20

195 33 5
                                    

"Menyukai seseorang itu wajar, tapi aku itu bukan kamu, yang terlalu terobsesi sampai tak mempedulikan orang lain"

_____________________________________

Ghea masuk kelas dengan perasaan campur aduk, apa salah nya jalan bareng Dirgha? Dirgha manusia kan? Bukan setan apalagi dukun.

Ghea menatap bu Maryam yang memang sudah menunggu nya. Otomatis Ghea langsung menghampirinya.

"Ada apa ya bu?" Tanya Ghea sebelumnya.

"Ini, saya mau minta tolong, kumpulkan semua peserta olimpiade, seperti yang sudah tertera di mading" Tunggu, semua? Bukankah yang terpilih hanya dua orang?

Kenapa harus dia yang dipanggil? Kenapa nggak langsung Ashley atau Dirgha nya saja? Dasar, guru suka pilih kasih sama murid didikan tersayang nya.

"Dan itu, maaf sebelumnya merepot kan kamu, tapi, apa kamu bisa?" Lanjut nya. Ghea hanya mengangguk menurut, kenapa harus dia? Padahal dia tidak ikut olimpiade itu sendiri, menyebalkan!

Ashley dan Dirgha yang terpilih, sebelumnya, semua peserta sleksi olimpiade fisika harus berfikir seribu kali, bagaimana tidak? Mereka pasti langsung gagal dalam seleksi walau mereka pintar, tapi sudah pasti Ashley dan Dirgha yang terpilih, murid tersayang nya.

Ghea berjalan masuk kedalam kelas Ashley, menatap sekitar, lalu segera memanggil Ashley.

"Kenapa?" Tanya Ashley ketus.

"Lo dicari sama bu Maryam, paling mau bahas tentang olimpiade, jangan lupa Dirgha" Jelas Ghea.

Ashley mangut-mangut mengerti. "Makasih" Kata nya, dan langsung meninggalkan Ghea.

---***---

Ashley dan Dirgha masih menatap lembar soal yang ada ditangan mereka. Matanya dengan jeli memperhatikan nya.

"Saya harus ke kantor sebentar, kalian disini saja, mungkin sekalian saja kalian kerjakan soal ini, perkiraan hanya dua puluh menit, ok" Kata Bu Maryam seraya meninggalkan Ashley dan Dirgha didalam.

"Soalnya gampang?" Tanya Dirgha membuka suara. Ashley memandang soalnya, lalu mengangguk samar.

"Ada yang sulit, tapi bukan soal" Kata Dirgha.

"Jangan ganggu konsentrasi gue" Kata Ashley yang masih santai. Dirgha terkekeh pelan.

"Yang sulit itu bermain" Lanjut Dirgha.

Ashley terlihat meletakan pulpen nya ke atas meja. "Main?" Tanya Ashley.

"Bermain cinta" Jawab Dirgha. Ah, memang Dirgha sialan,

"Gak jelas" Umpat Ashley, ia kembali mengerjakan soalnya yang sempat tertunda.

"Gue suka sama lo Ley..."

"Gue nya enggak suka sama lo"

"Tapi gue nya cinta sama lo..."

"Lo udah punya pacar, Dirgha"

"Ha? Pacar?"

"Gak usah pura-pura bego"

"Gue nggak punya pacar, Ashley..."

"Kalau lo suka sama gue, ngapain lo sampai jalan sama Ghea cuma berdua, apalagi malam. Sudah jelas lo pacaran sama Ghea"

"Lo cemburu?"

"Jadi cowok jangan ke-PD-an!"

Dirgha bingung, sumpah gak boong. "Ghea minta diaterin pergi, gue nya udah nolak dia yang maksa" Kata Dirgha akhirnya.

COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang