T I G A

215 11 2
                                    

"Jika dulu aku menyukai sepi, kenapa kini aku malah tidak ingin merasa sendiri!!!"

"rumah kamu di mana?" dengan wajah datar nya bertanya pada ku
"ntah lah aku lupa"... Jawab ku dengan raut wajah yang tidak ku tau bentuknya

Aku betul betul ingin istirahat di sini saja, tanpa ada yg mengganggu waktu tenang ini.

Ku rasa sudah sejam berlalu aku hanya berbaring di bawah sinar matahari yg akan segera naik kepertengahan langit biru
Aku berpaling muka, ku lihat lelaki itu seperti orang kerasukan setan, sebentar duduk sebentar berdiri

"heiiii kau masih di situ sedari tadi?" aku bertanya pada pria yg sama sekali tidak aku kenali
"kenapa? Apa aku punya alasan untuk meninggalkan seorang wanita di sini? " dia malah balik menjawab seperti itu

Aku duduk setelah mendengar kata yg membuat ku harus segera bergegas berdiri meninggalkan bayangan diri ini

"kau akan ke mana wahai wanita yg tidak memiliki pengenal diri?" dia bertanya kembali seakan akan ingin menahan ku
"haa kau bilang aku ga ada pengenal diri? Oke nama ku salsa, tlg kau catat baek baek yaa!!!" ucap ku tegas kepada lelaki tanpa nama itu
"kau salah arah jalan pulang, rumah mu jauh dari sini, lebih baik kau meminta bantuan kepada ku tuan putri!!" dia membungkukkan setengah badannya kepada ku memohon agar aku segera pulang dengannya
"apa kau bisa aku percaya?" tanya ku dengan tatapan tajam kedua bola mata yg siap membanting tulang belakang dan kedua tulang rusuknya itu
"menurut pandangan mu...?" dia menjawab dengan tatapan yg dalam, mengedipkan kedua mata ku yg sempat berbinar karna wajahnya
"Kau sedang tidak baik baik saja, aku akan membelikan mu sesuatu yg hangat lalu mengantarkan mu kembali ke peristirahatan terakhir...!" sambungnya dengan nada sombong yg khas dari dirinya
"karna aku sedang tidak enak tubuh, kau ku maafkan, hanya kali ini saja, jadii kau akan membawa ku dengan apa?" tanya ku heran yg sedari tadi melihat tidak ada motor atau pun mobil di sekitar sini, hanya ada becak
"Aku akan membawa mu dengan permadani, bayangkan saja aku Aladin dan kau Jasmin" sahutnya dengan nada meyakinkan
Aku tersenyum kecil, jarang ku temui lelaki yg suka membuat tawa kecil ku keluar seketika
"Ayoo naik, ini adalah permadani ku" sambungnya sambil menggas gas becak bututnya
"Kau menyuruh ku menaiki besi tua ini?" aku serasa tidak yakin akan menaiki itu dengannya
"Nikmati lah sesekali hidupmu hanya kali ini saja, besok tidak akan lagi"
ah kata katanya semua terlalu meyakinkan ku
Aku menaiki becak tua itu dengan gamang, dia mengendarainya dengan cukup tenang, sesekali dia buat becak ini berbolak balik, sambil tertawa
"hahahha, coba hirup udaranya, dari sini kita bisa tenang bukan" tawa lepas itu sudah lama tidak aku lakukan
Dia membeli kan ku segelas Bandrek
Mengajak ku mengelilingi kota Medan ini, sampai aku lupa menanyakan namanya, alamat rumahnya, dan nomor telpon miliknya, agar ketika aku merasa luka itu datang aku bisa membuat dia sebagai pengusir duka

!" sambungnya dengan nada sombong yg khas dari dirinya "karna aku sedang tidak enak tubuh, kau ku maafkan, hanya kali ini saja, jadii kau akan membawa ku dengan apa?" tanya ku heran yg sedari tadi melihat tidak ada motor atau pun mobil di sekitar ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan comment ❤❤💋

P E R I H Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang