A Koala Doll | harukyu ✓

O2. dia begitu polos

Haruto menatap heran kepada sahabat dari kecilnya yang sedang melamun, seakan ada banyak hal yang dipikirkan.

"Woo, lo ada masalah?"

Jeongwoo menoleh menatap Haruto, kemudian ia menghela napasnya. "Kira-kira lo percaya gak kalo boneka bisa berubah jadi manusia?" Tanya Jeongwoo tiba-tiba.

Haruto mengangkat sebelah alisnya, Jeongwoo langsung mendengus. Ia sudah yakin bahwa Haruto tak akan mempercayainya.

"Maksud lo, Woo?"

"Lo gak percaya kan? Huh, kalo gak ada orang yang percaya, dia harus gue bawa kemana?" Jeongwoo mengacak rambutnya frustasi.

Haruto semakin bingung, apa mungkin Jeongwoo mengalami hal yang sama sepertinya?

"Coba deh, lo jelasin semuanya ke gue," ucap Haruto yang mulai penasaran.

Jeongwoo menghela napasnya lagi, "Kemarin siang gue nemenin Bang Woojin beli hadiah buat pacarnya. Terus kita berhenti di toko boneka yang suram banget. Tapi anehnya boneka-boneka yang dijual tuh mewah dan berkelas atas. Yaudah gue tertarik buat beli. Gue beli boneka sapi yang pake baju gereja ala bangsawan gitu. Pas sampe rumah gue tidur, dan pas gue bangun boneka sapi itu berubah jadi cowok ganteng Tono!"

Mata Haruto membulat sempurna, jadi Jeongwoo mengalami hal yang sama dengannya? Sungguh tak terduga.

"Lo gak bohong, Woo?"

"Duh, ngapain gue bohong? Gue serius Tono," jawab Jeongwoo sambil mengguncang tubuh Haruto dengan sarkas.

Haruto menatap Jeongwoo, "Gue juga sama kayak lo, Woo. Pas gue beli hadiah buat Airi, gue pilih dua boneka. Salah satunya adalah boneka koala dengan baju gereja yang lo bilang. Terus pas gue bangun tidur, dia ternyata meluk gue dari belakang. Dia manis banget, Woo. Tipe gue banget."

"Kenalin ke gue dong, To. Siapa tau gue sama dia bisa jadi temen. Ayo nanti pulang sekolah ajak gue ke rumah lo," rengek Jeongwoo yang mana mungkin bisa Haruto tolak.

"Oke deh, tapi ikut gue beli pizza dulu ya? Airi nitip soalnya,"

"Beliin gue juga, yaa!"

"Dih, iya iya."

★★★

Junkyu menyentuh beberapa komik dewasa milik Haruto di rak khusus komik koleksinya. Ia membolak-balikkan komik tersebut, ia penasaran.

Lembar demi lembar ia buka. Matanya berbinar-binar kala melihat banyak gambar-gambar yang tertera pada isi komik tersebut.

"Ini apa?" Tanya Junkyu pada dirinya sendiri.

Tangan mulusnya mengeluarkan semua komik kesayangan Haruto dari rak dan berserakan dilantai.

Junkyu sangat kagum dengan tempat Haruto yang penuh benda-benda unik yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Ia kemudian menyentuh laptop Haruto dan mengangkatnya. Ia menggoyangkan laptop tersebut di dekat telinganya. Ia pikir benda itu merupakan benda langka pada beberapa ratus tahun lalu.

"Kok berat sih?" Gerutu Junkyu lalu meletakkan laptop tersebut dilantai.

Mulai dari bolpoin, pensil, penggaris, penghapus, buku gambar, hingga buku tulis di letakkan dilantai oleh Junkyu.

Ia menerawang setiap barang yang ia lihat sebagai penemuan langka baginya.

Kemudian langkahnya berjalan menuju lemari pakaian milik Haruto dan membukanya, menampilkan banyaknya pakaian-pakaian branded yang sudah pasti mahal.