Matahari telah menyemburat oranye kemerah-merahan. Sinar rembulan sebentar lagi akan jatuh, menggantikan sang raja siang. Burung-burung telah pulang menuju sarang yang berada pada cabang-cabang kokoh reranting pohonan.
Cahaya oranye menyinari bangku taman di bawah pohon yang diisi sepasang kekasih yang sedang duduk manis sambil memakan ice cream vanilla.
Rin tak kuasa menahan senyum kala netra merahnya melihatmu yang tengah memakan ice cream dengan tidak sabaran.
Seperti anak kecil saja.
Tetesan ice cream yang mulai mencair mengalir melalui jari-jarimu, sampai akhirnya menetes di dress soft pink yang kau kenakan.
Rin berdecak, mengambil tisu di dalam tasnya dan membersihkan dressmu sambil berkata. "Ck! Benar-benar jorok."
Ditegur seperti itu, kau hanya tersenyum dan melanjutkan aktivitas memakan ice creammu.
Setelah merasa dressmu cukup bersih, Rin menatap ke depan, menikmati indahnya air sungai yang mengalir yang terkena bisa mentari sambil memakan ice creamnya lagi.
Beberapa saat kemudian, ice cream Rin telah habis. Ia menatapmu yang sedang melumat ria kelima jarinya secara bergantian.
Ya ampun, itu benar-benar jorok. Dan… kekanakan.
"[Name], gunakan ini. Jangan dilumat seperti itu, ck! Kau ini." Rin menyodorkan tisu padamu.
Kau lantas mengambilnya dengan kasar sambil bergumam. "Kenapa tidak dari tadi? Aku kan jadi tidak perlu melumatnya seperti tadi."
"Masih ada sisa ice cream di sudut bibirmu." Ujar Rin sambil menunjuk tempat yang dia maksud.
Tanganmu bergerak hendak membersihkan sisa ice cream yang dikatakannya tadi, tapi gerakanmu tertahan oleh Rin dan bola matamu membulat sebagai respon atas apa yang pria itu lakukan.
Detik ke-lima, kau mengerjapkan matamu dan menatap Rin dengan tatapan terkejut.
Dengan seringai di wajahnya, Rin berkata. "Ternyata, sisa ice cream vanilla yang ada di sudut bibirmu itu lebih manis daripada ice cream yang kau sukai itu. Boleh aku mencobanya lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABBLE | Matsuoka Rin [✓]
FanfictionPenasaran? Ayok baca aja sini Mari kita menghalu bersama