T I G A B E L A S

52 3 0
                                    

"kau perlu apa dari ku"

Salsa semakin takut pria itu selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi
Sampai di depan apartemennya

"Kauuuu ada apa selalu mengikuti ku sejak tadi" bentak Salsa pada pria bertubuh besar itu

"Aku tidak mengikuti mu, hanya saja mengikuti bayangan mu"

"Itu sama saja, apa kau mau mencuri? Aku akan berteriak, Aaaaakkkkkkkkkkk toloooooongggggg" pria tersebut langsung mendekati Salsa dan menutup mulutnya, hingga membuat Salsa susah bernafas, salsa kemudian mencubiti tangan pria itu

"Aaauuu sakit auu hentikan itu sakit" ujar pria itu yang menahan sakit akibat cubitan cubitan kecil Salsa

"Mati kau mati kau, perempuan mau di lawan" Salsa pun lantas pergi berlari meninggal pria tubuh besar itu

Namun sesampai nya di dalam apartemen nya yg mewah dan nyaman Salsa kembali duduk di dekat jendela kamarnya melihat ke arah bawah apakah pria itu masih mengikutinya atau tidak

Dan ternyata pria itu masih saja menunggu di bawah
Salsa langsung bergegas mengubah pin pintu kamarnya
Menutup semua celah, hingga menutup semua lubang lubang yang terlihat oleh matanya

Dia langsung mengintip lagi ke arah bawah
Dan lagi lagi pria itu masih saja ada di sana

"Pria gilakkk aku harus menyiapkan pisau, gergaji, kompor gas, dan panci, jika dia berada di depan itu aku langsung melemparkan pisau ini jika dia berhasil mengelak aku akan lempar kompor gas, aku harus menyiapkannya dari sekarang" Salsa pun bergegas menuju dapurnya merogoh rogoh setiap benda tajam di sana

Malam pun mulai menunjukan benda sakralnya
Bintang berkelip kelip di langit tanpa cahaya
Udara berhembus dengan sepoinya
Seakan menyuruh bulu kudu untuk segera berdiri

Salsa kembali melihat ke arah bawah
Pria itu tidak ada di sana
Salsa pun penasaran, kemana pria itu pergi
Namun ia takut jika nanti pria itu ada di depan pintu dan langsung menikamnya dengan benda tajam

"Aku masih muda jangan bunuh aku dulu, pergi lah kau pria bodo :(" Salsa terus terus saja berbicara tanpa ada yang menemaninya

Jam pun terus berjalan memutari setiap detik demi menitnya
Salsa belum juga puas dengan hasil intaian nya
Pikiran nya berkeliaran dengan asumsi asumsi yang menakutkan

Malam pun kian bergerak ke angka pertengahan
Mata Salsa sudah harus di tidurkan
Tapi dia terus memaksa untuk melakukan pengintaian
Padahal dari tadi pria itu sudah tidak berada di sana lagi

Salsa mulai segera merayap ke atas tempat tidur empuknya
Memeluk guling dan memasang selimut lembut untuk menutup badannya
AC pun tak lupa memberikan kedinginan agar nyaman dalam dekapan
Lengkap sudah peralatan yg di bawa dalam perjalanan menuju mimpi

"Breeeeeeetttt ting ting ting ting ting ting ting breeeeetttt ting ting ting ting ting tinggg breeeeetttttt" Alarm Salsa berbunyi dengan getar yang cukup kuat, membangunkan dirinya yang sudah di buai buai mimpi

Salsa tidak lagi memperdulikan pria itu
Dia segara membuka tirai jendelanya
Membuka segala lubang yang di sumbat kemarin
Dan segera menuju kamar mandi

Dia ingin pergi kelapangan untuk melakukan senam pagi
Namun rencana itu terhenti
Ibu sambung salsa tiba tiba saja menelponnya
Perbincangan itu cukup lama hingga berjam jam lamanya

P E R I H Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang