O3. asap putih beraroma lemon

18.7K 3.5K 1.3K
                                    

"Lo bawa bajunya Junkyu, terus lo tanyain ke boneka sapi punya lo. Kalo dia tau sesuatu, langsung bilang ke gue," kata Haruto seraya menyodorkan pakaian gereja milik Junkyu yang sudah dikeringkan sebelumnya kepada Jeongwoo.

Pemuda Park itu menerimanya dengan sukarela lalu memasukkannya dengan hati-hati ke dalam tas. Ia tertawa lebar memperlihatkan gigi kelincinya, "Yaudah gue pamit pulang."

Haruto mengangguk seraya mengantarkan sahabat sejak janinnya itu sampai depan pagar, bertepatan dengan Airi yang baru saja pulang sekolah.

"Loh, Kak Jeongwoo kenapa pulang? Makan dulu yuk," ajak Airi sambil menarik pelan tangan Jeongwoo.

Sedangkan oknum yang ditarik, bingung harus merespon apa. Perutnya sudah kenyang dengan banyak pizza yang masuk ke dalam lambungnya tadi.

"Lain kali aja ya Ri, gue udah kenyang makan pizza sama Haruto barusan."

Mata Airi langsung melirik ke arah Haruto dan Jeongwoo penuh selidik. "Ohh, abis kencan ya kalian?"

Haruto dan Jeongwoo langsung gelagapan, "SEMBARANGAN! ENGGAK YA!"

Gadis berambut panjang itu hanya terkekeh lalu berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan Haruto dan Jeongwoo yang tiba-tiba menjadi canggung.

Haruto berdeham, "Udah lo cepet pulang sana."

"Ck, iya iya."

★★

Haruto sibuk berkutat dengan laptopnya. Jari-jarinya mengetik dengan cepat dan ahli. Ia menceritakan pengalaman pertamanya saat bertemu Junkyu melalui akun twitter miliknya.

Namun jarinya berhenti mengetik, ia berpikir jika yang ia lakukan salah. Jika ia menceritakan semuanya, bukankah banyak orang yang akan berniat buruk?

Bisa saja orang-orang tersebut dengan liciknya berusaha menculik Junkyu darinya? Tidak, Haruto tidak mau. Dia kan belum kenalan lebih dekat dengan Junkyu!

Ia menghela napasnya dengan berat, lalu menoleh ke belakang. Junkyu masih tertidur pulas rupanya. Wajah itu begitu damai dan tenang, seperti malaikat.

Haruto menutup laptopnya, ia tidak jadi mengirim tweet tersebut. Ia berjalan ke arah ranjang dan berbaring di sebelah Junkyu.

Tangannya mengelus pucuk kepala Junkyu dengan lembut. Baru kali ini Haruto tidak merasa kesepian dikamar, kan ada yang nemenin :)

Sebenernya lo dari mana sih, Kyu?

★★

"Kamu baik banget," puji Junkyu yang sedang duduk di pinggir ranjang.

Haruto hanya tersenyum menanggapi perkataan dari jelmaan boneka koalanya itu. Ia menyisir rambut Junkyu dan memberikannya Johnson baby hair oil berwarna hijau, lalu memijat kulit kepala Junkyu dengan lembut.

Junkyu merasa sangat nyaman dan rileks. Haruto terkekeh melihat reaksi Junkyu yang lucu, lelaki manis itu memejamkan matanya dan tersenyum.

Saat Junkyu bangun tidur tadi, Haruto dengan telaten menyiapkan air hangat untuk Junkyu mandi.

Malahan Haruto sempat berteriak frustasi saat Junkyu bingung untuk memakai peralatan mandi milik Haruto. Terpaksa, lelaki bertubuh jangkung itu memandikan Junkyu seperti memandikan bayi. Tenang aja, mereka gak aneh-aneh.

A Koala Doll | harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang