part 8

1.7K 65 1
                                    

Setelah tadi guz mencium dahiku,aku melamun sebentar lalu beranjak merapikan mukena dan sajadahku.

Aku berjalan ke cermin untuk menyisir rambutku.namun belum sampai sisir menyentuh rambutku.
Ada tangan yang mengambil sisir itu.
Apakah dia akan menyisir rambutku kaya di film film atau novel gitu,?

"Saya minjem dulu buat nyisir rambut,kebetulan rambut saya acak acakan"guz menggeserku agar sedikit memberi tempat untuk mengaca.

Ya allah salma apa yang kamu fikirkan guz akan menyisirmu kaya di film atau novel gitu?oh aku benar benar malu berfikir guz salman akan romantis nyatanya tidak sama sekali

"Nih makasih"dia memberikan sisir itu padaku namun aku malah melongo

"Kenapa melongo inj sisirnya mau nyisisrkan?"aku pun tersadar lalu mengambil sisir dari tangannya.

Setelah menyisir aku barbalik melihat guz salman yang sedang sibuk dengan leptopnya.

"Emm guz"panggilku

Guz salman pun mendongkak.

"Ekh gak jadi deh"ucapku dengan cengir kuda dan langsung berjalan ke arah kasur lalu menyelimuti badanku dam perlahan aku memejamkam mata.

Tapi samar samar sebelum aku terlelap ada suara langkah menuju ku

"Tidur yang nyenyak maaf kalo saya terkesan gak romantis tapi jujur saya hanya inginn membuatmu nyaman saja sebelum kamu benar benar terbiasa dengan saya"suara seperti suara guz tapi apa benar?

Dia mengelus kepalaku dan mengecup keningku.
.
.
.
Keesokan harinya,aku terbangun sekitar jam 03.30. Aku menoleh kesamping dan terlihat guz salman yang sedang tidur membelakangiku.

Tapi aku tidak menghiraukan itu dan tetap beranjak dari tempat tidur.lalu mengambil handuk dan masuk kekamar mandi untuk menyegarkan diri.

15 menit kemudian....
Aku keluar dari kamar mandi dan mata ku langsung terarah menatap guz salman yang masih tertidur dengan posisi yang sama.
Aku mendekatinya dan memandang wajahnya.

"Ya allah dia terlihat lebih imut ketika tidur"batiku tak terasa bibir ku tertarik keatas membuat senyuman

Aku terus menatapnya,aku masih bingung apakah aku harus mebangunkannya atau tidak?
Tanpa terasa tangan ku tertarik untuk mengelus rambutnya.

"Guz..."panggilku yang masih mengelus rambutnya

Namun tidak ada reaksi dari guz salman dia masih diam,ya allah sebenarnya suaminya ini kebo apa gimana?

"Guz salman....bangun yuk bentar lagi subuh"panggilku sekali lagi

"Hmmm"hanya deheman yang aku dengar

"Guz bangun ih udah mau subuh"nada bicara ku sudah mulai geram namun masih terdengar lembut

"Hmm iya "perlahan guz pun membuka matanya,namun tiba tiba pandangan kita terkunci.
Kita saling pandang ,semakin lama semakin lekat

Jantungku terasa ingin copot ketika guz menatapku seperti itu.
Tatapan yang sangat lekat dan mengahangatkan,tiba tiba saja aku sadar dari lamunanku begitu juga guz salman kita sama sama salah tingkah.

"Em guz itu...em itu...."ucapku kikuk

"Iya saya mau mandi dulu"guz berjalan memasuki kamar mandi

"Huft hampir saja"monolog ku

Disisi lain guz sedang mengaca dicermin kamar mandi.
"Huft kalo aja tadi gak buru buru pergi,..huh bahaya"guz menampakkan wajah panik.

Pagi ini aku memasuki dapur dan sudah terdapat umj disana yang tampak sedang memasak.
"Eh salma udah bangun?"ucap umi

Assalamualaikum GuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang