D E L A P A N B E L A S

47 4 2
                                    

"Biasa-biasa saja"

Diana menatap mata Salsa
Sangat dalam sekali
Dari tatapan itu Salsa dapat membaca
Bahwa ada sesuatu yang harus di tanya

Salsa meremas tangan Diana, "Dia akan baik-baik saja" Salsa berusaha memahami keadaan saat ini

"Ya dia akan baik-baik saja" Diana menoleh kearah pintu tempat Jaya sedang berjuang dengan para tenaga medis

Diana menunduk sedih "apa lelaki tadi tidak ikut dengan kita?" tanyanya kepada Salsa yang sedang asik menikmati lamunannya

"Dia? Mungkin tidak, bisa jadi iya" Salsa menaikkan sebelah bahunya

"Apa kau berteman lama dengannya?" tanya Diana kembali

"Tidak kami baru saja bertemu, dia mengikuti ku hari itu dan sampai kini dia tidak tahu harus kemana, jadi aku memberikannya tempat tinggal, tapi hanya seminggu" Salsa mencoba dengan jujur menjawab setiap pertanyaan Diana

Diana mengangguk pelan, "Siapa namanya"?

Salsa hening sejenak, "apa kau menyukainya?"

"Permisi, Salsa ada? Pasien sudah sadar dan ingin bertemu dengan anda" perawat berbaju putih bersih itu menyapa kedua perempuan yang sedang asik bercerita

"Oh iya saya" Salsa bergegas masuk kedalam tanpa memperdulikan Diana yang tidak tahu harus berbuat apa

Disana dia melihat Jaya yang menyuruhnya mendekat

Salsa menghela napas panjang, hingga akhirnya kakinya melangkah ke arah jaya

Jaya ingin menyentuh jemari tangan Salsa, hanya saja tangan salsa lebih dulu mengelak lebih cepat

"Apa kau sudah baik baik saja?, sudah berapa lama kau ada di halte itu?" tarikan napas panjang terdengar kuat di balut keheningan dalam ruangan itu

"Kau menginginkan jawaban kejujuran atau kebohongan?" ujar Jaya dengan menahan air matanya yg hendak jatuh

"Apa aku salah? Apa aku memiliki kesalahan pada mu?" Salsa tak henti melemparkan pertanyaan yg beragam kepada Jaya

Jaya hanya bisa diam, memandangi jarum jam yg berputar dengan waktunya

"Jika kau seperti ini terus, wajah cantik mu akan hilang..," ucap Jaya mencoba menghentikan keheningan itu sejenaknya, "apa kau sudah makan? Kau tidak diet kan? Jika aku sembuh ayoo kita liburan kesebuah pulau, hanya kita berdua, bagaimana menurut mu?"

Celotehan-celotehan itu mendarat dengan tatapan diam dari Salsa, tak satu pun perkataan Jaya yang sanggup memecahkan amarah yg sedang bersarang di balik kepalanya

Salsa sudah merasa di salahkan oleh banyak orang karena tindakan Jaya, bagaimana tidak, mulai dari handphone yang ia beli, sampai dengan keadaannya yang sudah tidak baik-baik saja di halte

Semua alasannya yang terlontar dari mulut Jaya hanya karena Salsa

"Apa aku boleh pergi? Sepertinya tidak ada lagi yang akan di bicarakan!" ujar Salsa sembari menatap kakinya yang sudah bergoyang-goyang karena pegal

"Apa kau akan meninggalkan ku sendiri?" Jaya menatap Salsa dengan tajam

Goyangan kaki itu seketika terhenti, "masih ada diana di luar menanti dirimu, ku pikir dia juga akan mengkhawatirkan mu"

"Aku tidak membutuhkan Diana, aku hanya membutuhkan mu di sini, tepat bersama ku hari ini, karna bagiku kau adalah obat untuk kesembuhan diri ku!" Jaya kembali membalas kata-kata Salsa

"Kau kan sudah melihat ku, kurang apa lagi"

Jaya ingin duduk dan menarik tangan salsa agar dekat dengannya, namun kembali lagi, Salsa semakin menjauh "tapi aku belum memiliki mu secara utuh dan penuh, apa kau tidak merindukan ku?

"Merindukan mu? Merindukan orang yang telah membuat ku menunggu karna janji-janjinya? Aku tidak sebodoh itu Jaya"

"Kenapa semua wanita itu sama saja, aku meninggalkan janji ku karna mu, karna diri mu salsa, jika kau tetap ikut pada waktu itu, kau akan lihat seperti apa aku sebetulnya, bagaimana aku semestinya, dan aku tidak ingin kau terabaikan karna pekerjaan ku, kenapa kau datang pada orang MISKIN seperti ku?" Jaya menarik napas panjang, kemudian menghempuskannya secara perlahan

"Aku ingin pulang, aku tidak bisa terus-terusan menemani mu di sini, ada hal yang harus ku lakukan" Salsa bergegas membuka pintu berlari menuju pintu keluar rumah sakit itu

Diana hanya kaget melihat raut wajah Salsa yang memerah, menahan tangis dan berlari menuju tempat aman bagi dirinya

Diana ingin menghentikannya namun Salsa cukup hebat berlari menghindar

Diana mulai kebingunan, dia bergegas melihat keadaan Jaya yang tertinggal sendirian di ruangan

Jaya yang tertunduk lesu, kembali menyandarkan kepalanya ke bantal tempat tidur rumah sakit, kepalanya mulai pening penglihatannya mulai kabur kembali

"Aku ingin sendiri Diana, tinggalkan aku sendiri!" ucap Jaya yang mendengar langkah kaki Diana sudah mendekati tempat tidurnya

Diana menjauh darinya "Jika kau perlu sesuatu aku akan berada di sini" ucap Diana sembari menutup pintu dengan pelan

Diana menjauh darinya "Jika kau perlu sesuatu aku akan berada di sini" ucap Diana sembari menutup pintu dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafkan kita yg baru kembali setelah beberapa bulan mencari cara untuk masuk kembali ke akun ini 😢😢😢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafkan kita yg baru kembali setelah beberapa bulan mencari cara untuk masuk kembali ke akun ini 😢😢😢

Selamat membaca 😘😘😘😘
Jangan lupa vote dan comment yaa guys
Ilapyu ❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P E R I H Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang