🌙16

9.5K 505 2
                                    

Selesai dari panti mereka langsung menuju rumah untuk pulang. Dikarenakan Aleyna juga sangat mengantuk. Aland juga mengikuti mereka sampai pulang.

Angkasa memakirkan mobilnya digarasi dan Bara menggendong Aleyna yang sudah terlelap untuk merebahkannya dikamar.
Aland juga memakirkan mobilnya didepan gerbang.

"Permisi Pak!" Aland memanggil pak satpam yang sedang ada dipos.

"Iya, Siapa ya?" tanya pak satpam itu.

"Teman Angkasa." Jawab Aland singkat.

"Biar saya panggilkan dulu."

"Gak usah pak, biar saya aja"

"Yaudah, Saya permisi dulu."

Aland pun memasuki halaman Mansion dan berdiri didepan pintu utama. Memencet bel, Aileen pun datang untuk membuka pintu.

"Halo Tante." Sapa Aland.

Aileen bingung.
"Siapa Ya?"

"Saya Aland tante."

"Aland?"

Revan pun menghampiri Aileen didepan pintu.
"Siapa Sayang?"

"Eh, Halo Om!"

"Siapa?" Revan merasa Familliar dengan Aland pernah rasa bertemu.

"Aland Erlangga Abraham, Om."

"Anaknya Jerome?"

"Iya, Om."

Revan kaget dan mempersilahkan Aland masuk.

"Astaga maaf soalnya kamu udah dewasa jadi Om, Gak ngenalin kamu." Revan terkekeh.

"Gak papa kok Om."

Aileen datang membawa nampan dan segelas Jus jeruk untuk diberikan pada Aland.

"Maafin Tante ya, Nih minum dulu."

"Makasih tante, Maaf jadi ngerepotin tante."

"Terus papa kamu dimana?"

"Papa masih Di Inggris, pulangnya besok."

"Jadi kamu baru pulang dari Inggris?"

Aland mengangguk dan menyeruput jus buatan Aileen.
"Iya, Jadi otomatis aku pindah sekolah disini."

"Jangan-jangan kamu satu sekolah sama anak Om."

"Emang Iya om. Besok pagi masuk sekolahnya kan?"

"Kamu tahu dari mana?"

"Papa yang bilang."

Aileen melihat Aleyna turun dengan piyama tebal miliknya. Dengan rambut yang basah. Aleyna baru selesai mandi. Aileen pun menghampiri Aleyna.

"Gimana hari ini, Senang?" Tanya Aileen.

Aleyna mengganggukan kepalanya.
"Aleyna ketemu sama Bunda."

"Yaudah kita makan malam dulu ya. Kamu panggil papi biar Kakak-kakak Mami yang panggil."

"Okey." Aleyna pun berjalan keruang tamu dia tak sadar bahwa Aland memandangi dirinya terus.

"Papi Makan Malam udah siap."

Revan menoleh pada Aleyna.
"Sini duduk dulu." Aleyna pun menurut dan duduk disebelah Revan.

"Kenalin Anak sahabat papa. Namanya Aland." Aleyna mengangguk dan tersenyum hingga ia menyadari satu hal.

"Loh!? K-kak Aland!?" Aland tersenyum gemas.

"Kamu udah kenal sama dia?"

"Ketemu di Panti, katanya teman Angkasa."

"Oh, Yaudah. Aland ayo makan malam bersama kami."

"Makasih om, Tapi Aland harus pulang dulu." Aland Menjadi canggung.

"Ayolah, Kita kan baru bertemu setelah kamu tinggal di inggris."

Aland pun tak bisa menolak.
"Yaudah Kalo Om memaksa."

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙

Genta memantulkan bola basket yang ia pegang. Dia masih emosi saat kejadian Aleyna berbicara dengan lelaki yang tak ia kenal.

Memasukkan bola basket di Ring dengan emosi.
"ARGHH!!"

Bara menghampiri Genta untuk memanggilnya makan malam.
"Ayo, Makan Malam!"

"Duluan Aja!"

"Lo bakalan Bikin Mami kecewa!"

Genta mendengus pasrah.

"Kenapa Lo Jadi berubah?"

"Lo gak tahu apa yang terjadi!"

"Yaudah Cerita kalo begitu!"

"Lo bakalan marah pasti kalo gue cerita."

"Gak bakalan! Cerita gak Lo!"

"QUEEN KETEMU SAMA COWOK DI MALL TADI!!"

Bara terdiam emosinya kini naik.



-Lanjut? Voteee!!!!-
-Comment biar cepet Up!!!!-

Worried About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang