Pertemuan(2)

13 2 0
                                    

Hallo author comeback!
Don't be silent readers:)
Jangan lupa vote and comment:)
Karena vote dari kalian berarti buat author:)

Author POV

Malam telah berganti pagi yang Indah dan cerah. Namun pagi ini, seorang gadis telah mempersiapkan jawaban atas permintaan kedua orang tuanya.

"Pagi ayah, bunda"ucap namira dengan lesu.

"Pagi juga sayang"ucap sang ayah kepada anaknya.

"Kebiasaan, padahal ada kakak ganteng disini gak pernah disapa"ucap Fajar sang kakak kepada adiknya.

"Sudah-sudah ayo langsung sarapan, habis itu berangkat kuliah"ucap sang bunda agar anaknya tidak berdebat dipagi hari.

"Namira sudah ada jawaban dengan keinginan ayah dan bunda"ucap namira membuat semua orang yang kini tengah menikmati sarapan pagi menghentikan aktivitasnya.

"Alhamdulillah, apa jawaban kamu nak? "Tanya sang ayah dengan penasaran.

"Insyaallah, namira siap dengan keinginan ayah bunda"ucap namira dengan tegas membuat sang bunda tersenyum manis kepadanya.

"Kamu yakin sayang? Apa tidak memaksakan kamu? " Tanya sang bunda.

"Yakin bun, namira siap"

"Alhamdulillah, kalau siap. Nanti malam kamu siap-siap karena nanti adalah pertemuan kedua keluarga sekaligus acara lamarannya"ucap sang bunda senang, namira terkejut akan pernyataan itu.

"Nanti malam bun? Apa tidak terlalu cepat? "Tanya namira bingung.

"Semakin cepat semakin baik sayang, supaya kalian cepat halal"ucap sang ayah menggenggam tangan namira.

"Dek,kamu yakin dengan keputusan kamu?"ucap Fajar berbisik ditelinga adiknya.

"Yakin kak, tenang aja"

~

Universitas

Seluruh mahasiswa dan mahasiswi tengah berbahagia karena para dosen sedang rapat terkait ada penyelenggaraan penilaian kemampuan jurusan bagi seluruh jurusan yang ada dikampus ini.

Namira pun berkumpul dengan kedua sahabatnya di kantin kampus.

"Lo kenapa nam? Muka datar banget kaya roti panggang. Ada masalah? "Tanya riri sang sahabat kepada namira.

"Ada"ucap namira dingin.

"Namira ada masalah apa? Kenapa nggak cerita ke kita?"ucap sisi kepadanya.

"Aku dijodohin"ucap namira membuat riri terkejut dan hampir menyembur kedua sahabatnya.

"What?! Lo dijodohin nam? Sama siapa? " tanya riri dengan kagetnya.

"Gue gak tau, ntar malem acara lamarannya"ucap namira semakin lesu.

"Emangnya namira belum dipertemukan sama laki-laki itu ya?"tanya sisi dengan lembut.

"Belum si, nanti malem kita bertemu sekaligus acara lamaran"

"Gini deh nam, kalo lo nanti malem lamaran. Kemungkinan lo bakal cepet nikah. Gimana dengan karir lo yang mau jadi dosen seni?"tanya riri kepada namira.

"Soal itu gue tetep kuliah dan kejar karir gue. Gue cuman gak mau aja ngecewain orang tua kalo gue nolak perjodohan ini"ucap namira membuat kedua sahabatnya tak tega melihatnya.

"Yah, bentar lagi namira nikah dong nanti sisi bakal jarang ketemu namira"ucap sisi membuat namira semakin sedih.

"Kita bakal tetep ketemu kali si. Kan kita bertiga belum wisuda. Tenang aja gausah mewek bombay kaya gitu"ucap riri kepada sisi.

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang