O6. berkencan dengan si manis

18.3K 3K 1.5K
                                    

Sinar matahari menembus tirai yang menutupi jendela, membuat Haruto terpaksa membuka matanya. Ia meregangkan kedua tangannya ke atas lalu menoleh ke samping.

Senyum tampannya terukir, ia baru ingat kalau sejak tiga hari yang lalu ada yang menemaninya tidur. Ia langsung mengubah posisinya menghadap Junkyu, tangannya menelusuri permukaan wajah cantik itu dengan sentuhan lembut, seakan-akan ia sedang menyentuh bayi yang masih rapuh.

"Junkyu, ayo bangun. Udah pagi loh," kata Haruto seraya mencubit gemas hidung Junkyu. Namun lelaki cantik itu tetap betah dengan mata tertutup. Pantesan jadi boneka koala, tidur aja gak bangun-bangun, batin Haruto terkekeh geli.

Haruto pun mencoba cara lain. Dia mendekatkan bibirnya di telinga Junkyu seraya berbisik, "Wake up my sweet koala."

Junkyu mulai menggeliat ketika merasakan seseorang berbisik tepat di telinganya, matanya terbuka secara perlahan dan bertatapan langsung dengan manik menawan milik Haruto.

Keduanya terdiam cukup lama, saling memandangi wajah satu sama lain, dan saling mengagumi keindahan visual satu sama lain.

Haruto langsung menjauhkan tubuhnya dari Junkyu dengan canggung, "Sekarang lo mandi. Bentar lagi ikut gue jalan-jalan."

Setelah mengatakan kalimat itu, Haruto beranjak dari ranjang dan keluar dari kamarnya, hendak mandi di salah satu kamar mandi khusus tamu. Bisa dipastikan wajah Haruto sudah memerah seperti kepiting rebus.

Haruto sudah siap dengan setelan kaos putih dilapisi jaket denim hitam serta celana longgar khasnya yang juga berwarna hitam.

Ia berdiri didepan pintu kamar, menunggu Junkyu yang masih sibuk memilih pakaian dari dalam sihir asapnya. Sebenarnya Haruto ingin sekali mengintip, tapi dia tidak mau di sihir menjadi kadal oleh Junkyu nantinya.

Selang beberapa menit, pintu kamar terbuka. Menampakkan sosok manis dan berseri-seri yang mengenakan kemeja berwarna ungu muda yang memiliki motif dedaunan warna putih dengan celana jeans sobek berwarna hitam.

Detik itu juga Haruto terpana dengan penampilan memukau Junkyu. Ia menatap Junkyu dari atas kepala sampai ujung kaki.

Keningnya berkerut saat melihat celana yang dipakai Junkyu bermodel sobek di bagian paha dan juga lutut, menampilkan kulit putih mulus Junkyu yang dapat membuat siapa saja tergoda.

Haruto menatap Junkyu dengan kesal, "Kok celananya gitu? Gak ada yang lain?"

Yang di ajak bicara malah mengangkat sebelah alisnya, "Emang kenapa? Jelek?"

"Bukannya jelek. Tapi, paha sama lutut lo jangan di umbar gitu dong. Nanti kalo ada yang liatin lo terus berusaha berbuat mesum ke elo gimana?"

Pemuda koala itu memiringkan kepalanya, mencoba mencerna kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh Haruto barusan.

Padahal dengan memiringkan kepala seperti itu dapat membuat oknum Watanabe ini menggelinjang gemas, perutnya serasa ditekan-tekan oleh kaki kucing anggora. Karena kalau menggunakan perumpamaan kupu-kupu sudah mainstream.

"Bingung ya? Yaudah gampang. Nanti jangan jauh-jauh dari gue, lo harus nempel sama gue terus biar gak ada satu orang pun yang bisa berniat jahat ke elo," ucap Haruto sambil tersenyum lembut.

Junkyu mengangguk gembira dan langsung menggandeng tangan Haruto dengan posesif, membuat sang empu berjingkat kaget.

Harap maklum, ini pertama kalinya tangan Haruto digandeng oleh bidadara cantik. Makanya agak norak.

A Koala Doll | harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang