih buku yang menurutnya bagus dan membawanya ke meja perpustakaan untuk ia baca sejenak

"dinda" panggil seseorang yang ternyata itu dandy. Dinda mendongakan kepalanya agar bisa melihat siapa ya memanggilnya

"eh dandy?" ujar dinda kaget

"sendirian aja, biasanya rame sama temen temen lo" ujar dandy

"iya lagi pengen sendiri aja" jawab dinda

"dandy ngapain? Mau cari buku juga?" tanya dinda

"engga, tadi gue ngembaliin buku terus liat lo ada disini jadi kesini deh" jawab putra dengan senyum di bibirnya

Dandy duduk dihadapan dinda dan ikut membaca buku yang ia dapatkan tadi di rak buku perpustakaan. Membaca halaman demi halaman dan..

"ehem" batuk seseorang yang dibuat buat "eh cewek murahan lagi berduaan sama cowok, gue kira si cewek murahan ini bakal ganti cowok ternyata engga!" kata fany yang tiba tiba datang dengan senyum sinisnya

"maksud lo apa hah? Jaga omongan lo ya" kesal dandy dengan emosi yang meluap luap

"apaa!! Mau jadi pahlawan kesiangan lo!!!!" bantah fany tak mau kalah

"punya mulut itu dijaga, jangan asal ceplos kalo gatau kenyataannya" kesal dandy

"dandy udah, gausah ditanggapin, dinda gapapa kok" ujar dinda melerai

"ini bukan masalah gapapa atau engganya din, dia udah keterlaluan!!!" ujar dandy

Tett... Tet... Tet...

Seluruh siswa harap segera ke lapangan untuk melaksanakan upacara bendera

Dandy pun langsung pergi meninggalkan fany dan menarik tangan dinda untuk keluar dari perpustakaan tersebut untuk mengikuti upacara.

"denger ya din, kalo dia berbuat macem macem sama lo, lo harus bilang sama gue!!!" pinta dandy dan senyum dinda merekah dibibirnya. Ia tak menyangka masih ada orang yang peduli terhadapnya

📘📘📘

Setelah upacara bendera telah selesai, siswa siswi di harapkan kembali kekelas masing masing untuk memulai pelajaran

"sumpah ya ni kelas panas banget" kata yuni "liat ya kalo gue jadi kepala sekolah di sekolah ini bakal gue kasi ac disemua ruang kelas" cerocos yuni

"ac pala bapak kau, biayanya mahal oon, biaya listriknya segala macem, banyakk" ujar lala tak mau kalah dengan yuni

"ya gue lah yang bayar listriknya, sirik aja lu" kata yuni

"udah diem, berisik banget si" kesal putri karena tak tahan melihat kedua temannya yang sangat berisik itu. Dinda hanya tertawa melihat tingkah temannya yang setiap hari tak ada habisnya

***

"din? " panggil putri "laper nih"

"hemm" jawab dinda yang masi fokus membaca bukunya

"lo tu ya baca buku mulu, ga cape matanya?" ujar putri

"dinda nunggu dia aja gak cape apalagi cuman baca buku" celetuk lala dari belakang kursi dinda, dinda langsung membalikan badannya 90° menatap lala datar dan berkata "dinda gak bucin, emang yang ono noh" kata dinda sambil menunjuk yuni yang asik menikmati makanannya

"apaa lo !!, sirik aja" kata yuni yang sedang makan dan melanjutkan makannya. Dinda merapikan buku buku yang berantakan di mejanya dan beranjak pergi

"eh mau kemana?" tanya putri

"makan" jawab dinda singkat tanpa menoleh kearah teman temannya. "ikutt" kata putri sambil berlari mengejar dinda

Disisi lain

"suryaa!" panggil dandy

"apaa" jawab surya tanpa melihat dandy

"sampe kapan si lo mau nyakitin dinda?" tanya dandy antusias dan surya lalu menatap dandy

"lo gausah ikut campur urusan gue" kata surya sambil menunjuk dandy dan langsung pergi meninggalkan dandy

Tet... Tet... Tet...

Bel telah berbunyi, menandakan pulang telah tiba. Dinda tengah asik mencatat tugas dari bu ros di papan tulis

"ayo pulang" ucap lala bersemangat

"deluan aja deh, ini belum selesai" jawab dinda tanpa melihat sedikit pun ke teman temannya

"tunggu dinda aja" pinta putri

"deluan aja, dinda masih lama ni" ucap dinda

"gak, kalo lo ketemu sama tu nenek lampir terus dikurung di gudang kan gak lucu" tolak putri yang enggan meninggalkan dinda sendirian

"ngaco, kebanyakan nonton film si" jawab dinda dan ketiga temannya hanya mendengus malas "selesai" ucap dinda semangat sambil merapikan buku bukunya dan beranjak dari tempat duduknya

"kebiasaan banget si ni anak, pasti ninggalin" kesal putri dan langsung menyusul dinda

Dinda dan teman temannya pun meninggalkan kelas dan melewati koridor koridor kelas

"dindaa" panggil seseorang dari depan gerbang sekolah

"siapa tuh?" tanya dinda sambil menyipitkan matanya

"dandy tuh, dasar picek" jawab lala dan dinda langsung menatap lala datar, lala hanya cengar cengir sambil berkata "maap"

"aku datengin dandy dulu ya" pamit dinda dan diacungkan jempol oleh teman temannya

Dinda langsung mendatangi dandy yang berdiri di depan gerbang sekolah

"dandy manggil dinda?" tanya dinda

"iyaa, ikut gue yok" ajak dandy sambil menarik tangan dinda

Halo readers 😊❤
Kira kira dandy mau ngajak dinda kemana ya?
Ouh iya jangan lupa vote dan komennya yaa
1 vote dari kalian sangat berarti buat aku
Jangan lupa juga follow instagram aku ya @ditafirday wkwk
Selamat membaca❤

Dinda Anastasya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang