🌙26

12.4K 433 31
                                    

Aleyna kini sedang merenungkan foto yang ia lihat di sosial media. Aland berfoto dengan seorang perempuan yang tak tahu itu siapa.
Rasanya sakit melihat Aland dengan yang lain.

Aleyna sudah mencintai Aland.
Dia memejamkan matanya. Sebulir air mata jatuh dipipinya. Dia tak mau berpikiran negatif.

Dan akhirnya sebuah pesan masuk yang tak ia kenal mengirimkan sebuah foto. Bagai seribu panah menancap didadanya. Aleyna menangis dalam diam.

Aland berfoto dengan perempuan yang sama terlihat bahagia saat Aland mengecup pipi perempuan bersamanya.

Aleyna kini sudah tersakiti. Ia pun menelpon seseorang.

"Halo, Kak El."

"Sayang, Sudah diterima Hadiahnya?"

"Iya, Terima Kasih Aleyna sangat senang." Akhirnya Aleyna tak bisa menahannya. Ia menangis tersedu-sedu tanpa diketahui orang lain.

"Kamu gak apa-apa sayang? Kenapa menangis."

"Hiks..Hikss.. Kak El.."

"Sayang jangan menangis."

"Aku Ingin tinggal bersama kakak dijerman."

DEG

"Baiklah malam ini kakak akan menjemputmu. Bersiaplah sayang. Sampai nanti."

Tutt..

Disebrang sana Rafael kini sedang tersenyum kemenangan.
"Jack! Siapkan penerbangan ku malan ini juga!"

"Baik Tuan!"

Sedangkan Aleyna sudah terlelap karena kelelahan menangis.

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙

Jam dua subuh. Rafael datang dengan rombongan pengawalnya ia akan pastikan keluarga ini akan memberontak agar tidak membawa Aleyna.

Rafael masuk dengan tak sopannya. Pintu terbuka karena semua pengawalnya membuka paksa. Angkasa yang duduk di ruang tamu kaget dia belum tidur karena pekerjaan yang menumpuk.

"Apa Yang kau lakukan!?"

"Tahan Dia." Perintah Rafael. Dua pengawal menahan Angkasa tentu saja ia memberontak meninju pengawal itu. Tapi Angkasa tak cukup kuat karena begitu banyak pengawal yang harus ia hadapi.

Sesampainya didalam kamar Aleyna. Ia melihat Aleyna yang sedang tertidur. Dia dengan pelan menggendong Aleyna seperti koala.

"Kamu tidur disaat yang tepat, Sayang." Gumam Rafael.

Sebelum meninggalkan kamar itu Rafael sedikit melirik ponsel Aleyna yang masih menyala dan tertera sebuah foto yang pasti ia ketahui menyakiti adik kesayangannya.

"Ah, ternyata brengsek itu melukai mu sayang? Hah.. Biarkan mereka membereskan bajingan itu, aku akan mengurusmu mulai dari sekarang." Rafael meninggalkan Ponsel itu yang tergeletak.

Dia menggendong Aleyna dan turun ke bawah melihat pemandangan memuakkan bagi Rafael.

Semua pengawal menahan seisi anggota keluarga. Dan yang diramalkan Rafael itu benar mereka memberontak, menangis untuk tak membiarkan Rafael membawa Aleyna.

Rafael sangat tak memdulikannya.
"Saat aku pergi lepaskan mereka."

"Brengsek!! Jangan bawa adikku!"

"Rafael kembalikan Aleyna!!

"Lepaskan kami bajingan!"

Rafael dengan smirk kejamnya ia memasuki mobil dan menuju bandara. Keluarga Dirgantara terduduk lemas saat mobil yang ditumpangi Rafael dan Aleyna hilang dalam pandangan mereka.

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙

Pent House Raf's

Rafael sedang duduk meminum kopi. pandangannya tidak lepas dari Aleyna yang masih tidur diatas kasur besar miliknya.

Aleyna mengerjapkan matanya dia berdiri kaget karena dia tak tahu ada dimana sekarang.

"Sudah bangun sayang?"

Aleyna memekik kaget dan menghembuskan nafas lega.

"Kak El, ini dimana?" Dia berjalan ke arah Rafael. Begitu pun sebaliknya.

Rafael menggendong Aleyna bagai koala.
"Kita dijerman sayang. Sesuai keinginan mu tadi malam."

Aleyna melongo.
"Beneran Kak!? Terus Mami, papi tahu kalo Aleyna disini?"

Wajah Rafael menjadi datar.
"Mereka tahu sayang."

Aleyna menyandarkan kepalanya didada bidang Rafael.

"Ingin sekolah?"

Aleyna mendongak pada Rafael dengan wajah berbinar.
"Beneran!? Kak El gak bohong!?"

"Iya sayang. Tapi sebelum itu kita Les bahasa inggris dan Jerman tentunya."

"Ye- Kak El! Rio kasihan aku tinggalin." Lirih Aleyna.

"Siapa Rio?"

"Anjing yang kak El kasih!"

"Haha... Dia ada disini sayang. Tenang aja."

"Aleyna ingin mandi. Tapi Aleyna gak bawah baju."

"Udah ada dilemari. Kakak keluar dulu nyiapin sarapan." Rafael mengecup dahi Aleyna dan keluar dari situ.

Aleyna tersenyum kecut.
"Aleyna gak boleh sedih."


                           TAMAT



-maaf banget kalo ceritanya kegantung-

-Tapi tenang aja Aku udah siapin Sequelnya. Aku pisahin agar tertata dengan baik-

-Sequelnya Happy Ending!!-


Worried About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang