21

182 29 6
                                    

"Suatu saat kau akan dibuat pusing berfikir, bukan perihal cinta,
Tapi tentang waktu yang kian berusaha merenggut nyawa"
________________________________________

"Punten, gofood?"

Suara itu, suara yang masih berusaha Ashey lupakan,

"Chandra?"

"Mau ngojek, mbak?"

---***---

"Makasih ya" Ucap Ashley.

"Sama-sama" Jawab Chandra.

"Mau mampir? Hampir hujan" Tawar Ashley , hitung-hitung balas budi.

Tanpa dijawab, Chandra langsung melengos masuk, ia hafal diluar kepala rumah ini. Hafal sekali, dulu ia sering sekali main kesini.

"Kalo mau minum ambil sendiri" Kata Ashely. "Gue mau ganti baju" Ashley langsung berjalan masuk kekamar nya yang ada dilantai 2.

Chandra yang merasa haus langsung mengambil minum didapur, matanya sesekali manatap sekitar, tak banyak yang berubah.

Ia jadi teringat masa-masa nya pada saat masih bersama Ashley, jauh dari kata mewah, sangat sederhana.

Ashley yang sudah selesai mengganti pakaian nya ia kembali menghampiri Chandra.

"Gue kangen pas kita masih pacaran Ley" Lirih Chandra, Ashley masih santai saja.

"Owh" Hanya itu jawaban Ashley.

"Pacaran kita jauh dari kata romantis" Kata Chandra.

"Bukan harmonis" Balas Ashley

"Bukan melankolis" Mereka saling membalas.

"Apa lagi dramatis"

"Tapi demokratis" Jawaban terakhir Chandra membuat Ashley dan Chandra terkekeh pelan.

Yang dikatakan Chandra tidak salah, karena memang saat mereka bersama, banyak yang menentang nya, ah sudah seperti agama saja ada yang menentang.

Banyak yang tidak suka dengan adanya mereka pacaran, mereka terlihat terlalu tampan dan cantik, itu yang mereka benci. Fans Chandra jadi nge-hate Ashley, dan fans Ashley nge-hate Chandra.

Mereka merasa bahwa Chandra dan Ashley bersama tanpa ada dasar kecocokan. Fans sialan, bilang saja kalau cemburu.

Iqbal berjalan keluar kamar nya karena mendengar ada suara orang berbicara di ruang tamu.

"Ley..?" Sapa nya. Ashley dan Chandra menoleh ke arah Iqbal.

"Eh, Iqbal" Sapa Ashley. Mulai hari ini, Iqbal kembali menginap disini, mengingat kalau Zahra sedang ke kalimantan

"Lo ngapain disini?" Tanya Iqbal pada Chandra.
"Mampir" Jawab Chandra sekena nya.

"Lo maksa Ashley buat masuk kesini, ya? Hahaha" Iqbal tertawa lepas.

"Gue yang ngajak dia bal.." Ashley yang menjawab.

"Gue pulang duluan ya, udah mau hujan" Kata Chandra pamit, dan segera pulang.

---***---

Dirgha menatap bangkar rumah sakit lekat. Menatap sesosok pria yang tak lain adalah kakak nya yang kecelakaan tempo hari.

"Gha..."

Dirgha hanya menatap kakak nya.

"Gue punya satu permintaan sama lo" Kata kaka Dirgha.

"Apa?" Tanya Dirgha ketus.

"Itu, gue mau bilang. Lo jangan pernah deket sama Ashley ataupun Iqbal" Mata Dirgha membelalak kaget.

COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang