13. akhir yang penuh keunikan

15.1K 2.3K 1.8K
                                    

chapternya panjang, awas bengek.




























David termenung di balkon kamarnya. Banyak hal yang akhir-akhir ini memenuhi pikiran.

Mulai dari dirinya yang lupa dengan kisah masa kecilnya, kemudian seorang lelaki seumuran dirinya yang bernama Haruto memanggilnya dengan sebutan Junkyu, hingga kedatangan Junghwan dan Jeongwoo yang membuatnya semakin bingung tentang dirinya sendiri.

Sebenarnya dia ini siapa? Lalu Junkyu ada hubungan apa dengan dirinya? Dan Haruto, siapa lelaki itu?

Semakin dipikirkan kepalanya semakin sakit. Ia memilih untuk duduk di kursi berbentuk hewan yang ada di balkonnya seraya menatap langit-langit malam.

"David."

Suara seseorang terdengar jelas tepat dibelakangnya. Buru-buru ia menoleh dan mendapati dua lelaki yang satunya tinggi dan satunya sedikit lebih pendek.

David mengenali keduanya, namun tak mengetahui nama dari lelaki yang lebih pendek. "Kalian kapan masuknya?"

Haruto mengangkat tongkatnya sebagai jawaban. David hanya mengangguk dan menganga, cukup aneh jika ada sihir di masa modern seperti ini.

"Terus kalian berdua ngapain kesini? Ada urusan?" Tanya David berdiri dari duduknya, menghampiri kedua lelaki tersebut.

"Haruto membawa barang-barang yang mungkin membuat kamu ingat siapa dia," jawab Sam sembari melirik paper bag yang dibawa Haruto.

David berdecak, "Gue heran sama kalian berdua. Sebenernya gue ada hubungan apa sih sama kalian? Kenal aja enggak."

Sam dan Haruto saling melirik satu sama lain, lalu keduanya kembali menatap David, "Terlalu rumit untuk dijelasin. Nanti kamu bakal tau sendiri."

"Sini deh."

Haruto menarik pelan tangan David, menuntunnya ke sudut balkon. Sebelah tangannya mengobrak-abrik isi paper bag hendak mengambil sesuatu. Ia meraih sebuah komik dewasa miliknya lalu disodorkan pada David yang dibalas dengan tatapan aneh dari lelaki itu.

"Maksud lo apa nih? Lo ngajak gue baca komik hentai bareng-bareng?" Sinis David seraya menerima dengan kasar komik tersebut.

Pemuda Watanabe itu menggeleng brutal, "Bukan gitu maksud aku. Coba kamu amati komik ini baik-baik, siapa tau kamu inget sesuatu tentang kita?"

Kita? Kata-kata itu terasa mengganjal di hati David. Tanpa berpikir panjang, lelaki itu segera membuka komik yang ia pegang, mengamati setiap detail gambar dan alur cerita.

Rasanya mengganjal, tapi David tak ingat apapun. Ia memberikan komiknya kembali pada Haruto dengan gelengan, "Gak inget."

Helaan napas terdengar, Haruto pun memasukkan komiknya pada paper bag dan meraih barang lainnya dari dalam sana.

Kali ini sebuah selimut berwarna biru langit. "Kamu suka pake selimut ini kalo tidur sama aku," kata Haruto.

David pun meletakkan tangannya di atas selimut tersebut, mengusap-usap permukaannya yang lembut, namun sama... ia tak ingat apapun. Ia menggeleng lagi.

Begitu seterusnya. Haruto berkali-kali menunjukkan barang yang ia bawa dan David akan selalu menggeleng sebagai jawaban.

Ini adalah barang terakhir yang belum Haruto tunjukkan kepada David, celana dalam miliknya.

David auto melotot marah, "BANGSAT LO KIRA GUE APAAN PAKE DISODORIN SEMPAK BEGINI?!" Bentaknya sambil meninju pipi Haruto.

"GAK GITU! AKU BISA JELASIN DAV!"

A Koala Doll | harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang