Kau selalu penasaran. Bagaimana bisa gigi Rin menjadi runcing seperti itu? Padahal dari foto yang kau lihat, waktu kecil gigi Rin biasa-biasa saja. Tidak mirip hiu seperti sekarang ini.
Untung saja jika Rin menciummu, dia tidak pernah menggunakan giginya.
Hal itu sudah jelas 'kan? Mencium itu kan pakai bibir, bukan gigi.
Oke, mungkin maksudmu Rin tidak pernah menggunakan gigitan di setiap ciuman kalian. Kau tidak bisa membayangkan, bagaimana rasanya jika gigi runcing itu menancap di kulitmu. Pasti gigi Rin akan terasa seperti gergaji.
Oh, ayolah. Kenapa kau malah memikirkan hal itu? Apakah kau begitu mesum hingga kau membayangkan digigit olehnya?
"Ekspresimu aneh sekali. Kau sedang memikirkan hal yang iya-iya ya?"
Skakmat
Mungkin benar Rin bisa membaca pikiran. Buktinya dia tau barusan kau sedang memikirkan hal yang iya-iya.
"Aku bertanya-tanya, Rin. Gigimu terbentuk alami atau kau mengukirnya sendiri?"
"Kenapa? Keren ya?" Tanyanya percaya diri.
"Malah mirip hiu."
"Berarti bener dong, hiu kan keren."
"Keren sih, tapi aku lebih suka lumba-lumba."
"Jadi kau lebih suka Haru?" Rin menatapmu kesal.
"Kok nyambung ke Haru?"
"Dia kan lumba-lumba."
Kau tertawa sebelum membingkai wajahnya dengan tanganmu, "Aku memang suka lumba-lumba, tapi yang aku cintai itu Rin Matsuoka."
Blush
"Gombalanmu kampungan."
"Heh, tapi kau senang 'kan? Buktinya mukamu merah begitu."
"B-berisik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABBLE | Matsuoka Rin [✓]
FanfictionPenasaran? Ayok baca aja sini Mari kita menghalu bersama