part 13

1.5K 54 4
                                    

Setalah ucapan amna tadi,aku berusaha sebisa mungkin untuk besikap biasa saja didepan amna dan keluarga guz salman. Walau hati ku dan pikiranku masih terbayang ucapannya,tapi aku berusaha akan bersikap seperti tidak terjadi apa apa.

"Salma..."panggil guz salman membuyarkan lamunanku.

"Ekh guz.."aku menatap guz salman yang tengah terduduk di sampingku.

"Kamu ga papa?kamu sakit sal?"tanya guz dengan pandangan khawatir

Aku tersenyum menatap kekhawatiran guz.

"Ama gak papa kok guz"jawabku tapi aku masih bisa melihat ketidakyakinan dari mata guz atas jawabanku

"Guz..."aku memegang jemari tangan guz agar meyakinkan kalau aku tidak kenapa kenapa

"Ama bener gak papa kok,guz jangan mandang ama gitu dongs,kan jadi malu"ucapku seraya tersenyum menampilkan gigiku.

Guz membalas senyumanku,dia memandangku lama hingga tiba tiba dia memeluk diriku dan menaruh kepalaku didada bidangnya.

"Salma,aku sekarang adalah suamimu dan aku yang akan selalu menemani mu dalam suka dan duka,maka dari itu aku mohon jangan pernah menyembunyikan apapun dariku,"ucap guz dengan lembut namun seperti menegaskan.

Aku mendongkak menatap manik mata guz yang kini sedang menatapku juga.

"Ama tau kok,guz akan selalu ada untuk ama ... dan ama juga janji,ama akan selalu dampingin guz apa pun yang terjadi sampai ajal memisahkan kita" ujar ku dengan senyuman lembut

Guz tersenyum manis kearahku,pandangan matanya pun sayu dan lekat.

"Aku bener bener sayank sama kamu salma" guz menariku kedalam dekapannya lagi dan memeluku erat

"Ama juga sayank banget sama guz"ujarku dalam dekapan guz.
.
.
.
Hari ini aku memutuskan untuk ke pondok menemui teman temanku.

"Assalamualaikum...."ujarku yang sudah berada di depan pintu kamar hafsoh

Semua orang yang berada dalam kamar itu pun menoleh kearahku.

"Salma..."ucap zahra dengan binar bahagia

Aku pun melangkahkan kakiku masuk kekamar hafsoh

"Ekh salma apa kabar?"tanya syifa dengan senyum ramahnya

"Ouh aku baik...kalian gimana?"tanya ku balik kepada teman temanku

"Wis kita juga pada baik..."ujar dini

"Iya apalagi  si syifa tuh...uh dia mah lagi baik banget"ujar zahra sambil menunjuk syifa dengan dagunya

"Ikhhh ara apaan sih"ucap syifa

Aku yang menatap perubahan mimik wajah syifa tebingung bingung karna tiba tiba saja syifa tersipu malu seperti itu.

"Memangnya ada apa?"tanyaku penasaran

"Itu si syifa tuh abis di lamar sama cowo,dan lebih lagi cowonya itu ustadz"ujar dini yang semakin membuat syifa tersipu malu

"Ikhh dini...."ujar syifa dengan senyum malu malunya

Aku yang melihat ity hanya bisa menyengir bahagia

"Beneran itu syif?"tanyaku

Syifa yang masih menunduk malu samar samar aku melihat dia mengangguk.

"Waw kayanya ada yang mau nyusulin aku nih "ujarku dengan senyum menggoda

Seketika syifa terlihat seperti benar benar tersipu malu.
Aku,dini dan zahra yang melihat pipi syifa yang memerah karna malu seketika kita langsung tertawa.

"Ikh kok kalian ketawa sih,seneng ya liat aku malu gini"ujar syifa yang agak cemberut

"Lagian kamu wajahnya merah banget kaya tomat"ucap zahra dengan sisa tawanya

"Iya bener wajah kamu yang malu malu itu lucu banget syif" tambah dini dengan tawa yang pecah

Sedangkan aku hanya bisa tertawa melihat dini dan zahra senang menggoda syifa

"Ikhhh udah deh aku malu tau" ucap syifa

"Huh udah akh sakit perut ...haha astagfirullah..."ucapku yang sudah menahan tawa

"Huh yaudah syif nanti kita tunggu loh undangannya ya..."ucap dini yang sudah mereda tawwanya

"Iya...pokonya buat kita mah harus yang spesial.......banget"ujar zahra

"Iya insyaallah,doain aja ya"ujar syifa

"Iya kitamah selalu doain kamu syif"ujar dini

Aku dan zahra hanya terseyum,berbincang dn tertawa bersama mereka membuat beban dalam diriku sekilas menghilang,ucapan amna yang kemarin pu  sudah sedikit demi sedikit aku lupakan.
.
.
.
.
Setelah kembali dari pondok,saat ini aku sedang berjalan menuju dapur hingga tiba tiba langkahku terhenti karna melihat amna yang sedang meminta sesuatu pada umi.

Aku berjalan menghampiri umi lalu ketika aku sudah berada di samping umi. Amna menatapku tajam namun kucoba untuk tidak menghiraukan tatapan tajam dari amana.

"Emmm umi ada apa ini?"tanyaku kikuk

"Ouh gini sal...si amna nih katanya dia mau dibikinin rendang tapi umi lagi gak bisa sekarang soalnya mau ada urusan"ujar umi

"Ouh gity yaudah gimana kalo ama aja yang buatin umi"jawabku dengan  senyuman manis terukir di bibirku

"Ouh ide bag...."

Sebelum umi mengeluarkan kata kata  dari mulutnya tiba tiba saja amna menyela ucapannya

"Gak usah umi..amna tiba tiba aja udah gak laper,UDAH KENYANG"jawabnya dengan kata penuh penekanan

Aku hanya menunduk setelah mendengar jawaban amna,ntah kenapa amna begitu terlihat seperti tidak menyukaiku,sebenarnya apa salahku padanya sampai dia seperti itu padaku?

"Lah kok tiba tiba sih amna?tadi kamu maksa banget sama umi"tanya umi bingung

"Gak tau umi tuba tiba aja amna udah hilang nafsu makannya"jawab amna

"Ouh yaudah atuh kalo gitu,umi berangkat dulu ya ....jaga rumah assalamualaikum"ujar umi dan beranjak pergi

"Waalaikum salam"jawabku dan amna serempak

Setelah umi tidak ada aku segera berniat beranjak untuk pergi ke kamar.

"Ekh tunggu"langkah ku terhenti karna tiba tiba saja amna menyuruhku berhenti

"Ada apa ?"tanyaku pada amna yang berusaha setenang mungkin

"Saya cuma mau ngomong aja,kamu denger baik baik ya...jangan pernah sok kaya tadi ya,karna asal kamu ingat saya gak pernah mau apapun yang berasal darimu "ujar amna yang langsung beranjak pergi meninggalkanku yang masih mematung ditempat

Tak terasa air mataku jatuh,ya allah ujian apa ini ?mengapa sodari sepupu suami ku sangat membeciku.

Mendengar ucapannya tadi benar benar membuatku hati ku terasa teriris,ya allah sabarkan aku.

.......................
TBC

JANGAN LUPA VOTE AND COMANT NYA YA...

SUPAYA AKU SEMANGAT BUAT NYA HEHE
BTW READIS AKU ITU LAGI BINGUNG NI NENTUIN ENDINGNYA .
DOAIN AJA YA MUDAH MUDAHAN AKU GAK NGEGANTUNG CERITANYA KAYA HUBUNGAN AKU DAN DIA EA

HAPPY READING....😊😊😊

Assalamualaikum GuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang