Disaat semua orang membenciku, kamu adalah orang pertama yang melindungiku
-dinda🌺🌺🌺
"iyaa, ikut gue yok" ajak dandy sambil menarik lengan dinda
"mau kemana?" tanya dinda. dandy pun menghentikan langkahnya dan melepaskan lengan dinda
"lo maunya kemana?" tanya dandy lagi
"kok malah nanya dinda si, kan dandy yang mau ajak dinda pergi!" ucap dinda
"yaudah ikut gue aja ya" pinta dandy dan melangkahkan kakinya menuju parkiran untuk mengambil sepeda motornya
🌺🌺🌺
Dinda diajak dandy ke sebuah taman di pinggir kota yang lumayan ramai, bunga sepatu mengelilingi taman itu. tak hanya itu, setiap pohon diberi lampu kelap kelip yang akan dinyalakan pada malam hari. Suasana yang sejuk dan asri. Disana juga diberi beberapa tempat duduk untuk menikmati pemandangan taman tersebut. Tak hanya itu, pedagang kaki lima juga diperbolehkan berdagang disitu dengan menaati peraturan yang ada di wilayah sekitar taman untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"wahhh cantik banget" kagum dinda melihat suasana taman itu dan dandy hanya tersenyum lebar melihat dinda "kok dinda baru tau ada taman disini" sambung dinda
"lo tu ya kayak gapernah liat taman aja" ucap dandy sambil tertawa
"dinda emang gak pernah liat taman secantik ini, jangan diketawain dong" kata dinda sambil memajukan bibirnya manyun
"iyaa iyaa maap" ujar dandy "mau beli es buah ga?" tanya dandy
"mau mauu, ayoo lets go" ucap dinda bersemangat
Mereka membeli es buah di pedagang kaki lima yang berdagang disekitar taman tersebut
"nih" kata dandy sambil menyodorkan semangkok es buah
"makasii dandy" kata dinda cengngesan
Dinda pun melahap buah demi buah yang ada di mangkok tersebut
"enak ga?" tanya dandy
"uenak buanget" kata dinda dengan antusiasnya "lah iya lah enak ini kan es buah, buahnya seger seger, lo kok malah nanya si" sambung dinda dan dandy hanya tertawa melihat dinda kesal kepadanya karena sudah menanyakan hal bodoh pada dinda
"dandy" panggil dinda
"hemm" dandy berdehem sambil menatap dinda lekat
"makasih ya udah mau nemenin dinda, disaat orang orang yang dinda sayang ngehiyanatin dinda, tapi dandy malah sebaliknya" ucap dinda dengan senyum yang merekah di bibirnya
Dandy pun tersenyum mendengar apa yang dikatakan dinda sambil berkata "gue seneng bisa kenal sama lo din, tetep sabar walaupun orang orang di sekitar lo ngebenci lo"
"dandy boleh ga dinda minta satu permintaan?" tanya dinda
"apaan tuh?" tanya dandy balik
"dandy mau gak, janji sama dinda bakal jadi temen yang baik buat dinda, dan gak bakal ninggalin dinda!"
"janjii" ujar dandy sambil mengacungkan jari kelingking nya dan di sambut dinda
Dinda sangat bahagia hari ini, masih ada orang yang peduli dengan dinda walaupun dinda telah di permalukan oleh orang orang di sekitarnya
"ayo pulang" ajak dandy dan diberi anggukan oleh dinda
🏠🏠🏠
Setelah 15 menit menempuh perjalanan menuju rumah dinda, akhirnya mereka sampai di rumah dinda. Dinda pun melepaskan helm yang ia pakai dan memberikannya pada dandy
"eh dan"
"apee" jawab dandy sambil menyantolkan helmnya
"dinda ada tugas metik, dandy bisa ga bantuin dinda ngerjain, dinda gangerti" ucap dinda penuh harap
"besok?" tanya dandy dam diberi anggukan oleh dinda "dirumah gue aja gimana? Ada papa, papa jago metik nanti kita sekalian tanya papa aja" jelas dandy
"okee" jawab dinda
"gue pulang ya, assalamualaikum" pamit dandy
"Waalaikumsalam" jawab dinda dan langsung masuk ke dalam rumahnya
🏫🏫🏫
Keesokan harinya, dinda menceritakan kepada teman temannya soal ia diajak pergi ke taman bersama dandy
"gue yakin, itu anak baek baek, gak kayak kakel ono noh gada akhlaknya" celoteh yuni
"stttttt, gabaik ngomongin orang kayak gitu" ujar putri sambil memasukan bakwan kedalam mulutnya
"tapi ya, kok kayaknya dia perhatian banget ya sama dinda sampe sampe mau jadi temen baiknya dinda" kata lala
"kalo itu mah wajar, secara kan dinda anak baek baek, cantik, polos, pinter lagi, idaman banget gak tuh" ucap putri sambil menaik turunkan kedua alisnya dan menatap dinda
"udah mujinya" kata dinda dan menyeruput es tehnya "yok balik kekelas, bentar lagi bel" ujar dinda dan beranjak dari tempat duduknya
***
Tak terasa bel pulang pun berbunyi, seluruh siswa siswi bersorak ria
"ges, dinda deluan ya" pamit dinda
"buru buru banget si din?" tanya lala
"iya ada janji, babay, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab ketiga temannya sambil menatap kepergian dinda
Dinda pun keluar kelas dan mencari dandy barangkali dia ada di depan kelasnya.
"dandy" panggil dinda
"ayo balik" ajak dandy dan diberi anggukan oleh dinda
Setelah 20 menit, akhirnya mereka sampai di rumah dandy. Dandy pun memasuki pekarangan rumahnya yang cukup luas itu dan memarkirkan sepeda motornya
"gede banget rumah dandy" kata dinda sambil melihat rumah dandy dari bawah sampai atas "dandy tinggal sama siapa?" tanya dinda
"gue cuman tinggal berdua sama papa, gak berdua si ada pembantu juga" jawab dandy
"mama kemana?" tanya dinda lagi
"mama udah ga ada semenjak gue umur 7 tahun" jelas dandy
"eh maap ya dan, dinda ga bermaksud---
"udah gapapa kok, ayo masuk" ajak dandy
Dinda dan dandy pun langsung memasuki rumah dandy. Ternyata di dalam rumah dandy lebih luas dan mewah. Ruang tamu yang cukup luas dan ada lemari kaca yang berisikan foto foto dandy di waktu kecil.
"din gue panggil papa dulu ya" kata dandy dan dinda hanya mengangguk
Dinda sontak terkejut mendapati satu foto dandy di waktu kecil bersama seorang pria paruh baya yang tidak asing bagi dinda
Tak lama dandy datang dari atas bersama pria paruh baya. Pria itu terkejut melihat dinda
"dinda" gumamnya
Happy reading❤
Jangan lupa vote dan komennya yaa
Karena 1 vote dari kalian sangat berarti buat aku😊
Love you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda Anastasya [✔️]
Cerita Pendek**** "dandy boleh ga dinda minta satu permintaan?" tanya dinda "apaan tuh?" tanya dandy balik "dandy mau gak, janji sama dinda bakal jadi temen yang baik buat dinda, gak bakal ninggalin dinda!" "janjii" ujar dandy sambil mengacungkan jari kelingking...