🌙12

9.8K 532 1
                                    

Sekarang kakak beradik ini sedang menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung.
Bahkan Genta dengan sombongnya memanggil para pengawal untuk membawakan belanjaan mereka yang lebih dari dua puluh lima kantong sudah termasuk cemilan dan makanan instan. Seberapa kaya mereka. Pikir para pengunjung.

Aleyna membatin sungguh lebay kakaknya ini, membeli hal yang tidak dia inginkan. Dia pun berinisiatif menyumbangkan setengah dari seluruh cemilannya ke adik-adiknya dipanti.

Angkasa pun dengan senang hati menyutujui hal mulia yang Aleyna ajukan. Saat ini mereka sedang berjalan masuk ke Restoran terkenal, para pelayanan dengan sopannya menawarkan tempat duduk yang untungnya masih kosong.

Aleyna terbengong saat melihat menu makanan yang terlihat sangat nikmat untuk dimakan tapi sayangnya harga selangit membuat Aleyna mengurungkan niatnya untuk makan terlalu banyak.

Angkasa membuka menu itu.
"Queen, ingin makan apa sayang?"

Aleyna tertunduk.
"ehm...  Terserah Kakak saja."

Angkasa tidak mau berbanyak mulut ia pun menyebutkan seluruh pesanan yang ingin dia makan dan tentunya minuman.

Bara terus fokus dengan Handphonenya sedangkan Genta tersadar ketika Aleyna terus memainkan jari-jarinya dengan diam.

Dengan cerdasnya Genta ia mengetik pesan untuk Angkasa. Padahal dia ada didepannya.

Ting

Angkasa membuka pesan yang tertera dilayar dan menatap Genta. Genta hanya menjawab dengan matanya saat ia melirik Aleyna.

Angkasa pun menghela nafas mengeluarkan kartu dari dompet kebanggaannya. Berwarna Hitam!

Kalian mengerti kan?

Genta pun langsung merebut kartu itu diatas meja dan menarik pergelangan Aleyna.

"Ayo,  Sayang!" Ajak Genta.

Kepala Aleyna yang tadinya tertunduk sekarang mengangkat kepalanya untuk melihat Genta bingung.
"Kemana Kak?"

Tangan Genta melingkari pinggang Aleyna.
"Ikut aja ya?"

meninggalkan Angkasa dan Bara.

"Mereka Kemana? Aku Ikutin?" Tanya Bara tiba-tiba.

"Gak papa,  Suruh pengawal ikutin mereka!" Tegas Angkasa

Bara mendengus.
"Baik."

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙

Aleyna pasrah mengikuti Genta yang ia pun tak tahu kemana.
Genta menggenggam tangan Aleyna dengan mesra.  Banyak yang mengira mereka berpacaran.

Genta masuk ke sebuah Toko Handphone bernama I-Bo*.
Seorang perempuan pun menghampiri mereka.

"Permisi,  ingin cari Handphone?" tanya dia dengan sopan.

Genta pun menjawabnya.
"Bawakan Semua yang terbaru dan tentunya berbagai warna."

"Kakak mau beli Handphone?" Tanya Aleyna sedikit berbisik.

Genta tersenyum.
"Buat Queen."

Aleyna memprotes.
"Aley Gak butuh kok kak!  Sayang sama uangnya!"

Perempuan itu kembali dengan beberapa box Handphone.
"Ini keluaran terbaru bulan ini. Kalau boleh tahu ingin berwarna apa?"

Genta menoleh pada Aleyna yang hanya diam saja.
"Kamu suka yang warna apa,  Sayang?" Genta mengelus Rambut Aleyna Dengan lembut.

"Terserah kakak saja,  Aley gak pinter milih."

Genta menghela nafas.
"Saya ambil Berwarna hitam,  dan untuk yang ini bewarna Tosca."

"Baik, Untuk pembayaran ingin lewat apa?"

"Sebentar.  Kakak kesana dulu,  kamu jangan kemana-mana okey?" Genta pun mengecup pipi gembul Aleyna.

Dia hanya mengangguk paham.
Aleyna melihat sekelilingnya dan menemukan objek yang ia kenal.

"Kak Gerald?" Gumam Aleyna pelan.




-Lanjut?  Vote!!!-
-Comment biar cepet up!-


Worried About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang