36

60 3 0
                                    

Vomment uy>v<

---***---

"Hafalin no hp gue ya, nggak akan ganti, nanti kalau ganti lagi gue kabarin." beritahu Chandra pada gadis di hadapannya.

"Ish, iya deh gue hafalin." jawabnya.

"Sekarang sifat lo udah berubah ya,"

"Ya... gitu lah,, kita kan juga masih kelas 7, jadi wajar aja, kalau banyak yang berubah-ubah."

---***---

Tampilan Iqbal kini sangat berantakan, rasa khawatir pada Ashley dan keluarganya semakin meningkat. Apapun yang terjadi lebih baik dia mati  dibanding harus Ashley yang pergi.

Ashley adalah satu-satunya saudara Iqbal yang sangat pengertian dan baik. Tak heran jika mereka sangat akrab, karena sedari kecil pun sudah biasa bersama.

Iqbal terus mempercepat kecepatan mobilnya, tak peduli kendaraan lain yang memperingatinya. Sudah cukup.

---***---

"AAAARRHGGHHHH!!!" geram Dirgha. Sialan, ia membunuh Kakaknya, tanpa ia mengetaui letak dimana Ashley berada.

Dirgha sama sekali tak tau rencana Vino, selain kebohongan-kebohongan yang diciptakan Kakaknya.

Dirgha berdiri dari sana, berlari menjauh, tangannya bergerak menggapai kunci mobil yang tergeletak dimeja. Dan segera pergi daei sana.

Sakit sekali rasanya, jika kita harus kegilangan orang terdekatnya. Namun, ada kalanya kita harus mengikhlaskan kepwrgiannya, bisa jadi kepergiannya itu akan membuat keadaan menjadi  lebih baik.

Vino memang orang yang baik, bahkan sangat baik-awalnya. Namun beban pikiran atas kematian mantannya-Kakak dari Ashley-Myra.

"Aaahhkk!!" jeritan gadis itu menggema di ruangan ini. Matanya perih, terkena tetesan air lemon.

"Aduuhh... ish, kok gue ikutan kenaa....!!" pekiknya histeris. Ia merubah posisi tubuhnya menjadi berdiri, tengannya terus-menerus mengelap iris matanya yang terasa perih. Tak bisa dibayangkan, rasa perih itu, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan luka yang sudah ia berikan  pada Ashley, sungguh kejam!

Bruk!

Benda pipih bentuk persegi panjang canggih itu terjatuh dari sakunya saat berdiri. "Jorsh, jaga Ashley, gue mau ke toilet dulu." Bella berjalan menjauh dari arah sana.

Ashley menatap punggung Bella hingga menghilang dari pandangannya. Matanya beralih menatap handphone yang tadi terjatuh dari saku Bella.

"Arhg..." Jorsh nampak meregangkan tubuhnya, mungkin kelelahan karna memang ia tak pindah tempat setahu Ashley.

Ashley mencoba bergerak maju, lukanya benar-benar terasa perih. "Aashh..." desahnya pelan. Ashley terus menahan luka itu sebisa mungkin. Ashley bergerak-gerak maju kedepan, hendak mengambil benda pipih persegi panjang yang tergeletak tak jauh darinya.

Rantai di kakinya benar-benar mengganggu, Ashley nampak seperti anjing yang tak dibolehkan pergi oleh majikannya, sangat kejam. Ashley dengan cepat berdiri walau  sulit, Jorsh nampak tak melihat ke arah Ashley, tangan mungil Ashley meraih ponsel itu,

Nomor ponsel siapa yang ia hafal? "Chandra!"  satu persatu angka ia tekan dengan cepat, ia tak boleh menyia-nyiakan setiap detik berharganya.

Tuuuutt...

"Ayoo... angkatt." batin Ashley.

Tuuuuuutt....

Derap langkah kaki terdengar mendekat, Ashley menoleh ke arah sumber suara.

"HEH! NGAPAIN KAMU!!" pekik seorang gadis di ambang pintu ruangan. Ia melangkah cepat, mendekat kearah Ashley dengan amarah yang memuncak.

PLAK!!

---***---

Chandra merasakan ponsel disakunya bergetar, ia segera mengambil ponselnya, dan nampak nomor asing. Chandra segera menolak panggilan itu. Chndra sedang buru-buru saat ini, ia harus menemui Ashley sekarang, mencarinya. Tapi saat-saat begini tak mungkin ia harus menjawab panggilan asing seperti ini.

Chandra melanjutkan langkahnya, namun ponselnya terus berdering, Chandra terus menolak panggilan itu. Namun pada saat ia hendak memasukannya kembali kedalam sakunya, ia mendapat pesan suara dari nomor tadi, Chandra dibuat penasaran.

"Draa... plis, tolongin gue, gue ada di-aaahkkkk!!!"

Chandra terdiam, itu suara Ashley! Chandra segera melacak lokasi ponsel tersebut, dengan cepat ia langsung meninggalkan tempar itu.

---***---

"Lo boleh cari Ashley, tapi lo juga harus ingat kondisi lu, Bal!"

"Lo nggak tau apa-apa Ghe, Ashley butuh bantuan gue!" balasnya tak terima.

"Lo, lo nggak makan, lo-bahkan nggak minum, lo bisa mati, dan saat lo mati, Ashley lebih sedih Bal, lo malah bikin Ashley nangis." ucap gadis dihadapannya, dia Ghea.

"Lo pikir, gue bisa dengan tenang makan, sedangkan Ashley disana yang nggak gue tau gimana  keadaannya! Nggak ada yang tau Ghe," Iqbal membuang nafas berat.

"Lo larang gue pergi lagi, dan saat itu juga gue nyesel pernah berharap lebih sama lo." Iqbal berjalan menjauh, meninggalkan Ghea yang diam memantung.

"Lo boleh sayang sama saudara lo Bal, tapi lo harus sayang diri lo dulu, maka lo akan tau gimana caranya sayang sama orang lain."

---***---

Dirgha  bergerak cepat,  langkahnya terhenti tepat pada sebuah bangunan dihadapannya, ia tau tempat ini, Dirgha menyempatkan membuka ponsel Vino-Kakaknya.

Ia segera masuk, dengan sengaja ia masuk melewati pintu belakang. Ia mempercepat labgkahnya, Ia seperti tak asing dengan tempat ini, ahk... dia ingat.  Kisaran 10 tahun yang lalu, Vino sering sekali mendatangi bangunan ini, terkadang Vino mengajak Dirgha.

"Ashleeyy!!" panggil Dirgha kencang. Tak jauh dari sana, dua lelaki bertubuh besar menghadang langkah Dirgha,

Sialan, bahkan mereka akan menyerang tuannya sendiri!  batinnya.

"Mau apa kau?!" tanya salah seorang diantara mereka berdua.

Bugh!

---***---

Dengan langkah cepat dan terburu-buru, lelaki itu berlari keluar dari dalam  mobil. Ia yakin tujuannya ada disana. Langkahnya semakin cepat, tak peduli dengan pakaiannya yang berantakan akibat lariannya.

Brak!!

Pintu tua dihadapannya tak bisa dibuka, terpaksa ia harus mendobraknya. Tiga sampai empat kali Ia mencobanya, dan saat Ia mencoba yang kelima,

"Aarrghh!"

Brakkk!

Pintu itu roboh, ia segera memasuki bangunan tua itu, langkah demi langkah ia berhati-hati, iris indah itu menjelajah tiap-tiap sudut ruangan, mencari sosok manusia lain disana. Ia menoleh kearah kanan, nampak dua orang tergeletak disana, dilihat nampak sangat menyayat hati, menyedihkan sekali kondisinya.

Manik hazel itu beralih kearah kanan.

"Ashley!!"

---***---

Hayy, kangen gak ama aku? Kangen yak:'v

Yok vote+comment, itu membantu banget buat aku cepetan up:))

Makasih buat yang udah baca >v<

Maaf kalau nggak dapet feel nya, yang penting aku udah usaha sebaik mungkin ya say.

Babay-

Lafyual

Salam sayang
Hiromi>v<

COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang