🌙20

9.1K 446 7
                                    

Siang ini Aland berencana untuk singgah di kediaman Dirgantara. Aland baru saja pulang dari sekolah barunya, kini tengah di perjalanan.

Beberapa menit kemudian Aland sampai dan memakirkan mobil mewahnya didepan gerbang. Dia pun masuk dan memencet bel dan akhirnya Aileen menyambutnya hangat.

"Siang Tante..." Sapa Aland

"Aland baru pulang sekolah ya?"

"Iya Tante, Ehm... Aleyna Ada Tante?"

"Ada, Ayo masuk dulu!"

Aileen pun mempersilahkan duduk Aland. Setelah itu memanggil Aleyna yang sedang bermain dengan Rafael.

"Aleyna!"

"Iya Mi!?" Teriak Aleyna.

"Ada, Aland Sayang!"

Aleyna yang sedang tertawa lepas bersama Rafael pun terhenti.

"Kak El, ke bawah yuk!"

"Siapa Aland?" Tanya Rafael Datar.

"Nanti Aley jelasin, Ayo temenin Aleyna!!"

Rafael berasa bodo amat. Dia mengangkat Aleyna seperti karung beras. Dan berlari menuruni anak tangga menghampiri Aileen.

"Turunin!!" Protes Aleyna

"Gak Mau Sayang!" Balas Rafael.

Aland memandang mereka berdua dengan tatapan emosi bercampur cemburu. Dia mengepalkan tangannya.

"Turunin!! Malu!"

"Gak- Aww.." Aleyna menggigit bahu Rafael.

"Sakit Sayang!!" Rafael menurunkan Aleyna dan mengusap bahunya.

"Rasain! Nakal Sih!"

Aleyna pun duduk disofa depan Aland.

"Kakak Cari Aku ya?"

"Hmm.."

"Oh." Aleyna mengangguk canggung.

"Siapa?" Tanya Aland Datar.

"Apanya?"

"Tadi."

Rafael datang dan langsung duduk disebelah Aleyna. Dan mengangkat Aleyna duduk di pangkuannya. Aland makin emosi, miliknya disentuh orang lain!

"Lo tanya siapa Gue?" Tanya Rafael tak kalah datar.

"Hmm.."

"Gue Sepupu Aleyna. Kenapa?"

Aland tertegun.
Cemburu salah alamat ini namanya!

"Oh.."

"Lo cari adik gue kenapa?"

Aleyna tersadar kemudian.
"yang sopan kak." Bisik Aleyna pada Rafael.

Aland menghembuskan nafasnya.
"Aleyna mau gak Dinner sama Aland?"

Aleyna tersipu malu.

"Boleh!" Ketiga kakaknya datang dan menatap Aland tajam.

Dalam hati Aland sangat senang karena tak mudah mendapatkan ijin dari seorang kakak.

"Okey, jadi sebentar Mal-"

"Kita Ikut!"

Aland mengumpat dalam hati.

🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙

Aleyna memakai Dress yang dipilih oleh Aileen. Dan saat ini mereka sudah berada didalam restoran italia duduk ditempat yang sudah dipesan oleh Aland.

Aland terus mengumpat dalam hati empat kakaknya terus menatapnya tajam dan aneh. Sedangkan Aleyna sedang terdiam karena tak ada pembicaraan.

Aleyna menghela nafas.
"Kakak Ajak kita kesini mau ngapain ya?"

"Aku cuman ajak kamu aja Sayang! Bukan mereka!" Batin Aland.

"Aku ingin membicarakan sesuatu." Kata Aland.

Tatapan mata semua beralih pada Aland. Aland mengeluarkan kotak warna merah beludru dari saku celananya. Didalam kotak itu ada dua buah kalung emas berinisial A.

"Mungkin Ini terlalu cepat buat Kamu. Tanpa, kamu sadari kita pernah bertemu, pernah memeluk satu sama la-"

"To the Point!" Ucap kakak-kakaknya bersamaan.

Aland mengucapkan semua kata serapah didalam hatinya entah berapa hewan yang ia ucapkan.

"Aleyna, Will you be my Girlfriend?" Aland sangat gugup bagaimana jika dia dipermalukan kalau Aleyna menolaknya.

-Lanjut? Vote!!-
-Comment? Cepet up!!-

Worried About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang