27

130 21 8
                                    

Nb: Typo bakal banyak banget, mohon dimaklumi ya, selalu terburu-buru setiap mau ngetik. Kadang, buat nulis satu part aku butuh waktu sampe 1 jam-an, lama atau cepet? Gk tau juga ya:) maapin yak, kalau typo bantu dikomen. Makasih

---***---

"Gue tau orang tua lo udah mati!"

Mata Dirgha terbuka lebar mendengarnya. "Jaga omongan lo! Lo boleh bunuh gue! Tapi jangan sekali-kali bawa-bawa orang tua gue!"

"Cuih! Lo pikir gue peduli?" Tanya nya santai.

"Stop!" Cegah Chnadra cepat, ia berdiri tegap menatap kedua makhluk didepannya dengan tatapan sorot mata tajam. Ia tak habis fikir, kalaupun memang orang tua Dirgha sudah meninggal, menurutnya, Iqbal tak pantas mengatakan seperti itu!

"Nggak usah ikut campur!" Bentak Iqbal pada Chandra.

"Diam kalian!" Teriak Rian. "Gue masih gak paham kalian ngeributin apa, mikroskop?" Tanyanya.

"Lailahaillallah wallahu akbar!" Chandra mengelus dada bidang nya dengan sabar.

"Bego nya gak ketulung!" Cercah nya.

"Kalau lo emang masih punya orang tua! Ajak Ashley buat nemuin mereka!" Tantang Iqbal. Semuanya kembali menatap Iqbal.

Dirgha menatap Iqbal dengan senyum menyeringai. "Ok! Gue bakal bikin Ashkey percaya kalau gue masih punya orang tua!"

"Dan satu lagi, gue akan buat Ashley tunduk sama gue!" Lanjut nya.

---***---

Ashley menatap layar ponselnya, sedari tadi ia hanya memainkan nya, menyala matikan nya, lalu scrol room chat, buka galeri, scrol kebawah, terus seperti itu, ia seperti orang paling tidak punya kerjaan didunia ini.

Seorang gadis berjalan memasuki kelasnya, gadis yang belum pernah Ashley lihat sepertinya, sangat asing. Ashley menatap gadis itu sekilas, lalu membuang muka menatap layar ponselnya lagi.

Gadis itu berdecak pelan, lalu berjalan mnghampiri Ashley. "Hay..." Sapa nya dengan menggoda. Ashley menatapnya dengan datar.

"Siapa?" Tanya Ashley, ia masih setia dengan wajah datarnya, namun tak menghilangkan paras cantiknya itu.

"Kenalin, gue Tia" Katanya memulai. Sepertinya Ashley pernah mendengar nama itu, tapi entah kapan ia lupa.

"Oh" Jawab ashley.

"Kalau lo?" Tanyanya, Ashley menaikan satu alisnya, heran, sangat heran. Bagaimana bisa ada seorang gadis yang tidak mengenalnya?

"Bercanda. Gue tau lo itu Ashley kan? Gadis paling cantik dan cerdas disekolah ini. Hahaha..." Ia tertawa hambar. Ashely memutar bola matanya malas.

"Mau lo apa?" Tanya Ashley to the point. Dari awal Ashley sudah menyadari, gadis ini pasti punya motif tersendiri mengenalkan diri nya pada Ashley.

"Mau gue itu lo!" Jawabnya enteng. Ashley memandang Tia dengan tatapan jijik.

"Bercada ah, gue juga masih normal" Kata Tia. "Gue mau minta bantuan lo, untuk bikin Ghea suka sama Iqbal" Kata Tia.

"Cuih! Untungnya di gue apa?" Tanya Ashley.

"Lo sepupu-nya kan? Lo nggak tau kalau Iqbal sukak sama Ghea?" Tanya Tia.

Ashley terdiam. Ia tak tau kalau Iqbal itu menyukai Ghea, ia terlalu sibuk memikirkn dirinya sendiri, Iqbal pun sama saja, terlalu
mementingkan Ashley, selalu menomor satu kan Ashley dari segala hal. Ashley sebenarnya tak percaya sama sekali dengan apa yang dikatakan Tia, Ashley pun tau, lebih baik tanya langsung pada Iqbal dibanding mendengar dari orang lain.

COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang