33

79 7 5
                                    

"Kau terlalu sibuk menghitung bintang sampai lupa bahwa bulan lebih bersinar"

---***---

Bukan hal yang mudah bagi Ashley melawan masa lalu. Semuanya begitu kelam. Memori dirinya dengan masa lalunya terputar kembali dibenaknya. Entahlah, semakin lama ia semakin berfikir bahwa masa lalu adalah masa paling buruk sepanjang masa.

Tak ada yang tau sperti apa yang akan terjadi setelah detik ini berubah. Ketakutan yang selalu menghantui dirinya semakin menggila disetiap kau berkedip.

"Ini akhir dari segalanya" Lirih gadis tak berdaya itu. Iris matanya menatap sayu kearah cermin, menatap pantulan tubuh mungil tak terurusnya.

Tok! Tok! Tok!

Sontak Ashley menoleh kearah pintu, "Siapa?" Tanya Ashley.

"Ini Bunda" Jawab orang disebrang sana. Ashley langsung berdiri dan segera membukakan pintu untuk Zahra.

Ceklek-!

"Ada apa Bun?" Tanya Ashley mencoba terdengar baik-baik saja.

"Temenin Bunda kebandara yuk, mau jemput temen Bunda"

"Tapi Bun, aku lagi nggak pengen kemana-mana..." Ucap Ashley.

Zahra terdiam sejenak. "Yaudahlah, padahal Bunda pengen keluar bareng kamu lagi. Lagian ini cuman kebandara kan Ley, nggak penting. Bunda kebelakang dulu" Zahra memutar badannya sembilan puluh derajat kearah kanan, dan langsung melangkah.

"Yaudah Ashley temenin" Ucap Ashley, dan benar saja, langkah Zahra langsung terhenti.

"Kalau terpaksa nggak usah sayang" Kata Zahra.

"Enggak kok Bun, Ashley  berubah pikiran aja"  Ucap Ashley sekenanya.

"Sip. Siap-siap sana, Bunda tunggu dibawah"

---***---

Tak ada yang membuka suara didalam mobil, semuanya terdiam, terpaku  pada pikiran masing-masing.

Perasaan Ashley sangat tak karuan, entah apa yang terjadi pada dirinya. Dia merasa bahwa, semuanya sudah selesai, entahlah, sulit rasanya menghapus perasaan aneh ini.

Terkadang memang seperti itu. Tak sedikit pula orang yang selalu dihantui rasa ketakutan luar biasa. Namun tak sedikit pula yang tidak bisa mengendalikan rasa takut itu. Untung saja, Ashley adalah gadis pemain akting yang hebat, ia mampu menutupinya dari luar, ia nampak sedang tak apa-apa.

Mobil berhenti tepat dihadapan sebuah bandara, dan segera memarkirkannya. Ashley dan Zahra masih terdiam, tak tau harus bicara apa. Tidak ada yang menarik untuk dibicarakan, begitu pikirnya.

"Ayo, Ley"

Dua insan itu segera turun dari mobil. "Eum, Bun, Ashley mau beli minum dulu" Ucap Ashley.

Zahra menganggukan kepalanya, "Yaudah, Bunda duluan"

---***---

"Jangan lupakan perintah tuan, setelah dia berbalik, kita bisa lakukan itu"

---***---

Tangan Ashley bergerak menggapai selembaran uang dari sakunya, dan langsung memberikannya pada perempuan dihadapannya. Tangannya beralih mengambil tas kresek itu. Lalu melangkah menjauh dari arah sana.

Satu hal yang baru ia sadar, ia lupa membawa ponselnya, ah, menyebalkan. Ashley berfikir, mungkin lebih baik ia menunggu sang Bunda didalam mobil.

COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang